Angin malam mengelus rambut hitamku. Lagi-lagi warna birunya luntur, ibu pun menyuruhku kembali menghitamkan saja. Sedikit persiapan untukku kembali bersekolah, kan?
Sekarang aku teringat dengan cerita tengah hujan itu. Saat kamu mencoba menerapkan ide suster kala itu yang membuat kita demam selama tiga hari karena duduk dibawah hujan sampai baju pasien itu kering dengan sendirinya.
Ah dimana ya?
Terakhir kali kulihat jepit rambut itu kumasukkan kedalam kotak bersamaan dengan setumpuk foto kusam itu.
Tapi sekarang dimana?
Sebenarnya kamu tahu kalau aku bukan tipe perempuan dengan jepit rambut dan pita seperti ini.
Ah aku sudah tujuh belas, benar? Tapi kau terus saja bersikeras membuatku mengenakan itu. Dan berhasil membuatku dipuji habis-habisan oleh semua orang.
Jika saat itu kau tersenyum puas, sekarang senyuman itu menghilang entah kemana.
Seperti siang tadi saat hujan selesai menghujam, pelangi itu muncul. Sedetik kemudian menghilang.
Ah kemana ya?
Kemana perginya pelangi itu?
Bunyi hewan malam memaksaku menatap bulan bertengger dengan indahnya diatas sana.
Mengabaikan perasaan sesak yang kurasakan bersamaan kutemukan jepit rambut itu.
Jangan sampai aku berpikir bahwa pelangi juga menghilang dengan mudahnya sepertimu.
Tidak.
Aku tidak sanggup pelangi langit itu menghilang.
Sama sepertimu.
Cukup pelangi bernama Lee Juyeon saja yang berbohong dan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow - Me After You ✓
Fiksi Penggemar[Completed, short fanfiction] "kapan pelangi yang kamu janjikan itu muncul?" -umji,juyeon 2&3 August 2021 @semutkayang