Hanya memperhatikan hal yang paling sulit sebenarnya, jujur Arda pas mata kuliah kedua malah sibuk mencatat saja, beruntung Dosen kali ini hanya menjelaskan materi saja dan bukan memberikan tugas lagi. Beruntung bisa selamat sedikit, dan yah akhirnya mata kuliah kedua untuk sore ini selesai. Arda segera mengumpulkan catatan siang tadi yang ia rangkum di selembaran kertas, kemudian setelah Dosen pergi Arda langsung berjalan ke kursi dimana Hanum berada, disusul dengan Riko yang juga membawa beberapa lembar kertas fotokopi. "Aduh ya ampun, banyak banget kertas, pusing banget kepala aku." Hanum mulai kembali stress ketika melihat banyak banget kertas yang dibawa kedua temannya itu.
"Jangan lupa ya nanti malam kirim email ke Pak Eko, pakai email siapa? Biar langsung dicantumin nama kelompok kita aja gitu bertiga." Riko langsung mulai pada intinya, yang jelas satu tugas mulai selesai.
Arda masih memilah beberapa berkas atau catatan di meja Hanum, "Nanti pakai email aku aja, biar aku kirim malam nanti. Dan oh iya, Hanum udah dapat buku buat referensi kita belum?" Matanya mulai melihat kearah Hanum, dengan cepat wanita itu mengeluarkan beberapa buku yang didapat sebelumnya dari toko buku.
"Cuman ada tiga buku sih, uang yang kita kumpulin bertiga juga masih ada sisa. Nanti ku kembalikan. Oh ya ampun lupa, nanti malam juga harus kirim tugas akhir Bu Maryam kan? Yang tentang video Seni Plakat? Aduh." Meledak sudah otak Hanum ketika mengingat semuanya.
Arda langsung tersenyum lebar tapi, "Tenang aja, Videonya udah aku edit kok, udah rapi semuanya dan udah aku kirim tadi siang setelah dari perpustakaan. Tugas Bu Maryam sudah aman."
Langsung deh Hanum memeluk Arda dari sebelah, "Aaaaahhhh! Arda, sayang deh sama kamyu~" lebay banget, Hanum seperti bisa bernafas lagi sekarang.
Riko juga menepuk pundak Arda beberapa kali, tanda dirinya bangga dengan Arda yang bisa diandalkan. "Dan tau nggak sih? Aku udah selesaikan C++ nya juga, semua aman sih buat tugas Bu Maryam. Jadi kita tinggal fokus ke tugas Pak Eko aja nanti malam, oke?"
Kembali Hanum memeluk Riko, sikap berlebihan Hanum ini membuat Arda dan Riko malah ketawa. Mereka bertiga sama-sama kerja dan memang saling membantu serta bisa diandalkan. Kerja yang bagus untuk mereka bertiga. "Sempurna." Ujar Hanum sambil memandang ke atas langit dan menengadah, "Ya Tuhan, terimakasih telah mengirimkan teman-teman yang sangat baik seperti mereka berdua." Hanum masabodo dengan tingkahnya itu, beberapa temannya yang lain dikelas juga ketawa melihat tingkahnya itu.
"Udah deh jangan lebay, kebiasaan." Sahut Riko lagi yang mulai eneg dengan sikap berlebihan Hanum. "Jangan lupa ya Arda, nanti malam kirim email-nya, biar besok aku kirim C++ nya juga, dan buat Hanum jangan lupa record videonya ya, nanti kalau misalnya susah biar aku atau Arda yang edit."
"Siap Kapten Riko!" Hanum memberi hormat pada temannya itu.
Disambung dengan sikap Arda yang menepis tangan wanita itu agar tidak bersikap berlebihan, "Apaan sih Hanum, jangan lebay ah. Uh dasar~" kata Arda.
•••
•••
•••Tiba sore hari mau menjelang malam, sekitar jam lima sore lewat sedikit, Hanum tengah siap di parkiran dengan Genk The Rebellion, tentunya wanita itu didekat Bastian, pacarnya. Hanum menunjuk ke arah gerbang kampus dan disana ada sosok Arda yang mulai berjalan keluar. "Nggak nyamperin dia? kasian loh udah petang begini harus naik busway." Hanum maksudnya bicara ke Doni kali ini, biar pria itu sedikit peka dan tergerak untuk bisa lebih dekat dengan sahabatnya itu, Arda.
Bastian malah tersenyum lebar melihat Doni yang masih sok cool banget duduk di atas motor, "Ayolah bro, jangan jadi pengecut. Le...."
Belum selesai Bastian bicara, ternyata Doni sudah tancap gas duluan untuk menghampiri Arda.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebellion
RomanceArda, yang cuman seorang anak biasa berbakti dengan ibunya yang berjualan bunga di toko, kehidupan anak itu tidak akan begitu-begitu saja karena dirinya mulai didekati oleh pria bernama Doni ketua dari Genk The Rebellion. Doni, Pria dengan sejuta ke...