10

0 0 0
                                    

Happy reasing guys
Semoga kalian suka.
.
.
.

Melupakan semua nya memang tidak mudah,menghilangkan rasa ini juga sulit.
Tapi itu semua tergantung kita,jika masih ingin berada dalan situasi yang selalu tersakiti juga salah.

TASYA SINTIA ARABELE BAGASKARA

....
gadis itu terduduk di kasur nya,dia menangis.dia sudah lelah,tapi sayang nya dunia memaksa kan nya untuk tetap tegar dan semangat.

Gadis itu berjalan menuju balkon tak lagi duduk tapi berdiri memegang batasan balkonnya dengan air mata yang bercucuran.

"AAAAKKHH,SAKIT TUHAN"teriak Tasya menggema berharap tuhan mau mengasihani nya.

"AAAAKKKHHHHH"teriak Tasya lebih keras meluapkan kesedihan nya.

Sakit. Tasya akui ini memang sakit dia tak tahan dada nya seakan di koyak oleh binatang buas.

Tasya teduduk lemas di ubin balkon tak kuasa menahan sakit di dada nya,seandai nya mereka tahu bagaimana rasa nya menjadi seorang Tasya mungkin mereka tak akan kuasa menahan penderitaan yang dia alami.

"Udah nangis nya?"tanya Nuel.

Tasya tak menanggapi pertanyaan Nuel dia hanya diam membisu menganggap pertanyaan Nuel bak angin lalu.

"Lo...mau cerita sesuatu sama gue"usul Nuel ragu.

"Tinggalin aku"ujar Tasya lirih.

"Gue ng_"

"TINGGALIN AKU!"pekik Tasya membuat Nuel tertegun.

"O-oke tapi se-jam aja setelah itu gue bakalan ke sini lagi""balas Nuel kemudian pergi dari balkon kamar Tasya menuju balkon kamar nya.

Nuel tak benar-benar pergi dia terduduk di balkon kamar nya.menatap Tasya dari balok kamar nya.

20 menit berlalu dan akhirnya bosan dengan keheningan membuat Nuel berani mengajak Tasya berbicara,dengan ragu.

"Lo tahu pepatah yang mengatakan.
Sehabis gelap terbit lah terang"ujar Nuel pelan dan ragu.

"Hm,tapi sampai sekarang terang nya tak pernah terbit"balas Tasya,akhir nya dia mau berbicara walaupun tanpa ekspresi tapi itu cukup membuat Nuel menghela napas lega."gelap El,tak ada yang terlihat bahkan tanda-tanda terbit itu pun tak ada"

"Hufftt se-jam lama ya ternyata"desah Nuel frustasi mengacak rambut nya kesal.

"Seandai nya gue bisa mempercepat waktu"lanjut Nuel."seandai nya juga gue punya kantong ajaib kayak doraemon"

"Nggk usah lebay"ujar Tasya membuat Nuel terkekeh mendengar nya."ke sini aja"

"Yes!"ujar Nuel senang ternyata Tasya tak bisa marah lama-lama.

"Siapa?"tanya Nuel.

"Gue ambil p3k dulu"ucap Nuel memasuki kamar Tasya dan mengambil p3k di nakas yang seperti nya selalu di simpan di sana seolah-olah jika mengetahui Tasya terluka setiap saat.

"Siapa?"tanya Nuel sekali lagi.

"Abang"jawab Tasya lugas seakan-akan dia tak pernah mengalami kejadian barusan.

A Blind GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang