1- Lapangan Voli Indoor

36 11 12
                                    

Quest Type B

Quest 3 : Ceritakan tempat apa yang sering dikunjungi oleh tokoh utama dan mengapa ia sering berkunjung ke sana. Boleh dengan POV manapun, judul bab bebas, dan perhatikan ketentuan. Jika punya dua tokoh utama ceritakan satunya saja.
.

.
.

Hujan mengguyur kota begitu deras ketika aku baru saja mencapai koridor kelas 11. Skateboard merah mencolok milikku kutaruh di parkirannya, mengaktifkan mode kunci, lantas berjalan menyusuri koridor yang masih sangat sepi.

Pukul 06.15. Sepertinya aku siswa pertama yang datang pagi ini. Tak apa. Aku selalu menggunakan 105 menit sebelum bel berbunyi dengan mengunjungi lapangan voli indoor sekolah. Tempat favoritku di sekolah ini, sebelum maupun sesudah aku mengetahui makhluk apa sebenarnya aku ini. Di tempat itu pula Seari—teman satu ekskul-ku menjelaskan perihal dunia per-penyihiran kepadaku.

Aku merogoh saku rok ketika sampai di depan pintu. Mengambil id-card, lantas menempelkannya di layar kecil di samping pintu, menghasilkan bunyi 'ting' kecil pertanda aksesku diizinkan.

Sebenarnya keseringanku datang ke sini selain pada jadwal latihan bukanlah berlatih. Aku tidak serajin itu, kawan. Bukankah sudah kukatakan sebelumnya, bahwa aku mengikuti ekskul ini hanya karena seragamnya berwarna merah?

Aku memang se-randoom itu.

Namun, ekskul voli ternyata cukup seru. Apalagi dengan fakta baru yang kudapat dari Seari bahwa 6 dari 20 anggota ekskul adalah keturunan penyihir. Itu benar-benar mengejutkanku karena sejujurnya aku masih belum seterbiasa itu dengan fakta baru bahwa 'penyihir' masih eksis di dunia modern ini.

Ayolah, bayangkan saja kau yang masih berumur 16, mengkhayalkan bahwa dunia penyihir itu benar-benar ada dari novel-novel yang kau baca, lantas menunggu seseorang datang dan mengatakan bahwa kau adalah salah satu dari keturunan mereka, lalu saat umurmu 17, tiba-tiba salah seorang temanmu mengatakan bahwa—kau ... memang bagian dari mereka.

Tentu saja awalnya aku tidak percaya ketika Seari mengatakan hal itu.

Sejak saat itu, Seari menjadikan gedung ini jadi lebih berarti bagiku, karena di sinilah pertama kali aku bertemu dengannya, juga menjadi tempat terakhir pertemuan kami.

Bukan. Bukan berarti Seari sudah meninggal atau apa. Ia hanya pergi sebentar untuk menjalankan sebuah misi. Fakta baru, anak itu ternyata keturunan murni. Seseorang yang 'penting' di dunia penyihir. Itulah sebabnya ia tidak perlu menunggu 17 tahun untuk menyadari bahwa ia 'bukan manusia'. Seari pergi seminggu setelah ulang tahunku ke universe lain yang katanya adalah tempat tinggal penyihir.

Pernah mendengar teori "Bubble Universe"? Sebuah terori yang mengatakan bahwa ketika melihat ruang-waktu secara keseluruhan, beberapa area ruang berhenti menggembung seperti Big Bang menggembungkan alam semesta kita sendiri. Namun, yang lain akan terus bertambah besar. Nah, alam semesta lain ini dapat memiliki hukum fisika yang sangat berbeda dari kita, karena mereka tidak terkait.

Sebagai contoh, di sini berlaku hukum E=MC², tapi tidak begitu di sana. Bisa jadi E=MC atau apa—aku belum pernah mengunjungi universe itu, jadi aku tidak tahu pasti bagaimana hukum fisika kita dapat berbeda dari hukum mereka. Intinya, hal itulah yang menyebabkan keterbentukan makhluk yang kita sebut 'penyihir' di sana.

Seari bilang, universe tempat tinggal para penyihir itu bernama "Eartha", dan gadis itu tengah melakukan misi penting yang menyangkut kejayaan atau keruntuhan planet itu. Seari tidak mau bilang padaku misi apa itu. Katanya rahasia negara—aku bahkan tidak tahu apa planet itu juga memiliki negara.

Sungguh, saat itu aku merasa sangat kuno dengan mengetahui bahwa dunia penyihir ternyata tidak seperti dugaanku sebelumnya—abad pertengahan, kota yang begitu klasik, sedikit teknologi. Bah, salah besar. Penyihir bahkan ternyata tinggal di universe lain. Catat: universe lain.

Oke, balik lagi ke lapangan voli indoor kita.

Seari mengatakan bahwa mereka sedang mengusahakan sebuah misi, yang mana pada akhirnya, misi ini akan melibatkan seluruh keturunan murni maupun setengah penyihir di dalamnya.

Seari juga berkata bahwa nanti—entah kapan—, ia akan datang ke lapangan ini, menjadikan gedung ini tempat pertemuan kami saat hari itu tiba.

Itulah sebabnya aku selalu meluangkan 105 menit sebelum bel masuk di tempat ini, menunggu gadis itu datang, bertemu dengannya lagi, kembali bersama.

Walau aku tahu, datangnya dia berarti permintaan agar kami bersiap untuk apa pun yang akan terjadi nanti.

••• KinaTree || 03.08.21 || 623 kata

wga_academy
ramdanliputo2121

Negeri Manusia [Selesai√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang