Quest Type S
Quest 12 : Buatlah sebuah lubang putih di ujung lubang hitam. Lalu di luar lubang putih ternyata tokoh utama Anda bertemu dengan semua tokoh utama yang ada di peserta satu grub. Settingkan kebingungan kenapa bisa bertemu semua orang itu di luar lubang putih. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
.
.
.Segalanya gelap. Pesawat yang kukendarai masih terjun bebas dalam kegelapan yang terasa tak berujung, hingga akhirnya sensasi itu berhenti.
Aku melihat layar peta di sisi kanan kemudi yang bertuliskan "Baru saja melewati Lubang Putih" dan "Memasuki universe lain".
Mataku membulat. Lubang putih? Universe lain?
Tentu saja eksistensi lubang itu tidak dapat ditemukan selama ini. Lubang putih berada di universe lain. Membuktikan bahwa multiverse itu ada. Sesuatu yang selama ini hanya diketahui sebatas teori, ternyata hal itu nyata keberadaannya, dan aku baru saja melintasinya beberapa detik yang lalu.
Aku mendapat secercah harapan bahwa universe yang tengah kusinggahi saat ini adalah universe tempat Eartha berada. Yah, semoga saja.
Namun tidak hanya sampai di situ, aku kembali diselimuti keterkejutan begitu melihat kaca depan. Ada 3 pesawat lain yang tengah mengambang di angkasa bebas ini. Terlebih lagi, lampu dari ketiga pesawat itu menyala, membuktikan bahwa benda itu bukan sekadar barang rongsokan.
Aku sempat berpikir bahwa itu adalah pesawat dari Neptunus yang tadinya mengejarku. Namun, pemikiran itu kutepis karena 5 pesawat tadi tidak mengikutiku masuk ke lubang hitam.
"Alien kah? Penduduk asli universe ini? Siapa mereka?" gumamku.
Aku baru berpikiran untuk keluar dari pesawat ketika sebuah pesawat lain muncul dari tempat yang sama dengan kemunculanku tadi.
Hei, apakah tempat ini sebuah portal transportasi? Mengapa seolah-olah kami semua sedang berada di terminal?
Namun, beberapa menit setelah pesawat tadi muncul, pesawat itu melancarkan sinyal SOS, lantas seseorang keluar dari dalamnya. Ia mengenakan pakaian khusus, jadi kuasumsikan bahwa orang itu adalah manusia biasa.
Ia melayang ke arah pesawatku, membuatku kaget setengah mati. Bagaimana jika ia adalah musuh?
Ia mengetuk kaca depan pesawat ini, menatapku. Aku tanpa sengaja mengaktifkan pyrokinesis, membuat mata kiriku berwarna merah seketika. Rasa bingung sekaligus waspada menghantuiku. Namun tak lama setelahnya, manusia tadi meninggalkan pesawatku dan menuju pesawat lain yang ada di sini.
Kelihatannya manusia itu akan mengecek seluruh pesawat yang ada di sini. Jadi kusimpulkan ia sama bingungnya denganku.
Setelah menunggu beberapa saat, berpikir, aku pun memutuskan untuk mencari cara agar kami bisa terhubung. Sebelumnya aku sudah mencoba menghubungi Erphan, Kehl, dan Tegar, tapi tidak ada yang menjawab panggilanku. Mungkin mereka kembali ditahan, atau berada di universe lain seperti ini memang menyebabkan terputusnya komunikasi kami.
Setelah mencoba berbagai cara lewat petunjuk dari buku panduan, akhirnya sebuah wajah muncul di layar komputerku. Seorang gadis bermata biru dengan rambut pirang. Disusul dengan munculnya 3 gadis lain yang kurasa seumuran denganku.
Kami semua sama-sama menunjukkan wajah kebingungan. Salah satu dari mereka bahkan menunjukkan wajah depresi yang terlihat jelas. Seorang lagi memiliki gambar putus2. Kurasa pesawatnya rusak selama perjalanan ke sini, menyebabkan komunikasi kami jadi sedikit terganggu. Sementara salah seorang lagi memakai pakaian khusus dengan helm yang sudah terlepas. Kurasa itu adalah gadis yang tadi menyambangi pesawatku.
Satu hal yang tengah kupikirkan sekarang: jika mereka semua adalah manusia biasa, lantas bagaimana caraku pergi ke Eartha tanpa ketahuan oleh siapa pun. Bukankah tigas astronot itu melarangku ke Eartha jika kedatanganku ke sana berpotensi ketahuan?
Sial, kurasa aku harus menunggu lebih lama lagi untuk menapakkan kaki di planet itu.
Aku baru akan membuka mulut untuk menyapa empat gadis di layarku sebelum kulihat gadis berambut pirang itu tersenyum, lantas berkata dengan ramah, "Ya, ada perlu apa sampai menghubungiku?"
KinaTree || 14.08.21 || 529 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Manusia [Selesai√]
FantasíaHei, bung, aku punya tiga pertanyaan untukmu Pertama, apa kau percaya bahwa multiverse itu ada? Kedua, jika kuberitahu bahwa 20% manusia di negeri-mu sebenarnya berasal dari multiverse lain, apa kau akan percaya? Ketiga, bagaimana jika ternyata kau...