12- Menemukan Voli Pantai

9 4 0
                                    

Quest Type C

Quest 14 : Lanjutkan quest yang kemarin. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
.
.
.

Sejujurnya aku tidak tahu bagaimana bentuk Eartha.

Namun, menilik dari penduduknya yang memiliki kekuatan super, kurasa seharusnya planet itu lebih maju dari Bumi. Setidaknya Eartha pasti berbeda jauh dengan Bumi.

Jadi begitu aku menyaksikan pemandangan menakjubkan sekaligus menyeramkan seperti ini, tentu saja aku langsung berpikiran bahwa mungkin tempat ini adalah Eartha. Bagaimana tidak seram. Aku tidak tahu apa yang dapat dilakukan oleh hewan dan tumbuhan elektronik itu. Apakah mereka sama dengan hewan di Bumi pada umumnya? Atau jangan-jangan makhluk-makhluk itu memiliki teknologi lain yang dapat membahayakan kami.

Oh, omong-omong soal kami, kami berlima sudah memutuskan untuk berpisah jalan begitu sampai di sini. Gadis berambut pirang yang belum kuketahui namanya itu bahkan sudah mendaratkan pesawatnya lebih jauh saat mendarat. Ia terlihat lebih misterius ketimbang yang lain, tapi tidak masalah. Aku akan melihat-lihat tempat ini sendirian.

Pesawat Antariksa kulihat kembali meninggi. Kelihatannya gadis itu akan menjelajahi planet ini dengan pesawatnya. Sejenak aku ingin mengikuti jejaknya, sebelum akhirnya berpikir, "Mana asyik menjelajah dengan pesawat. Tempat ini kelihatan sangat maju. Bagaimana jika ada sensor yang menolak akses transportasi udara asing?"

Berbekal pemikiran itu, aku pun memutuskan untuk turun dan melihat-lihat planet ini tanpa pesawat. Sebelum berjalan menuju pusat peradaban, aku memasangkannya kunci otomatis pada pesawatku-aku membaca petunjuknya dari buku panduan. Aku juga mengambil alat komunikasi yang sama seperti yang dimiliki tiga astronot itu-mereka meninggalkan beberapa alat komunikasi serupa di sebuah kotak penyimpanan. Setelah memakainya, barulah kusadari bahwa ini bukan sekedar alat komunikasi. Alat ini benar-benar dapat menghubungkanmu dengan pesawat. Karena itulah Kehl dapat mengarahkan pesawat ini tepat ke ventilasi toilet tempatku mendekam saat itu.

Setelah kurasa pesawatku aman, aku berjalan menembus pepohonan dengan ditatapi oleh beberapa hewan elektronik yang kulihat di sepanjang jalan. Rasanya aku ingin kembali saja ke pesawat, tetapi aku juga sadar bahwa itu tidak ada gunanya. Lebih baik aku mencari tahu soal planet ini daripada duduk termenung sampai penduduk sini menemukanku terlebih dahulu, lantas menganggapku penyusup yang telah memasuki planet mereka tanpa izin.

Ah, omong-omong soal penyusup, aku jadi penasaran bagaimana kabar tiga astronot itu. Apa mereka berhasil bertemu dengan seseorang bernama Emerald yang mereka maksud? Atau mereka memutuskan untuk mendekam saja di aset milik Eartha yang ada di Neptunus.

Selain tiga astronot itu, aku juga mulai memikirkan bagaimana keadaan Mama di Bumi. Juga sekolahku yang sebelumnya sudah memberiku izin-aku tidak tahu bagaimana aku bisa dapat izin libur. Tiga astronot itu yang membantuku dan Mama untuk mengurus perizinanku.

Ah, aku jadi merindukan klub voli dan lapangan indoor-nya. Apa Seari benar-benar akan datang ke sana, ya?

Saat aku tengah melamun soal lapangan voli indoor, langkahku terhenti karena wilayah pepohonan sudah kutinggalkan. Sekarang aku dapat melihat isi planet ini lebih dekat, lebih fantastis daripada yang terlihat dari atas.

"Ini gila," gumamku sambil menatap wah pada sekitar.

Tempatku berpijak sekarang adalah tanah subur yang tersambung dengan aspal di ujungnya. Saat aku menoleh ke kiri, angin laut menerpa wajahku. Deburan ombak terdengar begitu menenangkan. Pasir pantai itu dipenuhi kursi disertai meja yang memiliki atap. Tempat ini tidak terlalu berbeda dengan Bumi tempatku berasal.

Sementara di sebelah kananku, tepat di seberang pantai yang dipisahkan oleh jalanan beraspal, gedung-gedung memenuhi setiap petak. Semakin ke kanan semakin tinggi. Kurasa di pusat kota sana ada lebih banyak lagi gedung pencakar langit seperti itu.

Atensiku kembali teralihkan ke arah pantai saat mendengar suara debuman dari benda yang amat kukenal.

Beberapa orang tengah bermain voli pantai di ujung sana.

Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari menuju tempat itu tanpa memikirkan resiko bahwa aku berstatus sebagai pendatang asing di sini. Voli selalu membuatku bersemangat.

Aku tidak tahu bahwa beberapa saat lagi sesuatu yang buruk akan menimpaku karena kelalaianku, membuatku kembali mendekam dalam sel-sel yang dingin.

••• KinaTree || 16.08.21 || 617 kata

wga_academy
ramdanliputo2121

Negeri Manusia [Selesai√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang