Harry's POV
Aku mengetuk pintu Clayne dan berharap Clayne membukakakn pintunya untukku. 1..2..3 tak ada balasan. Aku melihat sebuah gambar lonceng disamping pintu itu. So smart Harry! Mengapa kau mengetuk pintunya sedangkan ada saklar untuk menekan bel? Yeah, So smart Harry.
"Wait!!" aku medengar seseorang menyahutku dari dalam setelah aku menekan bel 2x berturut-turut
Clayne membukakan pintu untukku setelah melihatku di 'eyehole' "Are you ready?"
"Wait" ia membiarkan pintunya terbuka lebar dan aku dapat melihat ia sedang melakukan apa. Ia bercermin sambil merapikan bajunya yang terlihat feminim itu "I'm ready now"
"Tumben cewek bnget ?"
"Ga tau pingin aja kali Harl. ga suka? Aku ganti kalau ga suka."
"Ga gitu. Suka kok. Jangan marahlah."
"Abis gitu sih..."
"haha yaudah deh. Enaknya aja. Udah selesai belum?" tanyaku sambil tertawa melihat Clayne yang sudah merucutkan bibirnya dihadapanku
"Udah"
Aku menekan tombol 'L' di dalam Lift. Selama di Lift kami memang sibuk oleh pikiran kami masing-masing. Tapi tak berapa lama pintu Lift kami terbuka dan kami segera melihat Vaughan di dalam Restaurant hotel sedang menyesap kopinya.
aku langsung membukakan ungkapanku yang tak bisa kupendam lagi "Vaughan ada apa?"
"Kalian berpacaran kan?" tanya Vaughan kepada aku dan Clayne
"I'm just..." Clayne gugup menjawabnya. Aku yakin ia tidak ingin jawaban yang ia katakan salah.
"Yes, kita berpacaran" Aku langsung menjawab pertanyaan Vaughan secara blak-blakan. Clayne cukup terkejut melihatku menjawab pertanyaan Vaughan. Tapi aku tidak peduli, untuk apa ditutup-tutupi lama kelamaan kan kami juga ketahuan jika berhubungan.
"You can't do that Harl. Kita akan promosi album.. itu bisa menjatuhkan pamormu" Vaughan langsung memancarkan wajah serius kepada kami berdua. Ia tidak lagi se-enjoy menyesap kopinya tadi. This is not good.
"Terus kenapa? aku juga manusia biasa. Aku juga bisa menyukai seseorang Vaughan" mungkin aku memang mencari mati. Tapi aku tidak peduli. Lama-kelamaan kan mereka yang diluar sana juga pasti mengerti
"Vaughan, aku janji hubungan ini tidak akan terekspos oleh Entertainment." Clayne langsung tidak memperdulikan apa yang sudah aku katakan. Kata-kata Clayne seakan-akan menarik kata-kataku lagi di depan Vaughan. Dan aku tau ia sedang memikirkan karirku.
"Okay, I believe you. Just keep this relationship in secret" kata Vaughan yang mulai menikmati sarapan yang tadi ia biarkan
Clayne's POV
Aku sudah mengira hal seperti ini akan terjadi. Tapi aku tidak tau hal seperti ini dapat sebegitu cepatnya menyebar. Sepertinya aku harus membicarakan hubunganku dengan Harry.
"Harl.."
"Iya?"
"Udah selesai?"
"Udah"
"Nih minum dulu" aku menyodorkan segelas air mineral padanya
"Seneng deh sekarang udh ada yang merhatiin aku.. " aku hanya tersenyum dibuatnya
"Gini Harl sebenarnya kita harus ngomong serius tentang apa yang dikatakan Vaughan. Aku khawatir.."
"Okay.. Aku mendengarmu"
"Aku tak mau hubungan kita ini terekspos. Aku takut terjadi ada kabar yang tidak bagus tentangmu. Aku tidak akan mengganggumu saat kau kerja. Aku tak akan memintamu yang aneh-aneh. Aku juga tidak akan mengurangi waktu sedikitpun saat kamu dengan the boys. Dan jika ada hal yang menanyakan tentang pacar jawab saja tidak ada. Aku akan membiarkannya karena itu pekerjaanmu. Aku berjanji tidak akan menyusahkanmu Harry. Dan aku juga berjanji akan menjaga hubungan ini tetap baik." Aku tak berani menatap Harry. Takut-takutnya aku malah berujung nangis di pundaknya
"Heyy..Hey.. You don't have to do that. Okay, aku itu sebenarnya tidak perduli akan hal seperti itu. Buktinya gossipku dengan seorang model kemarin? aku tidak menanggapinya. Ia hanyalah temanku. Tetapi sekarang aku menjauhinya karena menurutku dia pengaruh hal negative bagiku. Soal kau akan menggangguku saat jam kerja? Oh you must be kidding me! Kau tidak akan pernah menggangguku Clayne. Aku akan senang sekali jika kau menanyakanku sesuatu dan mengabarkanku hal gembira atau sedih atau apapun. Aku yakin kau tidak akan meminta hal aneh-aneh & menyusahkanku Clayne. Kau tidak perlu khawatir. Soal waktuku berkurang dengan the boys? Ayolah the boys juga pasti mengerti. Tapi jika itu semua maumu, akan kuusahakan akan memenuhinya. Aku juga berjanji akan menjaga hubugan ini tetap baik. Sebenarnya yang harus mengatakan itu aku. Aku akan menyusahkanmu pasti Clayne. Maaf.." Ia mengelus-elus pipiku yang membuat perhatianku langsung teralih kepadanya
"Tidak itu adalah pekerjaanmu Harry. Aku akan merelakanmu dengan perempuan lain. Tapi kau harus tetap mengabarkanku tentang hal itu dan kau harus mengabarkan juga akan kondisimu, kabar baik atau buruk. Okay? Agar aku pelan-pelan mengerti tentang kehidupanmu. Dan tidak ada kebohongan diantara hubungan ini. Aku tidak ingin kesalah pahaman terjadi. Promise?" aku menyodorkan jari kelingkingku kepada Harry.
"Promise.. Aku berjanji Clayne.." kata Harry sambil mengaitkan jari kelingkingnya kepada jariku kemudian memelukku.
"Say you love me. Aku tidak pernah melihatmu berkata seperti itu kepadaku" pinta harry ditengah pelukanku dengannya
"Tidak mau. itu sangat memalukan bagiku Harl" aku menengokkan kepalaku kepada Harry. Harry hanya tertawa melihatku berkata itu. Ya itu memang hal memalukan dan akan membuat semburat merah keluar di pipiku. Aku hanya belum siap jika Harry melihat kejadian itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/3095874-288-k608974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Papercut (One Direction Love Story)
Fanfiction(Papercut is my first fanfict . Papercut means that you falling in love with someone but 'the one who you love' is unreachable) "I promise, i won't forget about our promises and I will never forget you, Harold. Pinky Promise?" Kau membuat janji deng...