Selalu sama

25 1 2
                                    

Suara Kokok ayam terdengar nyaring di telingaku, udara malam yang dingin kini berganti menjadi hangat menandakan hari sudah pagi. Saatnya aku kembali lagi menjalani hari hari ku seperti biasanya. Tak ada yang berbeda setiap paginya. Diawali dengan menarik selimut yang melilit tubuhku, duduk di pinggir tempat tidur sambil mengumpulkan nyawa, berdiri membuka gorden merah bermotif bunga dan jendela di belakangnya.

Berjalan lima langkah ke samping dan berhenti disitu, beberapa menit berdiri di depan cermin sambil merapikan rambut singaku yang selalu muncul ketika aku baru bangun tidur.

" Sebenarnya aku ini cantik juga"
Gumamku dalam hati dengan percaya diri.
Dan seperti itu setiap harinya.

Ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 05.15 WIB, segera aku berlari sekencang-kencangnya keluar dari kamar ke kamar mandi.

"Ehh.. ehh.. kebiasaan bangun telat nahkan mesti rebutan kamar mandi"
Celoteh mamaku sambil menyiapkan sarapan di dapur.

Akupun tetap berlari dan tidak mendengarkannya.

"Eits gue dulu, lo entaran ya habis gue"
Kata adiku sambil memegangi pintu kamar mandi dengan ekspresi nyengir mengejekku.

Ya emang salahku sih kelamaan ngaca sampe kesiangan waktu buat mandi.

15 menit berlalu adiku tak kunjung keluar.

" Duuu.. lama banget, lo ngapain aja sih?" Ocehku dengan kesal sambil menggedor pintu kamar mandi.

" Sabar..bentar lagi keluar gue" teriak adiku dibalik pintu kamar mandi.
Tak lama kemudian adiku sudah selesai mandi dan aku bergegas untuk cepat-cepat mandi.

Selesai mandi dan berkemas aku berjalan keluar kamar untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Aku duduk bersebelahan dengan adiku, sedangkan ayah ku di depan ku

" Ayo sarapan dulu, makan yang banyak biar semangat ya sayang sayangku" kata ibu sambil menuangkan susu ke gelas adek.

"Siap Bu bos" jawab adiku dan ayahku dengan manja.

Sedangkan aku hanya tersenyum untuk membalas perkataan.

Perutku memang sudah keroncong dari tadi. Hari ini ibu membuatkan nasi goreng spesial kesukaan kita, ya apalagi kalo bukan nasi goreng pedas bertoping telur mata sapi dan petai sungguh mantap rasanya.Dengan lahap ku santap sarapanku.

"Ayah berangkat duluan ya sekalian nganterin adik, Assalamualaikum" pamit ayah

"Waalaikumsalam, Iya yah hati-hati di jalan ya" sahut ibu.

"Waalaikumsalam hati hati ayah" sahutku.

Setelah menyantap sarapan, aku berjalan ke garasi dengan semangatnya mengeluarkan motor matic hitam kesayanganku.

" Bu aku pamit ya doakan aku muahh, Assalamualaikum ibuku yang cantik, aku berangkat" pamitku sembari mencium tangan ibuku.

"Waalaikumsalam, hati hati di jalan jangan ngebut!" Kata ibuku sambil tersenyum.

Segera ku pakai helm Doraemon putih berkaca hitam, menyalakan motor dan Berdoa mohon diberikan keselamatan agar sampai disekolah sambil mengendarai motor ku.

****

20 menit kemudian akhirnya, aku sampai di Sebuah gedung berpagar hitam yang mengelilingi setiap bagian dari gedung itu. Di pilar gedung itu bertuliskan "SMA TUNAS BANGSA". Perhatian ku teralihkan pada  Seorang pria menggunakan baju seragam berwarna putih navy lengkap dengan atribut berdiri tepat di depan pos sambil tersenyum ramah kepada setiap orang yang lewat.

"Selamat pagi pak" sapaan ku sambil tersenyum

" Selamat pagi" balas pak satpam sambil tersenyum

Di sekolah ini terdapat sebuah peraturan setiap siswa wajib turun dari sepeda motor ketika masuk gerbang dan boleh dinyalakan lagi kalau sudah di area parkiran.

Kebayang dong setiap hari butuh sedikit tenaga buat dorong sepeda motor.

Hari ini aku datang lumayan siang, sekarang pukul 06.45 artinya 15 menit lagi baru mulai jam pelajaran pertama.

" Sini - sini sebelah gue masih kosong, buruan "

Teriak seorang gadis di ujung parkiran yang tak lain adalah sahabat ku. Namanya Ica, kita udah udah kenal sejak dua tahun yang lalu ketika awal mpls ( masa pengenalan lingkungan sekolah). Ica itu orangnya baik, cantik, rapi, orangnya humble disiplin, satu lagi dia tinggi semampai dan satu lagi kekurangannya adalah sering lupa. Pinter juga sih dia kasih saran dan masukan.

" Iya tunggu, gue ke situ " balasku pada Ica

Benar saja disebelahnya masih ada satu slot parkir lagi. Sesegera mungkin aku memarkirkan motorku disitu.

" Uwidih, selamat ya" kata Ica sambil bergurau menggoda ku diatas motor Beatnya

" Ehh bentar, selamat buat apa? Gua gak ngapain dan gua tetep jomblo"
Balas ku pada Ica sambil melepas helm.

" Iya iya gue tau, kalo lo jomblo. Tapi selamat atas rekor baru karena lo udah seminggu konsisten datang jam 06.45 yaps tepat 5 menit lebih lambat dari gue wkwkw"
Ujar ica sambil menggoda ku

" Idihhh apaan sih caa, emang iya ya? nggak nyadar tuh gue"  jawabku pada ica

"Ya enggak sih, udah takdir deh kayaknya kalau Lo datang ke sekolah jam segini wkwkw" gurau Ica sambil turun dari motor.

" Aduhh apaan deh, kan emang perjalanan gue 20 menit gapernah kurang kalo lebih ya tergantung hehe" jawabku sambil tertawa.

" Udah udah gue tau kalo itu, yuk buruan ke kelas ntar lagi udah mau jam pertama"

Kemudian kita berjalan menuju ke kelas 12 yang baru. Tepat di sebelah kanan tangga dekat ruang guru. Disitulah kelas baru kita hari ini.

****






Antara Garis Dan AlurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang