Tingnong~~~~
Suara bell rumah berbunyi beberapa kali membuat sang tuan rumah jengah karenanya.
Haruto turun dari lantai atas. Remaja 17 tahun itu membukakan pintu rumahnya lalu tampak seorang pria berperawakan tinggi tersenyum kepadanya
"Permisi bro adek lo ada?" Tanya sang pria sambil tersenyum menenggelamkan matanya
"What adek?" Jawabnya sambil mengerutkan keningnya cukup terganggu karna dia sedang bermain game tadi
"Iya ituloh yang waktu itu beli nasi uduk didepan cakep bener lo punya ade kaga bilang bilang" ucapan pria tersebut membuat haruto membulatkan matanya lantas mengambil nafas dalam dalam untuk menenangkan dirinya sendiri
"Lo siapa harus banget gue kasi tau" balas haruto sambil mengerlingkan matanya malas
"Yeuh.. sombong bener bro boleh minta nomor telponnya gak?" Ucapnya lagi tidak tahu malu
"DIA EMAK GUA! Thats my mom not my sister!" Jawab haruto meninggikan suaranya. Ayolah.... ini sudah kesekian kalinya ada orang yang meminta nomor telpon sang bunda dengan embel embel adik lo atau kakak lo. Inilah sebabnya haruto melarang ibunya untuk memakai riasan apapun saat keluar namun apa daya jika sudah cantik dari lahir tidak mandi sekalipun tampangnya masih tetap seperti bidadari.
"WHAT!"
Ucap lawan bicaranya terkejut tentu saja.
"Its okay gw suka kok sma janda"
sambungnya sangat tidak tahu malu.Lantas haruto membanting pintunya tidak lupa menguncinya dan bergegas pergi keatas berniat menghampiri sang ibunda.
Namun saat hendak menginjakan kakinya ditangga saudara saudaranya mulai bermunculan menuruni tangga
"Duh dek lo kalo tutup pintu pelan pelan kagak pernah bisa nyelo elah"
ucap hyunsuk sambil menggosok rambutnya dengan handuk"Namanya juga Haruto bang mana bisa nyelo dia" jaemin menyahut
"Iya bang kaya kaga tau aja elah" balas jeongwoo
"Kenapa ru" tanya yoshi lantas menghampiri sang adik yang masih berdiri dibawah tangga
"Masa tadi ada cowo bang dingdong dingdongin bell rumah berisik bangett pas haru samperin dia bilang minta nomor telpon adek haru~"
"Pasti yang dimaksud bunda"ucap jeno memotong ucapan adiknya
Haruto mengangguk saudara saudaranya hanya memutar bolamatanya malas.
lantas haruto bergegas melangkahkan kakinya berniat menemui sang bunda yang tadi sempat tertunda"Mau kemana lo jangan molor lagi mentang mentang hari minggu" ucap jeongwoo mengintrupsi gerakan sang adik
"Enggak lah gua mau nyamperin bunda pokoknya buat kedepannya bunda gak boleh beli nasi uduk sendiri!" Ucapnya sambik mengerutkan keningnya
"Bunda masih di daegu" ucap asahi memberitahu sang adik. bundanya memang sudah 3 hari berada di daegu untuk menyelesaikan pekerjaannya
Haruto hanya menepuk jidatnya lalu duduk bersama saudara saudaranya bergegas memakan sarapan.
Tingnong~~~~
Bell rumahnya berbunyi kali ini cukup santai tidak seribut tamu yang tadi.
"Gue aja bang" ucap jaemin menginterupsi gerakan hyunsuk yang akan berdiri dari duduknya berniat membukakan pintu
Lantas hyunsuk mengangguk dan kembali memakan sarapannya
"Iya bang jaemin aja sono kalo sama bang jaemin biasanya pada takut" ucap jeongwoo
Yah diantara ke 7 pria di dalam rumah ini yang disegani orang orang adalah jaemin
Jaemin membukakan pintu dan sedikit terbelalak melihat siapa tamu yang mendatangi rumahnya
"Lama banget lagi pada main game yah... bunda sampe pegel dari tadi pencetin bell. lagian biasanya kalo udah pada bangun gak dikunci pintunya tumben banget" ucap jennie sambil mendorong kopernya kedalam disambut pelukan hangat jaemin.
"Biasa bun haruto pagi pagi lagi ngepushrank ditamuin ya gitu" ucap jaemin sambil menuntun bundanya ke tempat makan
"OMG bundaaaa panjang umur pokoknya haruto baru aja misuh misuh nyariin bunda" ucap jeongwoo menghambur kedalam pelukan sang bunda
"Loh haru kenapa sayang?" Tanya jennie sambil bergiliran merengkuh buah hatinya yang mengantri mendapat pelukan dari sang bunda
Lantas haruto menceritakan kejadian tadi dengan nada kesalnya yang teramat
"Aduh iyadeh iyaa bunda gaakan beli nasi uduk lagi didepan. kemaren kebetulan aja bunda laper banget abis pulang kerja" jennie tersenyum mengacak surai putranya gemas
"Bunda kan punya banyak anak anak ganteng kaya uwoo kenapa gak nyuruh aja coba" jengwoo berucap sambil menyilangkan tangannya didepan dada
"Yeuu so kecakepan lo" jaemin menoyor kepala sang adik
"Dih cakepan juga gua perasaan" balas jeno so
"Kalian kan sekolah terus abang kuliah"jawab jennie
"kan bisa di telpon" jawab asahi enteng
"Mana bisa lagi belajar juga,,, pkoknya kalian gausah mikir yang aneh aneh deh bunda gaakan ladenin juga kok" jennie berbicara sambil melirik putranya satu persatu
"Bunda engga,merekanya gimana? bunda lupa ya kemaren bunda hampir dicekok untung bunda tendang tuh kepiritnya kalo engga itu om om laknat udah meninggal diserbu sama kita" jeno misuh misuh
"Itu kalian tau bunda kan sabuk hitam taekwondo gimana si ahh gak seru nihh nyepelein bunda nya..."
"Pokoknya gaboleh Haru bilang gaboleh bunda harus nurut haru ini anak bungsunya bunda anak emas nya miss jennie kim" ucap haruto bangga sambil membusungkan dada nya
Lantas saudara saudaranya melemparkan potongan potongan roti yang tidak mereka makan kepada sang adik. Jennie hanya tersenyum melihat anak anaknya sudah tumbuh sampai sebesar ini walau terkadang dia kesulutan tapi dia tidak menyerah dia yakin semuanya bisa dijalankan dengan baik jika kita tidak pantang menyerah.
"Aduh gaboleh buang buang makanan mubazir! Bunda keatas dulu ya mau bersihin barang barang. Itu koper yang merah isinya oleh oleh kalian jangan rebutan ya abang uncuk tolong dibagi rata jangan sampe ade adeknya ribut" interupsi jennie membuat ketujuh putranya berhenti dan dibalas anggukan oleh hyunsuk.
BOLEH VOTE GAK?
SEIKHLASNYA AJA HEHE🤝
KAMU SEDANG MEMBACA
ThankyouMom💍
Fanfiction"Aku milih dia. keputisan aku udah bulat! besok aku kirim surat perceraian" Hanbin menghela nafas sejenak lalu kembali membuka suara "Hyunsuk sama yoshi saya bawa soal asahi saya gapeduli saya gamau urus anak orang kalo kamu masih mau repot repot ur...