16Darari

413 57 1
                                    

Jennie menoleh melihat seorang pria tengah duduk disampingnya dengan airpods yang melekat ditelinganya, berfikir untuk membagi minuman yang ia bawa dari rumah namun ia urangkan karna merasa segan.

Pagi ini jennie memutuskan untuk jogging ke balaikota setelah sekian lama dan berakhir mendudukki kursi taman karna merasa lelah setelah menyusuri jalanan

"Kenapa ya dek?"

Jennie sedikit terlonjak kala orang dipinggirnya menengok lantas melontarkan sebuah pertanyaan dengan suara memicing seolah berkata 'lo ngapain anjir'

"Sorry tadi saya niat mau tawarin minum liat mas nya-"

Belum selesai ia berucap matanya dibuat membola melihat orang tadi mengambil botol minumnya secara tiba-tiba lantas meneguk habis airnya

"Makasi ya dek... mas daritadi nunggu ada yang nawarin minum, dompet mas ketinggalan"

Jennie hanya bisa tersenyum kaku lantas berdiri hendak melarikan diri karna merasa berada dalam situasi yang berbahaya namun niatnya sirna kala sang pria memegang pergelangan tangannya sembari tersenyum lalu berucap

"Saya jeffan... adeknya mau pulang? Biar saya antar kebetulan saya bawa motor"

Ucapan pria itu membuat jennie meringis lantas melepaskan genggaman sang pria dengan hati-hati

"Gak usah mas ngerepotin makasih banyak, kebetulan rumah saya deket" balasnya mencoba tersenyum seramah mungkin

"Oh bagus dong apalagi deket saya jadi gak terlalu direpotin" jeffan berucap sembari memamerkan deretan giginya yang rapih

"Gak usah mas saya mau ada urusan dulu permisi." Jennie lantas memberi salam dan mundur perlahan lalu bergegas pulang kerumahnya meninggalkan jeffan yang merasa malu

"Asu gua kebablasan segala nyerobot minuman orang lagi muka ganteng gua madu ditaro dimana anjing! Mana tu gadis cakep lagi" jeffan menggaruk tengkukuknya seolah merasa gatal
.
.
.
.
.
.
.
"Bunda pulang..." setibanya dirumah jennie berniat untuk bergegas pergi ke kamar mandi lantas membersihkan dirinya sebelum melihat ke 6 putranya yang berjajar berdiri didepan pintu layaknya sekongkolan bodyguard

"Bunda tadi ngobrol sama siapa?" Itu pertanyaan yang pertama kali dilontarkan oleh haruto setibanya dia menyimpan sepatu di rak depan pintu

"Nanti lagi yah ngobrolnya... bunda mau bersih-bersih dulu ke kamar mandi, bau ini badan bunda"

Haruto tidak terima ia mengernyit kepada sang bunda

"Sekarang aja bundaa. Bunda keringetnya wangi kok serius haruto gak boong nih ruto ciumin juga gak bau kok"

Ucapan nyeleneh haruto hanya dibalas gelengan pelan oleh jennie yang berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Yaudah kita tunggu didepan tv"

Itu keputusan yang diambil oleh jeongwoo yang dibalas anggukan oleh saudara-saudaranya
.
.
.
.
.
Selesai mandi jennie menuruni tangga dan duduk dikursi santai ruang keluarga sembari memandingi putra-putranya yang ternyata masih setia menunggu

"Kenapasih liatin bunda gitu banget" ucapan jennie membuat haruto mendekat lantas mendudukan diri dihadapan jennie

"Bunda tadi ngobrol sama cowo pake segala ngasih minum trus jabat tangan" ucapnya lantas disambung oleh sang kembaran

"Trus ditawarin pulang, bundanya pake bales pake senyuman segala kan udah uwoo bilang jangan senyum ke sembarang orang senyuman bunda itu mematikan" jeongwoo berucap dengan penuh drama

"Siapa bun?" Itu asahi

"Bunda juga gak kenal cuma kebetulan duduk pinggiran, ngeliat orangnya keringetan, bunda kasian lah jadi, bunda tawarin minum tapi gak jadi karna bunda segan-"

"Trus itu si om nya kok minum minuman bunda? Padahal itu isotonik yang jeno siapin subuh-subuh buat bunda" jeno memasang mimik seolah merasa sangat sedih dan tersakiti

"Ih! Bunda kan belom selesai makanya dengerin dulu! tadi bunda ke gep ngeliatin orangnya, bunda kaget takut dibilang yang aneh-aneh, jadi bunda jujur aja trus orangnya tiba-tiba ngambil minum bunda diteguk abis. Katanya haus daritadi lupa bawa dompet"

jennie menjelaskan panjang lebar mencoba membuat para prajuritnya paham

"Ck..." decakan jaemin membuat semuanya menengok kepada sumber suara

"Lain kali hati-hati bunda... sekarang lagi marak pelecehan seksual. Kita khawatir" sambungnya

"Tadi kebetulan yoshi pergi juga ke balaikota, mau beli kupling di om jors trus gak sengaja liat bunda" Penjelasan yoshi dibalas anggukan oleh jennie seolah mengatakan bahwa dia paham

"Yaudah tenang aja bunda gak akan kenapa-kenapa kok janji deh gak gitu lagi..."

"Awas ya bunda! Ruto tadi mau langsung nyamperin bunda cuma ditahan sama bang yoshi. Sebel banget pokoknya"

Adu haruto sembari menggandeng tangan jennie yang sudah berdiri hendak bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan siang

"Asahi ada kerja kelompok bund" asahi berucap dengan nada kaku nya

"Dirumah. Asahi males kerumah orang, jadi sahi ajak mereka kesini... Bunda bukannya mau pergi ngunjungin onti soo? Hari ini aja" sambungnya

"Tante soo lagi pergi sama om jin kerumah oma" jawab jennie

"Bunda gak akan keluar tapi gak janji juga"

Jennie kembali berucap sembali tersenyum dan mengangkat tangannya membentuk jemarinya menjadi huruf v

"Bunda anter uwoo beli hoodie aja..."

"Loh? Uwoo baru kemarin habis beli hoodie mau beli lagi? Pas bunda pulang dari paris kemarin juga bunda bawain hoodie tiga"

"Duh... masa gak kasihan sih sama bundanya. Capek banget abis kerja"

"Yaudah asal bunda janji gak keluar kamar kecuali ada hal mendesak, kalo butuh apa-apa cht kita aja" itu keputusan sang kakak tertua

"Soalnya disini bakal rame banget kayaknya bun... temen-temen jeno sama jaemin juga mau kerkom disini" ujar jeno

"Temen abang juga bund" hyunsuk mengangkat tangannya seolah sedang absen

"Iya boleh bunda keatas dulu yah mau bobo... itu makanan banyak harus dibagiin! gaboleh pelit"

Perkataan jennie diangguki patuh oleh keenam prajuritnya

Lagi banyak banget tugas maap

ThankyouMom💍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang