Meet//

506 67 6
                                    

Disinilah Hyunsuk sekarang. Setelah perdebatan kecil dengan keempat saudaranya membicarakan pertemuannya dengan sang ayah, akhirnya mereka memutuskan untuk menyanggupi keinginan sang ayah dengan bertemu dipinggir pantai jeju.

"Bunda beneran bilang mau kesini?" Tanya haruto memecahkan keheningan yang hadir sedari tadi.

"Iyah setelah rapat kolega selesai bunda kesini sama jeno" jawab hyunsuk

"Bang jaemin kemana?" Jeongwoo

"Jaemin ada gladi bersih buat tanding taekwondo dua hari lagi" ucap yoshi yang diangguki jeongwoo

Setelahnya hanya ada keheningan yang hadir diantara mereka. Tak berangsur lama kemunculan pria dewasa yang memohon dipertemukan dengan mereka akhirnya datang juga namun sembari menggendong seorang anak balita yang cantik diikuti seorang wanita dibelakangnya.

"Sialan kalo gini gue gak mau ikut anjing"
Ucapan yoshi membuat semua yang ada disana terlonjak kaget serta hyunsuk yang mengusap punggung sang adik mencoba menenangkan.

"Ayah terlambat.... maaf, aeyi sakit ayah habis antar adik kalian dari rumah sakit" ucap hanbin menerbitkan senyuman yang membuat haruto dan jeongwoo kesal setengah mati.

"Kalian.... udah pesan makanan?" Hanbin kembali memecah keheningan mencoba mencairkan suasana

"Ini haruto? Kamu mirip banget sama ayah" ucap hanbin kembali sambil mengelus puncak kepala haruto dibalas tepisan kasar dari sang anak

"Haruto dan jeongwoo udah berapa tahun sekarang?" Tak menyerah hanbin terus membuka obrolan hangat kepada putra-putranya

"Yoshi juga udah besar yah... makin ganteng aja"

"Asahi....maafin ayah yah..." ucapan hanbin kali ini membuat asahi sedikit menengok mengarahkan pandangannya kepada sang ayah

"Asahi udah maafin om... itukan yang mau dibicarakan sama om? Kalo udah saya mau pulang. Banyak kerjaan" Asahi berucap setenang mungkin mencoba mengontrol dirinya.

"Ayah juga minta maaf sama jeongwoo sama haruto dan sama kalian semua maafin ayah... ayah gak bisa jadi kepala keluarga yang baik untuk kalian" hanbin meneteskan air matanya

"Kita udah maafin lagian dosa lo lebih banyak sama bunda daripada sama kita!" Haruto menekan semua perkataannya bahkan matanya sudah memerah antara marah dan menahan air matanya.

"Jennie bener-bener gak bisa ajarin sopan santun yah... sama kalian. Bahkan anak berusia 17 tahun memanggil ayahnya dengan bahasa yang gak sopan" ucapan dahyun mengalihkan atensi semua orang yang menduduki meja bundar ini.

Suasana menjadi sangat dingin pandangan kelima remaja itu seolah ingin membunuh siapa saja yang datang kepadanya.

"Kurang ajar..." gumaman kecil dari yoshi membuat hanbin mendongakkan kepalanya mengalihkan atensi kepada sang putra yang sepertinya akan meledak dengan emosi

"Wanita yang merebut suami orang.... wanita yang menyebabkan seorang ayah tega menelantarkan anaknya.... wanita yang membuat seorang suami berbuat kasar dan mencaci maki istrinya yang tidak bersalah.... wanita paling buruk diduania... tante dahyun bahkan gak berhak sebut nama ibu saya" yoshi berdiri membuat keempat saudaranya ikut berdiri.

"Sepertinya kami salah menyetujui keinginan ayah untuk bertemu dengan kami. Bahkan saat wanita itu mencaci bunda ayah cuma diem aja. Seenggaknya kalo ayah gak bisa apa-apa, Jaga ucapan wanita ayah dan ajari dia sopan santun dalam berucap dan bertingkah." Hyunsuk sang kakak tertua membuka suaranya

"Cih.... kalian ngomong seolah-olah saya yang paling salah disini... padahal ibu kalian memang wanita yang membosankan. Terlalu monoton... bahkan ibu kalian tidur dengan laki-laki lain saat suaminya berjuang menafkahi keluarganya. Asahi? Apa kalian yakin asahi saudara kandung kalian?"
Hanbin menengokkan kepalanya kepada sang istri seolah memerintah untuk tidak berucap lagi.

BRAK!!!!!

Haruto menendang meja didepannya airmuka yang semula putih bersih berubah menjadi merah padam serta mata yang menajam.

Tidak.

Wanita didepannya sudah melewati batas.
Haruto menggerakkan langkahnya hendak menghampiri wanita kurang ajar yang sudah mengotori nama sang bunda sebelum sebuah tangan putih bersih memegang pergelangan tangannya serta usapan lembut diatas pundaknya.

"Sayang..." jennie tersenyum kepada putranya memeluk dan mengusap punggung sang putra

"Udah selesai kan semuanya? Ayo kita pulang." Ucap jennie melirik keempat putranya yang lain

"Jennie saya belum selesai" ucapan hanbin mengintrupsi pergerakan mereka yang hendak meninggalkan tempat.

Tidak.... Hanbin sudah membuat manusia dengan segala ketenangan yang dia miliki tersulut emosi.

Jennie mendudukan dirinya dikursi yang haruto duduki tadi. Mengambil secangkir kopi didepannya.

"Abang.... bawa adek ke mobil" jennie berucap dingin membuat semua yang ada disana merasa tercekam hanya dengan suaranya.

Hyunsuk membawa adik-adiknya kedalam mobil namun tidak benar-benar memasuki mobil mereka melihat dari kejauhan memastikan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada bundanya.

Bahkan jeno dan jaemin yang sedaritadi diam menunggu dengan tenang didalam mobil ikut keluar dan menghampiri saudara-saudaranya.

"Dahyun..." jennie mangulurkan tangannya mengambil cangkir yang berisi kopi hitam

"Saya... jennie. Ceo Nieh Company Atasan putra tiri kamu Langit" Ucapnya tenang

Dahyun membeku tidak sanggup mengucapkan sepatahkatapun dari bibirnya lidahnya kelu seolah disayat.

"Jennie jangan keterlaluan" Hanbin masih membela wanita tercinta nya

"Shut up kim hanbin... atau lo jadi gelandangan."

"Awalnya gue ngijinin anak-anak ketemu sama lo untuk memperbaiki segala pandangan anak-anak tentang ayahnya yang sangat buruk walau kenyataannya memang seperti itu. Terlepas dari segala sakit yang udah kalian berdua perbuat sama gue... Gue bahkan udah memaafkan dengan lapang dada. Tapi untuk hinaan yang istri tercinta lo ucapkan terhadap putra gue... Hanbin. Kita udah kenal bertahun tahun tapi kalian gapernah liat gue marah."

Jennie mangangkat cangkit kopi yang sedari tadi dia pegang seperkian detik dia menyiramkan kopi tersebut keatas kepala dahyun membuat sang empu terlonjak kaget.

"JENNIE" Hanbin berteriak dengan lantang menghampiri sang istri membantunya membuka mata

"Hai sayang... kamu cantik banget. Jadi wanita yang baik saat besar nanti yah..." jennie tersenyum mengusap surai anak balita yang sedaritadi duduk diatas kursirodanya.

Tanpa memandang kebelakang lagi jennie berlalu meninggalkan tempat angker yang sedari tadi dia hindari.
.
.
.
.
.
.
.
"Bunda keren banget" ucapan jeno membuat jaemin menampar bibirnya pelan

"Ssst bego mereka lagi pada marah" ucapnya yang dibalas cengiran tak berdosa dari jeno

"Kok malah pada duduk gitu.... ini udah malem ayo tidur." Ucap jennie

"Bunda haruto mau tidur sama bunda deh rasanya." Diikuti anggukan oleh ketujuh putranya

"Udah pada gede juga. Tidur didepan tv aja besok kalian libur kan sekolah? Bunda ada film horor nih "

"Ayoo bun biarin bang hyunsuk nyungseb sendiri" ucap jeongwoo dibalas lemparan bantal sofa dari hyunsuk.











ThksAndBye...







ThankyouMom💍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang