Tiga

886 169 41
                                    

Jimin Bian Athmadja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin Bian Athmadja

Haera benar-benar diantar pulang, sungguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haera benar-benar diantar pulang, sungguh. Diantar sampai depan rumah— oh tidak, Haera bahkan diantarkan sampai masuk kedalam rumahnya. Jangan berharap ini seperti seorang kekasih yang mengantarkan gadisnya kembali pulang setelah diajak berkencan. Tidak! Sama sekali tidak begitu.

Oh. Sial! Haera ingin berkata sial terus menerus. Mau mengutuk— kirim santet atau apapun yang bisa membuat Prof nya itu tidak akan bisa tidur tenang. Lantaran digentayangi wajah Haera yang marahnya bukan main. Kesal, mau sekali mencungkil mata bulatnya yang lucu itu dengan kuku cantiknya ini.

"Argh! Sial. Benar-benar sialan banget sih!" Haera marah-marah sendiri dikamar setelah kepulangan Prof. Jeon nya itu. Pasalnya karena ulah si Jeon, uang bulanannya tidak jadi diberikan lebih dan malah dikurangi.

Hari sudah menunjukan pukul enam lewat dua puluh lima menit yang dimana angka tersebut mendekati janji yang Abangnya buat. Sebenarnya bukan janji sih, karena Haera sendiri tidak menyetujui permintaan si Abang. Dengan langkah terseok, Haera berjalan menuju kamar mandi.

"Mood lagi jelek. Abang malah ngajak pergi, mau ngapa-ngapain jadi malas banget." Gerutu Haera sambil menutup pintu kamar mandinya. Hendak membuka pakaiannya, tapi suara dari luar kamarnya itu bikin Haera mengurungkan niatnya sejenak.

"Adek! Baru mau mandi? Abang sudah siap nih, kan sudah Abang bilang tadi. Kalau acaranya jam tujuh malam, tempatnya agak jauh dek." Suara Abangnya itu agak nyaring. Pasti sebentar lagi kesal karena Haera mandi itu lama. Belum pilih bajunya, belum lagi make upnya. Aduh.

Haera balas teriak dari dalam kamar mandi. "Iya, ini juga Adek mandinya cepet kok. Abang tunggu diluar aja, makan dulu gitu sambil tunggu Adek siap. Nggak lama deh, janji." Haera buru-buru buka pakaiannya, lempar bajunya sembarangan dan masuk kedalam box shower. Targetnya selesai mandi itu sepuluh menit, kalau bisa. Karena biasanya kalau dia habis pulang dari luar rumah mandinya lama bisa satu jam, tidak tahu ngapain aja didalam kamar mandi.

Tapi lucunya, kalau cuma di rumah seharian. Haera malas banget masuk kedalam kamar mandi, sekalipun kebelet pipis. Suka tahan pipis, habis itu sakit perut bawahnya, ngadu ke Mama. Bukannya di manjain— justru kena marah. Beda banget sama si Abang, sakit flu aja Mamanya pusing sendiri cari obat buat Abang. Tapi tenang— ada si Papa yang suka manjain anak gadisnya kok. Hehe.

PROF. LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang