9. Ciuman manis

1.7K 214 42
                                    

 Tahu tidak apa yang sekarang Haera pikirkan? Sejak tadi cuma diam sih, ngga ada ngomong apapun tiba-tiba pipinya merah sambil senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tahu tidak apa yang sekarang Haera pikirkan? Sejak tadi cuma diam sih, ngga ada ngomong apapun tiba-tiba pipinya merah sambil senyum. Rumi yang lihat Haera sedikit ngeri.

"Ra, kesambet setan apa?" Jun pegang kening Haera, "ngga panas lho, benaran gila ya?" Jun masih tempelin punggung tangannya di kening Haera, gadis itu menepisnya agak kasar.

"Gue ngga gila. Masih waras, salah emangnya senyum-senyum?" Haera minum jus jeruk yang di belikan Jun untuknya.

Sara menggeleng cepat, mereka sudah ada kelas siang ini. Haera dari ruangan Prof ngga sempat makan siang, soalnya sudah kenyang duluan sama sesuatu. Iya sesuatu yang manisnya bikin senyum-senyum sendiri.

"Ngga salah kok, gue tahu banget. Lo pasti kesenangan bisa lihat muka gantengnya Prof Jeon kan?" Tepat sekali, yang dibilang Sara itu lebih banyak benarnya. Soalnya sudah kayak cenayang si cewek satu ini, ngga pernah salah kalau baca pikiran Haera.

Tapi, namanya Haera. Mana mau ngaku, ngeles terus kalau bisa. "Ngga gitu juga, mana ada senang kalau yang dibahas itu cuma tugas."

"Emangnya lo berharap Prof bahas apa, Ra? Tanggal pernikahan, gitu?" Rumi menyahut, Haera sampai tersedak jus jeruknya.

"Ya, ngga lah. Apa sih, jadi bahas Prof Jeon! Nanti orangnya batuk-batuk kalau kalian terus sebut namanya terus." Haera mengalihkan pandangannya, menatap layar di depan sana, sudah ada dosen yang sedang memberikan materi buat pertengahan semester nanti. Tapi empat manusia itu justru asyik dengan dunianya sendiri.

"Jake bilang, Prof Jeon masih sendiri— orang ganteng gitu, kenapa belum pada punya pasangan, ya? Heran gue, makin kesini cari jodoh susah banget." Jun duduk didepan meja Haera, tapi matanya bukan kedepan, justru menghadap kebelakang. "Muka gue ganteng, pacar aja ngga punya— Haeranya ngga mau sih."

Sara langsung pukul lengan Jun, gadis itu mendengus kecil. "Ya ngga mau lah sama lo. pacar emang ngga punya, tapi degemnya banyak banget anjim!" Sara sama Jun itu satu sekolah sejak masuk SMA dulu, jadi wajar tahu banget gimana kelakuan si Jun. Memang ganteng— cuma ya gitu deh, mantan pacarnya dulu tuh banyak banget. Sekarang saja tidak ada, karena katanya nungguin Haera mau jadi pacarnya.

"Itu kan dulu, Sar. Sekarang kan udah tobat gue." Jun senyum manis lihat kearah Haera, tapi gadis itu justru mencebik kearahnya. "Ash, serius deh. Cuma lo doang nih yang gue kejar-kejar dari semester pertama sampai sekarang. Ngga ada niat gitu ketuk hati lo buat gue?"

"Ngga, sama sekali ngga niat Jun. Cari yang lain aja, nah banyak didepan sana. Cakep-cakep, seksi lagi." Haera minum jus jeruknya sampai habis, terus buang gelas plastiknya ke tong sampah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROF. LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang