Enam

837 176 19
                                    

Taehyung Baragas Antares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung Baragas Antares

Dicaffee cuma diam-diaman, nggak ada yang ngomong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dicaffee cuma diam-diaman, nggak ada yang ngomong. Ada sih ngomong, nanya mau minum apa— habis itu si Prof buka laptopnya, sibuk banget cari-cari sesuatu yang pasti tugas buat dikasihkan ke Haera. Kalau lagi anteng gitu, Jeon emang ganteng banget. Hidungnya mancung agak besar, rahangnya tegas dan lehernya itu lebar. Oh— jangan lupakan veins dilengannya Ugh sekali.

"Kenapa? Sudah puas menatapku. Katakan saja apa yang ini kamu katakan, ini bukan bayangan— saya nyata." Jeon menaruh dagunya di atas kepalan tangannya, kedua sikunya dia taruh di meja.

Haera terkesiap, dia buru-buru berkedip. Lalu berdeham seolah-olah kerongkongannya kering, terbatuk-batuk kecil saat menatap manik Jeon yang bulat dan jernih. Haera tahu kok, si Prof sedang menyindir soal semalam. Haera ingat apa saj yang dia lakukan semalam, itu sebabnya saat bangun pagi tadi teriak-teriak. Dia ingat kelakukan binalnya yang pegang-pegang Jeon, bukan cuma pegang saja— dia juga berani cium si Prof.

"Prof—"

"Kenapa? Mau pura-pura nggak ingat gitu. Gadis kayak kamu ini sering saya temukan waktu tinggal di LA. Saya cuma kaget aja, kamu nakal juga ternyata. Saya harus kasih tahu Abang kamu nanti." Jeon ngelanjutin buatin beberapa tugas kuliah untuk Haera.

Haera jadi kesal di bilang nakal, padahal nggak kok. Haera itu anak baik-baik— iya kalau dirumah. Kalau sudah sama Rumi dan Sara, Haera bukan lagi Haeranya si anak Papa. Namanya Ash— nama panggilan Haera di club malam.

"Prof. Saya benar-benar minta maaf, itu— saya mabuk. Prof pasti tahu saya itu mabuk, jadi yang saya lakukan ke Prof itu diluar kesadaran saya. Beneran deh!" Haera nggak bohong sama sekali, karena memang begitu kenyataannya. Dia nggak sadar, kalau mabuk kebinalannya suka muncul mendadak. Makanya Haera tuh nggak pernah banyak minum kalau pergi sama Sara dan Rumi.

Tapi kemarin karena lihat muka Jeon didepannya, Haera jadi kesal. Sampai nggak sadar minum beer dua gelas besar. Lagian cuma ciuman doang nggak ngapa-ngapain, wajar kan seharusnya. Jeon juga pernah tinggal di LA seharusnya hal yang kayak gitu udah biasa. Itu yang sekarang sedang Haera tekankan, sudah biasa. Padahal Haera tidak tahu kehidupan Jeon selama tinggal di LA seperti apa.

PROF. LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang