Besok pagi chila akan pulang ke rumahnya di seoul - korea selatan, sudah hampir 7 tahun ia di Indonesia, menempuh pendidikan sarjana sekaligus master nya. Chila tinggal sendiri di apartemen, terkadang juga ia menginap di rumah tantenya jika hari libur. Pendidikan nya sudah selesai, 2 bulan lalu, ia wisuda ditemani oleh orang tuanya. Sebulan setelahnya, orang tuanya pulang ke seoul. Dan besok, chila akan pulang ke negara kelahirannya.
"Chila, sudah selesai packing nya?" Saat ini Arina, Tantenya sedang ada di apartemennya, menemani dirinya yang sedang packing.
"Sudah Tan, Tante sama Bian mau nginep disini?" Bian adalah sepupunya yang berumur 18 tahun.
"Iya Tante nginep sini, tapi kayaknya Bian mau pulang deh, iyakan yan?"
"Iya kak, gue balik aja, besok gue yang nganterin lo ke bandara sama Mama, mobilnya juga ada dirumah."
"Iyauda, lo kesini pagi banget ya, gue terbang jam 10 soalnya."
"Iya kak, santai aja sama gue mah."
"Bukan gitu, lo kan bangunnya siang, apalagi Tante nginep di apart gue, gada yang bangunin deh lo."
"Udah percaya sama gue, besok pagi buta gue udah sampe sini." jawab Bian lalu ia segera pamit pulang.
✈✈✈
Benar saja, pukul 6 pagi sepupunya sudah duduk di ruang tamu apartmen nya. Arina sedang masak untuk sarapan, sementara Chila sedang merapikan tasnya yang akan ia bawa pulang. Semua barang-barangnya sudah masuk kedalam koper besar miliknya, ia tidak membawa banyak bajunya disini, karena bajunya di seoul pasti sangat banyak, mengingat Mamanya yang hobi sekali membelikan nya baju padahal ia sendiri ada di Jakarta.
"Kak, nanti apart lo mau dijual?" tanya Bian sambil memperhatikan Chila yang sedang merapikan tasnya.
"Nggak tau, lo mau nempatin nggak?"
Arina yang mendengar pertanyaan Chila untuk anaknya pun lekas menjawab. "Dijual ajan, la. Daripada di tempatin sama ni anak."
"Tapikan Mam, Bian mau kuliah, kuliah Bian juga nggak jauh tuh dari apartmen nya kak Chila, kalo dari rumah kita kan lumayan jauh. Boleh ya mam, Bian tinggal disini, janji deh Bian ga macem-macem."
"Kalo lo mau tempatin ni apart, gue ga masalah. Tapi masih ada barang-barang gue dikamar, nanti lo paketin aja, kirim kerumah gue."
"Gampang kak, nanti gue paketin. Jadi gimana Mam? Boleh ya, Bian tempatin apart nya kak Chila."
"Tanya dulu sana sama Papa kamu." ucap Arina yang langsung dijawab dengusan oleh Bian.
"Chila, udah rapih siap-siapnya? Sini sarapan dulu."
Chila, Bian dan Tantenya memulai sarapan, setelah sarapan mereka langsung bersiap mengantar Chila ke bandara. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi. Dan Chila akan take off jam 10 pagi. Untungnya perjalanan dari apartmen ke bandara tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar 20 menit.
"Sudah semua kan La?"
"Sudah Tan, udah yuk berangkat Yan."
Setelahnya, mobil yang dikendarai Bian langsung menuju ke bandara Soeta.
✈✈✈
"Jaga diri baik-baik ya, salam juga buat Mama sama Papa. Nanti Tante main deh ke rumah kamu ya." Ucap Arina sambil memeluk Chila. Mereka telah sampai di bandara beberapa menit yang lalu.
"Iya Tan, Tante juga jaga kesehatan ya." Ah rasanya Chila ingin menangis, 5 tahun di Jakarta ditemani oleh Tante satu-satunya. Dan hari ini ia akan pulang ke rumahnya.
"Cepet nikah ya Kak, jangan sampe lupa ngundang adek lo satu-satunya ini." Chila langsung menabok pelan punggung adik sepupunya.
"Nikah apaan, calonnya aja nggak ada, gajelas lo."
"Oppa oppa korea kan ganteng-ganteng kak, kali aja ada yang naksir sama lo."
"Udah ah gue mau check in, jagain ya apart gue, jangan lupa barang gue di paketin, awas lo." Sekali lagi, Chila memeluk Bian. Lalu memeluk Tantenya. Setelahnya ia masuk kedalam. Dilihatnya Tante dan sepupunya yang mengucapkan selamat tinggal sambil melambaikan tangan.
Tak berselang lama, Mama nya yang paling cantik menelpon.
"Annyeong, Chila udah mau take off?" ucap Mama nya disebrang sana.
"Iya madam, ini lagi nunggu pesawatnya. Doain ya semoga selamat sampe rumah."
"Iya dong pasti Mama doain. Oh ya, nanti dijemput kak Namjoon ya. Mama lagi masak, Papa kamu belum pulang dari kantornya."
"Hah? Emang Kak Namjoon ga sibuk? Tumben dia mau jemput aku."
"Gatau, dia yang nawarin dirinya mau jemput kamu. Dirumah juga ada Yeri sama Soobin."
"Ah ada kak Yeri juga, pantes aja dia mau jemput aku."
"Halo, sepupu cantikku yang nggak nikah-nikah. Nanti gue jemput ya." ucap Namjoon disebrang sana. Dia pasti mendengar ucapanku tadi.
"Iya iyaaa, jemput ya, gabole telat, awas kalo lo telat, nanti kak Yeri gue tahan dirumah seminggu" kataku sambil tertawa.
"Yakkk Choi Chila, apa-apaan itu. Gue jemput tepat waktu."
"Oke gue matiin telpon nya ya. Annyeong." Setelah memutuskan sambungan telpon tersebut. Chila segera memasuki pesawat. Berjalan sendirian dikeramaian, dengan menarik kopernya. Chila tidak asing dengan suasana ini, sebab ia sudah sering sekali pulang pergi seoul-jakarta.
Chila sudah menemukan tempat duduknya, dua puluh menit lagi pesawatnya akan berangkat. Jakarta – seoul menempuh waktu 7 jam. Dan selama perjalanan itu, Chila hanya tertidur lalu bangun untuk makan dan tidur lagi.
✈✈✈
Pukul 7 malam waktu seoul, Chila sudah mendarat dan sudah mendapatkan koper besarnya. Ia langsung berjalan untuk keluar, mencari Namjoon yang menjemputnya. Baru menappakan kaki di pintu keluar, wajah sang kakak sudah ada didepan matanya.
"Chila-ya. Annyeong." Sapa Namjoon.
"Astaga bikin kaget aja." Chila langsung memeluk kakak sepupunya. Dibalas peluk oleh Namjoon.
"Lo udah lama? Kak Yeri nggak ikut?"
"Lumayan, gue kan udah janji tepat waktu. Yeri nggak ikut, karena Soobin tidur." Jawabnya sambil menarik koper besar milikku.
"Yaudah, cepat ya kakak ku, aku tidak sabar ingin bertemu orang tuaku dan juga keponakan kecilku." Chila langsung lari meninggalkan namjoon dan langsung duduk di dalam mobil.
"Sabar Joon, dia baru pulang ke negaranya, tidak baik jika kau memarahinya sekarang." Namjoon mendengus pelan, berjalan cepat sambil mendorong koper besar milik adiknya. Setelah sampai dimobil, ia langsung memasukan koper tersebut ke dalam mobil. Lalu segera masuk kemobil dan pergi kerumah adiknya.
"Lo belum pernah ketemu sama teman gue kan ya?" tanya Namjoon
"Hmm, buat apa? Itukan teman lo. Gue nggak peduli juga, lo nggak bilang kalau punya adik cantik kayak gue kan?"
"Nggak, lagipula lo yang larang gue bilang itu. Lo mau kencan sama teman gue nggak?"
"Heol, nggak mau. Lo kenapa sama kayak Papa sih ? Gue kan sudah bilang, nggak mau nikah dulu." kata Chila.
"Heh, gue kan nggak nyuruh nikah, gue cuma bilang lo mau kencan nggak."
"Terserah lo, gue nggak mau berhubungan sama laki-laki dulu." ucap Chila sebagai penutup percakapan mereka.
Tidak lama kemudian, mereka sampai dirumah Chila. Langsung saja Chila turun dan berlari memasuki rumahnya. Saatmenemukan oarang tuanya, ia langsung memeluk keduanya. Malam itu, dihabiskandengan makan malam bersama keluarga dan berbincang-bincang ditaman belakang rumah Chila.
🌹🌹🌹
Guys, mohon maaf banget kalo ada typo. Untuk kedepannya kalo ada typo bisa langsung di tandain aja pake komen kalian. Biar nanti aku ubah lagi kata-katanya. Terima kasih, jangan lupa tinggalin jejak ya🌟💜
-kiya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY MARRIAGE - KTH
Fanfiction06-08-2021. Halo, ini cerita kedua aku. Enjoy ya! Jangan lupa dikasih bintangnya 🌟. Terimakasih♡ ✿✿✿ Choi Chila keturunan Indonesia dan Korea selatan. Umurnya 26 tahun, masih belum menikah atau lebih tepatnya masih belum menemukan laki-laki idaman...