"Papi, Yeonjun mau main. Papi masih lama ya kerjanya? Yeonjun udah bosan." Bocah lima tahun ini memang sudah pintar berbicara dan bicaranya pun jelas tanpa cadel.
"Sebentar ya nak, Papi masih ada kerjaan. Nanti kita main kalau Papi sudah selesai." Mereka ada dikantor milik keluarga Taehyung. Sebenarnya, ia tidak ingin membawa anaknya ke kantor, tetapi karena orang tuanya sedang ada urusan dan anaknya tidak ada yang menjaga, terpaksalah ia harus membawa anaknya ke kantor.
"Iyaudah, tapi aku mau eskrim, boleh ya Pi?" tanya Yeonjun.
"Boleh." Taehyung langsung menghubungi sekretarisnya untuk membawakan es krim untuk putranya. 15 menit kemudian, es krimnya datang. Yeonjun pun langsung memakan es krimnya sambil menonton film animasi di i-pad miliknya.
"Papi, kapan Yeonjun boleh sekolah?"
"Udah mau sekolah ni? Minggu lalu Papi tanya terus kamu bilangnya masi mau main dirumah sama Boemgyu."
"Mau, tapi Yeonjun mau sekolahnya di antar sama Mami." Taehyung terdiam, menatap anaknya yang masih setia menonton film favoritnya. Bagaimanapun juga, Yeonjun butuh seorang ibu. Yang jadi masalah, Taehyung belum menemukan wanita yang pas untuk dirinya.
"Oke, nanti sekolahnya sama Mami ya."
"Papi janji ya sama Yeonjun."
"Janji sayang, Yeonjun harus jadi anak baik biar Mami mau antar Yeonjun ke sekolah."
"Oke Papi, nanti Yeonjun bilang ke Oma sama Opa kalo Yeonjun akan punya Mami." Taehyung mendengus pelan, kalau sudah sampai ke telinga orang tuanya, habislah ia.
👶👶👶
"Wih, mau nikah sama siapa lo?" Jimin, kembarannya yang sangat berbeda darinya masuk ke ruangan nya. Sebenarnya, Taehyung bingung, kenapa ia berbeda dengan jimin padahal mereka kembar.
"Kapan gue bilang mau nikah? Ngaco." jawab Taehyung sambil mendelik ke arah Jimin.
"Anak lo yang bilang, katanya bakalan diantar sekolah sama Maminya." Jimin duduk di kursi depan meja kebesaran Taehyung. Membuat Taehyung mengingat lagi kejadian minggu lalu, saat anaknya ingin sekolah diantar Mami nya.
"Gue cuma asal ngomong aja, lagian siapa yang cuci otak anak gue sampe pingin sekolah diantar Mami nya." jawaban Taehyung membuat Jimin terbahak dikursinya sampai terjatuh.
"Lo terima aja perjodohan yang Papa rencanain, gue denger dari Mama, katanya lo mau dijodohin lagi."
"Nggaklah, gila lo. Kenal aja nggak sama tu cewek."
"Kalo ga kenal ya kenalan lah, jangan egois Tae. Anak lo butuh sosok ibu, walaupun gue tau dia ga kekurangan kasih sayang karena banyak banget yang sayang sama dia. Tapi tetap aja dia masih ngerasa kurang lengkap kalo nggak ada sosok ibu."
Taehyung menghela nafas, mencerna baik – baik perkataan saudara kembarnya. Semua yang dikatakan jimin memang benar, anaknya butuh seorang ibu, harusnya Taehyung menurunkan egonya sedikit saja untuk sang anak. Walaupun Yeonjun bukan anak kandungnya, tetapi tetap saja, ia sudah merawatnnya selama 2tahun belakangan ini, jadi ia tahu betul bagaimana anaknya.
"Gue pikirin dulu baik-baik. Tapi Jim, gimana kalau itu cewek gamau sama gue? Orang – orang taunya gue duda anak satu lho."
"Yha lo jelasin lah ke dia, siapa Yeonjun dan apa status lo sekarang." Taehyung hanya menganggukan kepala menandakan setuju dengan apa yang dikatakan saudaranya.
"Oh iya, jangan lupa nanti malem kerumah Seokjin hyung. Bawa Yeonjun ya." kata jimin, lalu segera keluar dari ruangan Taehyung.
Taehyung mendengus, semua hyung dan adiknya sudah memiliki pasangan bahkan ada yang sudah menikah dan memiliki anak, pasti ia akan menjadi nyamuk lagi seperti biasanya. Tapi, mau tak mau ia harus datang kerumah hyung tertua nya, karena kumpul bersama teman - temannya sudah menjadi kegiatan rutin mereka setiap minggunya.
👶👶👶
"Lo beneran mau menikah hyung?" Taehyung baru menapakkan kaki dirumah hyung tertuanya, langsung ditodong pertanyaan tidak bermutu dari adik bungsu nya. Siapa lagi kalau bukan Jungkook, yang paling muda diantara kami bertujuh. Sementara kelima hyung nya hanya terbahak mendengar pertanyaan tiba – tiba dari Jungkook. Taehyung memang datang terlambat, karena ia harus menjemput anaknya dulu dirumah.
"Astaga Kook, gue bahkan baru sampai dan belum duduk di sofa Jin hyung, tapi lo udah tanya hal aneh itu?" Taehyung menghela nafas kasar, lalu segera menjatuhkan dirinya di sofa berwarna pink milik Seokjin. Sedangkan anaknya, Yeonjun langsung bergabung dengan anak – anak dari hyung nya.
"Jimin hyung yang bilang, kalau lo bakalan menikah dalam waktu dekat ini." Jimin yang namanya disebut dalam percakapan ini pun langsung menginjak kaki Jungkook, tanda ia protes.
"Sakit hyung, astaga lo ini kenapa sih, gue kan cuma mau mastiin yang sebenarnya sama Taehyung hyung." Jungkook mendelik ke arah Jimin, sementara Jimin hanya mengedikkan bahu nya acuh.
"Jadi gimana Tae? Lo benar mau nikah? Sama siapa?" Yoongi, hyungnya yang seperti kulkas tetapi berhati hello kitty itu bertanya lagi, memastikan apa yang dia dengar dari Jimin, beberapa menit yang lalu.
"Entahlah hyung, Papa dan Mama mau jodohin gue lagi kali ini dan gue juga belum tau calon nya kayak apa dan apakah ia bisa menerima Yeonjun sebagai anaknya atau tidak." Taehyung menghela nafas, memikirkan nasibnya yang belum memiliki pasangan di usianya sekarang.
"Dan jika dia menerima Yeonjun sebagai anaknya, apa lo mau nerima dia sebagai istri lo hyung?"
"Iyalah gue akan menerima nya."
Setelah perbincangan yang cukup serius ini, mereka semua segera menuju ke halaman belakang rumah seokjin, menikmati acara rutin mereka setiap minggu nya. Pertemuan seperti ini tidak hanya diadakan di rumah seokjin saja, tetapi bergantian setiap minggunya, kalau kata mereka sih agar tidak bosan ditempat yang itu itu terus. Bahkan terkadang mereka liburan ke luar kota atau luar negeri bersama.
🌹🌹🌹
Hai, aku takut banget ceritanya nggak nge feel. Tapi aku terus berusaha buat bikin cerita ini bagus dan menarik. Makasih buat yang udah baca sampai saat ini. Seperti biasa, jangan lupa tinggalin jejak yaaaa🌟💜-kiya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY MARRIAGE - KTH
Fanfiction06-08-2021. Halo, ini cerita kedua aku. Enjoy ya! Jangan lupa dikasih bintangnya 🌟. Terimakasih♡ ✿✿✿ Choi Chila keturunan Indonesia dan Korea selatan. Umurnya 26 tahun, masih belum menikah atau lebih tepatnya masih belum menemukan laki-laki idaman...