✧・゚: *✧・゚:*:・゚✧*:・゚✧
v e r s e 2
╭─────────────────╮
Hari memudar
menjadi buram cat air"Hey," Keluarlah sapaan dari mulut pemeran utama laki-laki ke seseorang yang dia anggap sebagai bulannya.
Bola mata (Name) tetap memperhatikan kanvas yang sudah di lukis dengan pemandangan danau cantik. Danau yang jernih, tidak ada sampah bak pantai Nusa Penida.
Sapaan dia hanyalah anggukan kepala, mengizinkan Shinichiro untuk duduk di sebelahnya.
Seperti sebelumnya, mereka duduk di keheningan. Menikmati pemandangan danau di sore hari menjelang malam beserta lampu yang di bawa sang gadis. Shinichiro bersenandung untuk menemani malam ini. (Name) melukis sedangkan Shinichiro memainkan melodi yang indah.
Kedua pemeran utama ini hanya menikmati memori.
Kenangan berenang
dan menghantuimuSang pria dan sang gadis pernah mempunyai memori indah di sini. Memori yang di lukis pelan-pelan di kepala. Kedua pemeran utama pernah melarikan diri mereka di tengah malam untuk menikmati pemandangan danau ini. Tapi itu kejadian yang sudah mereka lewati bertahun-tahun yang lalu.
"Apakah kau tahu, Shin? Semua di dunia seperti lukisan. Beberapa lukisan terlihat aneh dan ada beberapa yang terlihat kotor seperti sampah. Ada juga beberapa lukisan yang terlihat nostalgia atau berkesan. Tetapi jelek atau tidak, masing-masing pasti punya arti di baliknya. Sama seperti semua hal yang ada di dunia ini," Suara halus layaknya orang sedang menyanyikan melodi telah keluar dari mulut (Name).
"Hah? Sampah emangnya ada arti di baliknya?" Sang lawan bicara menghancurkan keadaan. Tetapi (Name) tetap saja sabar menghadapi temannya.
"Ada kok. Mereka sangat membantu manusia. Sebelum plastik dibuang seperti tidak di perlukan, mereka membantu manusia untuk membawa barang-barang," (Name) memasang senyuman kecil.
Tapi lihatlah ke dalam danau,
berkilauan seperti asap(Name) mengajak Shinichiro untuk melihat danau yang berkilap-kilap yang disebabkan oleh sinar cahaya.
"Kamu dan aku benar-benar berbeda, Shin. Kita benar-benar tidak cocok untuk berteman. Kenapa kamu masih berada di sampingku sampai sekarang?" Sang gadis melihat cerminan mukanya di danau.
Shinichiro tetap terdiam. Bingung kenapa tiba-tiba temannya yang berharga berkata seperti ini.
"Kau... Kau adalah bulanku, (Name). Walaupun kita beda jauh, kita membutuhkan satu sama yang lain untuk melawan dunia ini. Hanya kita berdua." Shinichiro menatap (Name) dengan matanya yang suram seperti biasa.
"Seperti matahari dan bulan, walaupun kita berbeda, kita membutuhkan satu sama yang lain," Shinichiro menangkup wajah (Name) agar sang gadis dapat menatap matanya juga.
Terbitnya bulan
Kedua pemeran utama ini tersenyum tipis, menikmati suasana hari di mana sang bulan kembali bekerja.
╰─────────────────╯

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒊𝒔𝒆𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝑴𝒐𝒐𝒏 ↪ 𝑺. 𝑺𝒉𝒊𝒏𝒊𝒄𝒉𝒊𝒓𝒐
Fanfiction❝ You'll be visited by sleep I promise you that soon the autumn comes To steal away each dream you keep Breathe, breathe, breathe ❞ ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ S. SHINICHIRO x READER ...