✧・゚: *✧・゚:*:・゚✧*:・゚✧
v e r s e 4
╭─────────────────╮
Hari menarikmu
seperti bunga bakung"Kabar baik, (Last Name)-san. Kamu semakin membaik hari demi hari," Saat dokter mengucapkan kalimat itu, nenek (Name) berlinang air mata. Memeluk cucunya yang ikut senang walaupun teman berambut hitam tidak ikut mendengar kabar baik ini.
Siapa yang tidak ikut nangis waktu neneknya nangis?
"Perkembangannya m-membaik, dok?" Nenek mengambil selembar tisu. Dengan jawaban turut senang, dokter mengangguk kepala.
'Syukurlah! Kita bisa duduk di atas atap rumah lagi, Shin! Seperti dulu! Hanya aku dan kamu,' (Name) terkekeh kecil mendapatkan adik-adik Shinichiro membawa balon, buket bunga, dan juga kue cokelat yang terlihat lezat.
"Selamat atas perkembangannya, (Name)-chan!" Kaki Emma melangkah cepat, menuju ke (Name) dengan pelukan hangat.
"Terima kasih, Emma-chan," (Name) membalas pelukan Emma. Kakak Emma, Mikey, mulai merasa iri dan langsung mendorong Emma pelan.
"(Name)-san harus peluk aku dulu, Emma! Selamat, (Name)-san." Mikey menggumamkan kalimat terakhir. Dengan balasan, gadis yang di peluk, mencubit pipi Mikey.
"Kau gak boleh kayak gitu ke adikmu, Manjirou-kun," Ekspresi muka (Name) menunjukkan ekspresi marah.
Sore hari berubah menjadi hari yang gelap. Bulan telah bekerja lagi, menerangi malam yang gelap. Adik Shinichiro, nenek (Last Name), dan (Name) berbincang-bincang seperti tidak ada masalah di dunia ini.
Tapi dimanakah Shinichiro? Dimanakah kakak tersayang Mikey dan Emma? Dimanakah orang berharga milik (Name) yang hanya dianggap teman?
Dicabut dari kebunnya
Di bengkel Shinichiro. Di malam hari yang seharusnya berjalan lancar ditemani kabar baik bahwa (Name) sudah mempunyai perkembangan kesehatan yang baik.
Di bengkel Shinichiro, kejadian di mana nyawa pemeran utama ini akan di cabut.
"HENTIKAN, KAZUTORA!!" Baji berteriak kencang saat melihat temannya sudah terlanjur memukul kepala bagian belakang Shinichiro.
BANG!
Telinga (Name) berdengung kencang seperti suara lebah. Menahan rintihan sakit agar neneknya tidak terbangun dari kekhawatiran. Adik-adik Shinichiro sudah pada pulang karena mereka diusir dari rumah sakit karena mengganggu pasien yang lain.
'Pasti... pasti ada sesuatu yang salah,' Sang gadis menatap si bulan yang mulai di tutupi oleh awan hitam.
'Apa ada sesuatu yang terjadi?'
Mereka akan memberi tahumu apa yang
kamu berutang, tetapi ketahuilah ituHari berubah menjadi pagi, tetapi kali ini, walaupun sudah pagi, langit berwarna abu-abu disebabkan hujan deras.
Hujan seolah-olah mereka menangisi sesorang. (Name) yang baru saja mendapat berita buruk ikut menangis. Teriak kencang, air mata melarikan diri dari keinginan untuk menahan tetesan air mata.
Kenapa? Kenapa semua berita baik berujung berita buruk?
Kenapa mataharinya ditutup oleh hujan? Seharusnya kedua pemeran utama ini menikmati indahnya malam hari.
Kenapa begini?
Terbitnya bulan
"Janji tentang musim gugur akan segera datang?! Musim gugur sudah datang dan itu terasa sangat cepat, Shin. K-Kenapa kau meninggalkanku? P-Padahal kau sudah berjanji untuk selalu berada d-di sisiku!!" Muncul lagi dorongan makanan dari dalam perut. Refleks, (Name) pergi ke toilet untuk memuntahkan sarapan yang baru saja dia makan.
"K-Kenapa kau meninggalkanku, Shin?! Kenapa!?"
╰─────────────────╯
![](https://img.wattpad.com/cover/280109760-288-k566564.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒊𝒔𝒆𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝑴𝒐𝒐𝒏 ↪ 𝑺. 𝑺𝒉𝒊𝒏𝒊𝒄𝒉𝒊𝒓𝒐
Fanfic❝ You'll be visited by sleep I promise you that soon the autumn comes To steal away each dream you keep Breathe, breathe, breathe ❞ ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ S. SHINICHIRO x READER ...