"Haru, kau yakin akan pergi sekarang?" Tanya pemuda yang memiliki wajah tampan cenderung manis kepada kekasihnya yang tengah memasukkan pakaian kedalam koper.
"Iya, Kak" jawabnya tanpa menatap wajah kekasih manisnya yang tengah diliput rasa sedih.
Kim Doyoung pemuda yang memiliki wajah tampan cenderung kemanis itu menghela nafasnya. Ia sungguh kesal dengan kekasih sok tampannya itu. Bukankah baru kemarin kekasihnya pulang. Dan sekarang ia harus ditinggal sendirian lagi.
"Bukankah kau berjanji tidak akan meninggalkanku lagi, Haruto. Tapi, sekarang kau bahkan akan pergi lagi" Doyoung memeluk kekasihnya itu dari belakang, menenggelamkan wajah manisnya pada punggung lebar milik kekasihnya.
Watanabe Haruto merasa bersalah dengan seseorang yang tengah memeluknya dari belakang. Ia elus jemari yang melingkar di pinggangnya.
"Jika bisa menolak aku tak akan pergi, Kak. Tapi pekerjaan ini tak bisa ku tinggalkan"
"Tapi, kau sudah janji" lirih Doyoung.
Haruto melepas pelukkan Doyoung lantas memutar tubuhnya menghadap kekasihnya itu. Terlihat di mata Haruto, kekasih manisnya itu tengah tertunduk.
"Aku tahu, Kak. Tapi sungguh aku mohon kali ini kau mengerti diriku"
Bahkan kau tak mencoba mengerti diriku, Haru
Doyoung terdiam tertunduk ia tak membalas ucapan Haruto.
"Ini tak akan lama, Kak. Aku janji akan segera pulang jika pekerjaannya sudah selesai"
"T-tapi, Haru. Kau bahkan sudah mengatakannya berulang kali. Tapi, kau selalu mengingkarinya" ucap Doyoung menatap wajah kekasihnya.
"Kali ini aku takkan mengingkari ucapanku. Kau bisa memotong lidah ku jika aku berbohong" ucapnya serius kemudian mengecup bibir Doyoung sekilas.
"Baiklah, kali ini kau menang, Haru"
"Aku selalu menang, sayang"
Aku memang selalu kalah jika berhadapan dengan mu, Haru.
Haruto mengusap lembut rambut Doyoung yang mulai memanjang "Kau manis, Kak dengan rambut panjang. Jangan pernah memotongnya, ya"
Doyoung mengangguk mengiyakan perkataan Haruto.
"Aku harus berangkat sekarang, sayang--" ucapnya sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "-- Jaga kesehatan mu, Kak. Serta selalu ingat pesanku!" lanjutnya.
"Iya, Haru. Aku selalu ingat pesanmu"
"Apa saja pesanku? Aku ingin mendengarnya darimu! Mencoba memastikan kau tak melupakannya"
Doyoung menghela nafas kemudian tersenyum manis "Dilarang keras mengabaikan pesan dan telepon dari mu. Menghubungimu setiap 30 menit kecuali jika aku sedang ada kelas. Selalu mengucapkan 'aku mencintaimu' saat bertelponan atau Videocall. Mengirimkan gambar setiap satu jam sekali. Dilarang bertemu dengan seseorang baik pria maupun wanita kecuali Kak Hyunsuk. Dilarang menemui tamu. Dilarang menggoda maupun tergoda. Dan yang paling penting dilarang selingkuh dan meninggalkanmu"
Haruto tersenyum puas ia mengusap lembut pipi Doyoung yang mulai memerah" Bagus, sayang. Ingat! jangan pernah mencoba untuk melanggarnya. Jika tidak--" Haruto menggantungkan ucapannya.
"--aku akan menghukum mu" lanjutnya diikuti seringai yang membuat Doyoung menelan susah ludahnya
"Aku pergi dulu, sayang. Aku mencintaimu" Pamit Haruto meninggalkan Doyoung yang terduduk di lantai kamar mereka.
●●●●●
Berhubung aku lagi kobam banget sama harubby. Dan mencari cerita Harubby yang susahnya minta ampun...
Akhirnya aku memutuskan untuk buat sendiri...
Semoga aja kalian suka..Kalau suka ketik lanjut ya...
Jangan lupa tinggalkan jejak..
Lopelope
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF [Harubby] ☡
RandomHanya karena rasa posesif yang berlebihan, membuatnya tanpa sadar menyakiti orang yang di sayang. Warn ☡ •BxB •Kim Doyoung •Watanabe Haruto •Harubby