lima

2.1K 214 81
                                    

Double up nih anak-anak penumpang kapal gaib

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Haruto kecil melangkah dengan riang memasuki gerbang rumahnya. Senyumnya merekah sempurna, menampakkan gigi depannya yang ompong. Sambil bersenandung riang, ia genggam kantong ikan dengan erat menggunakan tangan mungilnya.

Matanya berbinar cerah ketika melihat mobil ayahnya terparkir rapi di depan rumahnya.

"Papa pulang yeyy akhirnya Papa pulang yeyy" Haruto kecil melompat lompat senang disamping mobil ayahnya.

Dengan perlahan ia buka pintu rumahnya yang bercat putih gading. Haruto kecil melangkahkan kaki mungilnya memasuki rumah. Matanya membulat lucu ketika melihat papanya yang tengah memukuli ibunya.

"Papa" panggilnya membuat ayahnya menolehkan kepalanya kearah Haruto.

Dengan perlahan Haruto kecil mendekat kearah ayahnya dan sang ibu yang tengah merintih kesakitan.

"Kenapa Papa memukul Mama?" Tanya Haruto kecil polos.

Ayahnya atau Tuan Watanabe menyamakan tingginya dengan sang putra, ia usap rambut hitam milik sang putra.

"Karena Mama salah, makanya Papa memukul Mama"

Haruto kecil menolehkan kepalanya kearah ibunya, dapat ia lihat luka lebam memenuhi wajah cantik ibunya, Haruto kecil juga dapat mendengar rintihan kesakitan dari ibunya itu. Bahkan kedua mata bening milik ibunya telah menumpahkan tetesan air mata.

"Memangnya Mama salah apa?" Haruto kecil bertanya kepada Ayahnya.

"Ruto masih kecil, jadi kamu belum mengerti, nak" Tuan Watanabe memegang kedua bahu kecil milik Haruto, ia tatap mata bulatnya yang nyatanya warisan dari Sang istri. "Papa mau tanya sama Ruto, apa Mama sering pulang malam ketika Papa sedang tidak dirumah?" Tanyanya memandang sang istri.

Haruto kecil mengangguk"Iya, Mama sering pulang malam jadi Ruto sering dirumah sendiri, pa"

Mata Tuan Watanabe mengkilat penuh amarah"Ruto sayang, kamu ke kamar dulu ya. Taruh ikannya di aquarium" ucapnya lembut kepada Haruto.

Haruto kecil mengangguk semangat, ia langkahkan kakinya kearah kamarnya yang terletak dilantai dua.

Sepeninggal Haruto kecil, Tuan Watanabe segera menghampiri istrinya yang berusaha melarikan diri.

"BRENGSEK!"

BUGH!

"Akhh!!"

CTAR! PLAK!

Tanpa diketahui sang ayah, Haruto kecil melihat semuanya. Ia mengintip dari balik pintu kamarnya.

Haruto memukul stir mobilnya penuh emosi, ia menatap tajam kekasihnya yang tengah ketakutan. Dengan tak sabaran ia tarik kekasihnya itu menuju unit Apartemennya.

DUGH!

Haruto menghempaskan tubuh kekasihnya ke lantai membuat pemilik tubuh jatuh menyamping bahkan dahinya tak sengaja terkena ujung meja yang sedikit runcing

"Akhh!" Rintihnya sambil memegangi dahinya yang berdarah.

Haruto merendahkan tubuhnya sejajar dengan Doyoung, ia pandangi wajah sempurna milik kekasihnya itu. Wajah putih mulus, bulu mata lentik dengan mata bening yang memandang polos, hidung bangir serta bibir mungil merah muda alami.

POSESIF [Harubby] ☡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang