enam

2K 194 70
                                    

Sepasang kekasih tengah duduk berdua di balkon Apartemen sembari menikmati keindahan matahari terbenam. Mereka adalah Watanabe Haruto dan Kim Doyoung pasangan yang baru beberapa hari menjalin hubungan. Keduanya di pertemukan secara tak sengaja, pada saat itu Haruto sedang pergi mencari angin malam hingga bertemu dengan seorang pemuda manis bernama Kim Doyoung yang memintanya untuk menyelamatkan dari kejaran preman ketika dirinya akan di jual. Pertemuan yang klise tapi sangat berharga bagi
Doyoung, ia sangat berterima kasih kepada Haruto yang telah membelinya dari preman tersebut serta membuat hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat.

"Haru, terima kasih telah menolongku dan mencintaiku dengan tulus" ucap Doyoung tulus sambil bersandar di bahu lebar kekasihnya.

"Tak perlu berterima kasih, sayang. Aku sungguh beruntung di pertemukan denganmu. Pemuda manis bermata teduh dengan hati bak malaikat." Haruto mengusap lembut rambut hitam Doyoung hingga membuatnya memejamkan mata menikmati setiap usapan yang kekasihnya itu berikan.

"Haru, sudah bisa gombal" Doyoung terkikik geli. "Belajar dari mana?" Doyoung menatap wajah Haruto dari samping.

"Belajar dari drama" jawab Haruto santai yang berhasil membuat Doyoung memberinya pukulan sayang di bahunya.

Haruto memeluk Doyoung dari samping, membawa kepala kekasihnya itu untuk bersandar di dada bidangnya" Kak, aku ingin kau tahu rahasiaku. Dan ku mohon setelah mengetahuinya kau jangan pergi meninggalkanku seperti yang lain." Mengusap lembut tangan Doyoung.

"Aku janji Haru, aku tak akan pernah meninggalkanmu dan akan selalu berada didekat mu. Menerima segala kekurangan dan kelebihan dalam dirimu"

"Meskipun aku... terlalu posesif dan tempramental?"

Doyoung mengangguk kemudian tersenyum hingga kedua bola matanya berbentuk bulan sabit.

"Terima kasih, Kak. Aku janji tidak akan meninggalkanmu, aku akan mencintaimu dengan tulus, melindungi mu dan tak akan menyakiti mu secara mental maupun fisik"

"Aku memegang janji mu, Haru"

"Dan sekarang kau melanggarnya. Kau memang tak meninggalkanku. Tapi, dirimu menyakiti ku secara mental maupun fisik." Doyoung mengusap lelehan air mata yang membasahi pipi gembilna. "Dan sialnya aku tak bisa meninggalkanmu," sebuah senyum tipis muncul di bibirnya.

Drrt drrt drrt

Getaran ponsel yang terdengar membuatnya dengan segera mengambil ponsel yang tergeletak di meja samping tempat duduknya. Memperhatikan layar yang menampilkan nama dari kekasihnya-- Watanabe Haruto dengan cepat jarinya menggeser tombol hijau.

"Selamat pagi, sayang" sapa Haruto senang setelah panggilan tersambung.

"Selamat pagi juga, Haru" balas Doyoung tak kalah ceria.

"Bagaimana tidur mu? Nyenyak?"

"Nyenyak, Haru"

"Apa masih sakit? Maaf ya kemarin aku bermain kasar" terdengar nada khawatir ketika Haruto mengatakannya.

Doyoung menggigit bibir bawahnya " masih sedikit sakit--" ucap Doyoung "--tapi tak sesakit hati ku ketika kau langsung meninggalkanku dan mengatakan hal yang paling ku benci" lanjutnya dalam hati.

"Kak, aku ingin mengajak mu ke suatu tempat"

"Kemana, Haru?"

"Ke tempat yang bisa membuat mu tersenyum dan menangis di waktu yang bersamaan"

POSESIF [Harubby] ☡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang