Puisi Prosa
Jum'at, 6 Agustus 2021Janji Semu
Muhammad GovindoTak sebutir debu pun pembuktianmu terlihat. Terbilang saat janjimu terucap. Namun, hanya kesemuan yang kau suguhkan.
Mengapa kau berlabuh? Jika memang tak bersungguh-sungguh. Mengapa kau bangun bukit kepercayaan? Jika memang tak sanggup mendakinya.
Sekarang, kau duduk di atas kursi pelarian. Melupakan segala janji yang diucapkan. Sekarang, kau duduk di balik meja pengkhiatan. Melupakan segala sumpah yang dilafalkan.
Hingga akhirnya, secercah harapan yang semulanya tergenang. Kini kian tersingkirkan. Hanya sebuah kekecewaan yang ditinggalkan.
Lampung, 21 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisiku
Poesía"Terlihat candramawa, pena menggores kertas putih. Klandestin, mengubah diksi menjadi sajak. Kertas yang semulanya suci telah ternodai. Pena meninggalkan jejak tinta hitam, merangkai makna yang mendalam." - Muhammad Govindo