Puisi Genre Nyata
Minggu, 8 Agustus 2021Penguasa Zalim
Muhammad GovindoDi setiap doa,
Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur
Selalu kami lafalkan, selalu kami ucapkan
Berharap bumi Indonesia dalam lindungan
Namun, penguasa selalu membuat halanganKami sami'na wa atho'na
Dengan semua putusan dari penguasa
Akan tetapi,
Kami tak sanggup mendengar jeritan rakyat
Kami tak kuasa melihat negeri ini tersayatLandasan negara mulai berubah
Para penguasa menindas yang lemah
Sistem perwakilan menciptakan hidup susah
Keputusan sepihak membuat rakyat resahSaran rakyat tidak pernah dilihat
Suara rakyat tidak pernah didengar
Di mana letak mata para penguasa?
Apakah mereka buta?
Di mana letak telinga para penguasa?
Apakah mereka tuli?Peran Pancasila selaku dasar negara
Terancam hirap sebab salah pilih saja
Hati nurani manusia bak pajangan semata
Malang nasibmu wahai Indonesia
Negara pencetus Bhineka Tunggal IkaLampung, 28 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisiku
Poesia"Terlihat candramawa, pena menggores kertas putih. Klandestin, mengubah diksi menjadi sajak. Kertas yang semulanya suci telah ternodai. Pena meninggalkan jejak tinta hitam, merangkai makna yang mendalam." - Muhammad Govindo