.
.
.
Sejak bercerai Rakana menjadi orang yang workaholic ditambah menjadi pimpinan RS dan perusahaan keluarganya. Imbas dari workaholic Rakana adalah Rila sang anak, Rakana menjadi kurang perhatian terhadap Rila. Di umur Rila yang menginjak 5 tahun dia dituntut lebih mandiri dan tidak manja dari anak biasanya. Manjanya sering keluar saat bersama dengan kakek neneknya saja jarang-jarang Rila mengeluarkannya di hadapan Rakana seperti saat ini.
“Pah, Rila ikut ke RS ya” Pinta Rila dengan tatapan memohon
“Enggak Rila, Sekali enggak ya enggak. Rumah sakit bukan tempat buat bermain anak kecil seperti Rila” Jelas Rakana
“Pokoknya Rila ikut” Mohon Rila
“Rila, Selain ke rumah sakit” nego Rakana kepada sang anak
“Gamauuu kan Rila mau ketemu Mama” tolak Rila sambil menggelengkan kepala
“Rila dr. Alina itu dirumah sakit untuk ngobatin orang sakit, kalau Rila kesana berarti Rila menghalangi dr. Alina buat nyembuhin orang dong” jelas Rakana
“Mama Pah! Ya terus gimana hiks?” jawab Rila sambil menahan tangis
“Sttttt. Memang Rila mau ngapain ketemu dr. Alina?” tanya Rakana sambil menenangkan anaknya
“Rila hikss mau ketemu sama Mama, mau sama Mama hikss” jelas Rila sambil menangis
“Oke, nanti Papa bicara dulu ya sama dr. Alin” Jelas Rakana
“Janji ya Pah, kalau enggak Rila ngambek sama Papah” Ancam Rila
“Janji sayang, udah sekarang papah berangkat kerja dulu ya sayang” jawab Rakana
Sebenarnya Rakana heran kenapa Rila selalu ingin ketemu dan menempel dengan Alina padahal mereka hanya bertemu beberapa kali saja, magnet apa yang dipakai oleh Alina. Banyak yang mendekati Rakana dengan cara mendekati Rila tapi tidak ada yang berhasil, lagi pula Rakana masih trauma oleh masalalu.
“Apakah aku harus mencoba membuka hati?” tanya Rakana pada dirinya sendiri
.
.
.
“Selamat Pagi Pak Rakana” Sapa Putri sang sekretaris“Selamat Pagi, oh iya jadwal dr. Alina hari ini apa ya put?” tanya Rakana
“Em, sebentar saya cek dahulu Pak. Oh iya untuk pengungumannya sudah saya sebarkan kepada seluruh pegawai Pak” lapor Putri kepada sang atasan
“Untuk jadwal dr. Alin hanya praktek di pagi hari dan pengecekan pasien saja” tambah Putri
“Oh ok, ada yang perlu ditandatangani?” tanya Rakana
“Ada Pak, beberapa berkas sudah saya taruh di atas meja” jelas Putri
.
.
.
“Selamat Pagi Dokter” sapa orang tua pasien
“Selamat pagi, ada keluhan apa ibu?” tanya sang dokter
“Ini dr. Alin anak saya ga tau kenapa bentol-bentol” jelas ibu pasien
“Naya, dokter lihat dulu ya. Sebelumnya naya habis apa ya?” tanya Alina
“Tadi Naya abis makan udang doktel” jawab Naya
“Bu, ini sepertinya Naya memiliki alergi terhadap udang untuk memastikannya sebaiknya tes alergi agar memastikan apakah Naya punya alergi terhadap makanan yang lain. Ini saya resepkan untuk meredakan bentol-bentolnya” jelas Alina
“Baik Dok terima kasih, Mari dok” Pamitnya
Cklek
..
Cklek
Suara pintu terbuka“Apakah ada pasien lagi sus” tanya Alina karena setahu Alina tadi adalah pasien terakhirnya
“Ehmm” terdengar suara deheman seseorang sontak membuat Alina melihat kearah pintu
“Pak Raka” kata Alina terkaget karena jarang-jarang atasannya keruangan praktek dokter apakah ada inspeksi mendadak
“Sudah selesai Dokter Alin?” tanya Rakana
“Iya baru saja selesai Pak” jawa Alina
“Begini Dok, Rila merengek untuk ketemu dengan anda tadi tapi saya melarang karena RS bukan tempat yang baik buat anak-anak. Bisakah anda menemuinya dan mungkin menemani dia bermain sebentar?” Pinta Rakana to the point tanpa basa basi
“Em bagaimana ya Pak, sebenarnya saya hari ini tidak bisa karena ada urusan untuk persiapan pernikahan saudara saya” jelas Alina
“oh ya sudah kalau begitu nanti saya je-“ belum selesai Rakana berbicara Alina langsung memotongnya
“Tapi besok saya libur pak, bagaimana kalau besok saya akan menemainnya full? Tawar Alina
“Ok deal, jangan sampai ingkar janji. Nanti saya kirimin alamat saya. Terima Kasih Dok” ucap Rakana dengan wajah seperti biasa dingin
Cklek blam
“Gila yah minta tolong to the point trus lempeng lagi mukanya ga sopan” gerutu Alina
..
.
Tbc
Thanks guys udah baca Alina Journey. Mohon dukungannya dengan cara vote, komen dan ikuti akun aku ya biar enggak ketinggalan update Alina Journey. Stay Safe guys.JH
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina Journey [END]
General FictionAlina Roselyne Caxton dokter muda spesialis anak yang berkerja di Rumah Sakit Sanjaya. Alina sangat suka anak kecil bukan hanya karena berkaitan dengan profesinya saja. Bagaimana jika dia dipanggil Mama secara tiba-tiba oleh Rila, anak perempuan yan...