.
.
.
Rakana mengawali harinya dengan jadwal di RS, sebagai pimpinan Rakana datang sesuai dengan jadwal yaitu pukul 07.30 pagi. Menembus jalanan ibukota yang sangat padat di jam kerja. Rakana memarikirkan mobil kesayangannya dan segera bergegas memasuki RS. Rakana melihat pengunjung RS lumayan padat karena memang jadwal praktek dokter di pagi hari banyak diminati. Rakana berjalan menuju ruangan tanpa gangguan yang berarti.
Berbanding terbalik
Dari kejahuan terlihat Alina berjalan memasuki RS, suara staff yang berbisik satu sama lain menyambut Alina. Semua mata tertuju pada Alina, Alina sendiri tidak tahu apa yang dibicarakan para staff. Masa bodo Alina langsung masuk ke ruangan prakteknya tanpa memperdulikan pandangan semua staff.
Praktek Alina berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Tidak ada drama anak berderai air mata, teriak ataupun yang lain pada pagi ini. Sehabis praktek Alina memiliki jadwal kunjungan ke pasien rawat inap.
Ckek
Suara pintu dibuka
“emm Dokter Alin?” panggil Sarah suster yang sering menjadi patnerku saat di poli
“ya?” jawab Alina dengan mengerutkan dahi
“Memang gosip yang beredar itu benar ya Dok?” tanya Sarah
“Gosip? Gosip yang mana?” tanya balik Alina
“Soal itu emm itu Dok, Maaf sebelumnya. Memang Dokter Alin memiliki hubungan spesial dengan Pak Rakana?” tanya Sarah dengan sedikit ragu
“Hah?” kaget Alina dengan pertanyaan yang Sarah ajukan
“Iya Dok, tadi banyak beredar foto dr. Alin sama Pak Rakana” jelas Sarah
“Ah itu cuma kebetulan aja bareng” jawab Alina dengan cepat
“Tapi dok—“ belum sempat Sarah menyelesaikan ucapannya Alina buru-buru memotong
“Sus, saya ke bangsal dulu ya. Sudah jadwalnya mengunjungi pasien mari” pamit Alina dengan segera keuar dari ruangan praktek
“ Dok Dokter Dokter Alinnnnnn” teriakan Sarah masih terdengar tapi Alina mengabaikannya
Di ruangan lain
Tok... tok ... tok...
Cklek
“Permisi Pak Rakana, saya ingin meminta tanda tangan bapak” pinta Putri sambil menyerahkan dokumen yang harus ditanda tangani
“Pak Rakana hari ini baik-baik saja?” tanya Putri, mendengar pertanyaan tersebut membuat Rakana terheran
“Seperti yang kamu lihat Put” jawab Rakana
“Sebenarnya tadi serumah sakit heboh karena tersebar foto Pak Rakana dan dr. Alin di sebuah pernikahan” jelas Putri
“Siapa yang menyebar?” tanya Rakana to the point
“Masih diselidiki Pak, sepertinya orang dalam” jawab Putri
.
.
.
Kembali ke Alina setelah melarikan diri dari cercaran Sarah, Alina melipir dulu ke toilet khusus dokter.
“Kok bisa pada tahu sih?” tanya Alina pada dirinya sendiri
“perasaan tidak ada yang kenal deh” lanjut Alina
Cklek
Suara pintu terbuka
“eh ada Dokter Alin” kata seseorang membuat Alina menengok ke sumber suara
“Dokter Alin memang ada hubungan spesial sama Pak Rakana?” tanya dr. Nora dari specialis penyakit dalam
Ini yang dinamakan hilang satu tumbuh seribu.. menghindar satu yang lain datang
“eh enggak kok Dok, Cuma tidak sengaja bareng” jawab Alina
“Wah tidak sengaja bareng ya Dokter Alin tapi sampe bilang pacar, kkekke aneh ya” ucap dr. Nora dengan tertawa meremehkan. Alina terkejut dengan perkataan dr. Nora kenapa dia tahu sedetail itu.
“sebaiknya dr. Alin jangan dekat-dekat dengan Pak Rakana, Karena Pak Rakana itu calon pacar saya” sambung dr. Nora
Belum sempat Alina menanggapi perkataannya dr. Nora sudah pergi keluar toilet meninggalkan Alina begitu saja.
“Memang Rakana suka sama kamu, PD banget si, serasa primadona aja” ucap Alina kesal
.
.
.
Tbc
Thanks guys udah baca Alina Journey. Mohon dukungannya dengan cara vote, komen dan ikuti akun aku ya biar enggak ketinggalan update Alina Journey. take care and stay safe guys.JH
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina Journey [END]
General FictionAlina Roselyne Caxton dokter muda spesialis anak yang berkerja di Rumah Sakit Sanjaya. Alina sangat suka anak kecil bukan hanya karena berkaitan dengan profesinya saja. Bagaimana jika dia dipanggil Mama secara tiba-tiba oleh Rila, anak perempuan yan...