18. Attack 2

11K 677 4
                                    

.

.

.

Sejak Natasya muncul lagi, ingatan masalalu Rakana tentang kisah cintanya itu mendadak terputar kembali. Sudah cukup hidupnya dipusingkan dengan pekerjaan dan Nora dokter yang berkerja di RS Sanjaya kini muncul lagi satu masalah hidupnya. Bahkan dia melibatkan Alina sekarang tapi memang hanya Alina yang bisa dia andalkan saat ini. Rakana sendiri memang sekarang menyukai wanita itu ah gadis itu maksudnya.

*My Future Alina*

Ada waktu?


Buat apa?

Makan siang bersama
Tidak menerima penolakan
Aku tunggu di basement

Memang Rakana ingin menjelaskan dan meminta maaf pada Alina tentang ya semua yang dilakukan. Alasan lain yaitu untuk menghindari dr. Nora, hampir setiap hari ia ditemui dan di bawakan makanan oleh dr. Nora. Rakana tidak pernah memakannya ya karena masakannya memang benar-benar campur aduk dan tidak seimbang.

Di sisi lain RS

Alina terus mendumel dengan memberisi barang-barangnya. Memang dia tidak bisa menolak ajakan dari Rakana, bisa-bisa Rakana sendiri yang menjemputnya di ruang perawatan anak akan menjadi gosip lagi pastinya kalau itu terjadi. Berasa pacaran backstreet ya, untung Alina telah menyelesaikan pengecekan pasien.

"Kenapa lama sekali" tanya Rakana setelah Alina memasuki mobil Rakana

"Kamu pikir aku boss yang bisa kapan saja pergi" jawab Alina dengan nada menyindir Rakana

"Benar juga, Mau makan apa?" Tanya Rakana

"Terserah kamu" jawab Alina sambil memainkan handphone

Rakana menjalankan mobil segera menuju tempat makan yang dituju, restoran seafood. Alina lebih banyak diam saat ini dia hanya menjawab terserah, iya, tidak atau anggukan gelengan saja. sebenarnya mengajak Alina tidak usah khawatir karena dia bukan tipe pemilih makanan.

Semua hidangan sudah tersaji di meja makan, Rakana memesan banyak menu pdahal hanya untuk 2 orang saja.

"Ckkkk Boros" sindir Alina

"Tidak masalah, aku sangat lapar" jawab Rakana sambil menyendokan berbagai lauk pauk ke piringnya.

"Bukanya kamu dibuatkan makan siang oleh dr. Nora?" tanya Alina

"Rasanya campur aduk" jawab Rakana sambil melahap makananya

"Manis seperti gulali, Asin seperti keringat ya begitu lah" jelas Rakana, sudah menjadi rahasia umum kalau dr. Nora itu sering membuatkan makanan Rakana. Jawaban Rakana itu membuat tawa Alina meledak.

"kkkkkk Bukankah dia sudah cocok jadi istrimu Rak" celetuk Alina

"NO Lin yang ada bunuh aku sama Rila"

"Yang cocok jadi istri dan ibu Rila itu kamu" menurut Alina, Rakana sedang melawak

"Me? Apa alasannya" tanya Alina sambil menunjuk dirinya sendiri

"Toh dia bisa belajar masak setelah menikah" Alina menimpali

"Mau alasan apalagi Alin, kamu telah mengambil hati semua orang. Rila, orang tuaku dan aku. Entah rasa itu datang kapan, aku mencintaimu Alin" jawab Rakana membuat Alina terbelalak terkejut mendengarnya

"Jadi Alina Roselyne Caxton mau kah kamu menikah dengan aku? Aku tidak ingin membuang waktu untuk pacaran" ucapan Rakana membuat Alina berhenti mengunyah makananya. Pria itu telah menyelesaikan makannya dari tadi sekarang tinggal hanya Alina yang makan.

"Kamu melamarku?" tanya Alina

"Ya. Maaf tanpa persiapan, secepatnya aku akan menghadap Daddymu untuk melamarmu dengan resmi" jelas Rakana, ternyata Rakana memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi

"So, apa jawabannya" todong Rakana

Ini suasana yang sangat-sangat menyebalkan untuk Alina. Pertama ini bukan waktu yang tepat kami sedang makan siang diluar, Kedua memang Alina sudah terbiasa dengan adanya Rakana dan Rila dihidupnya tapi perasaan Alina belum sepenuhnya yakin, Ketiga Rakana terlalu PD untuk menghadap Abraham. Walau hampir setahun Alina dan Rakana kenal ya tapi tetap saja harus memikirkannya dengan matang bukan untuk main-main atau coba-coba.
Mungkin kalian bertanya-tanya apa Alina tertertarik dengan Rakana? Jawabannya iya. Nyaman dirasakan Alina walau Rakana menyebalkan. Mencoba menjaga jarak tapi tetap saja itu tidak efektif karena memang Rila sudah menempel pada Alina. Hal yang paling besar adalah Alina telah terlibat dalam perjalanan hidup seorang Rakana.

"Beri aku waktu" jawab Alina untuk Rakana, Alina tidak bisa berfikir dengan jernih saat ini. Bingung iya, dia tidak tau apa yang harus lakukan.

Perjalanan kerumah memang canggung, hanya ada suara mesin mobil yang terdengar. Dari tadi Alina hanya menjawab sepatah dua patah kata saja. Melihat Alina hanya diam saja membuat Rakana gemas. Sebenarnya Rakana tidak dalam benar-benar baik, dia sangat cemas akan jawaban yang akan diberikan Alina nantinya. Sepertinya nanti malam bakal terbawa mimpi. Tidak terasa sudah sampai di rumah keluarga Caxton. Dengan buru-buru Alina segera turun.

"Tunggu Lin" cekal Rakana

"Aku harap kamu memikirkan dan menerima lamaranku, aku tidak sedang bercanda ataupun hanya bermain-main. Aku benar-benar serius untuk menjadikan kamu istriku" jelas Rakana

"Aku harap kamu bisa bersabar menunggu jawabanku, kita berdua pernah terluka jadi tidak semudah itu untuk memutuskan"

"Makasih udah mengantar aku pulang" setelah menyelesaikan ucapannya Alina bergegas turun dan masuk. Rakana sendiri masih menatap punggung Alina sampai benar-benar masuk kedalam rumah keluarga Caxton. Sayangnya dia harus kembali lagi ke RS dengan berbagai macam pekerjaan yang harus ia selesaikan.

.

.

.

Tbc
Thanks guys udah baca Alina Journey. Mohon dukungannya dengan cara vote, komen dan ikuti akun aku ya biar enggak ketinggalan update Alina Journey. take care and stay safe guys.

JH

Alina Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang