.
.
Jogja hari ini bercuaca cerah tidak berawan. Alina memutuskan untuk ke beberapa tempat rencananya. Mungkin untuk hari ini dia akan berjalan-jalan di sekitaran pusat kota saja. sebenarnya Alina ingin ke pantai tapi di pending dulu saja karena memang badannya terlalu capek. Setelah hampir satu tahun tidak merasakan liburan.
“Wah segarnya” Alina menghirup udara pagi yang masih sangat segar
“Loh Mbak Alin sudah bangun” tanya Bi Arum
“Hehehe sudah, Bi Arum mau kemana?” tanya Alina melihat penampilan Bi Arum yang menjinjing dompet
“Ke pasar Mbak, mau titip sesuatu? Tanya Bi Arum
“Ah, jajanan pasar Bi. Seperti biasa” jawab Alina
“Ya sudah Mbak, Bibi ke pasar dulu sama Pak Bejo. Di dalam kulkas sudah ada susu dan roti Mbak” Pamit Bi Arum
"Hati-hati Bi" balas Alina
Alina memilih untuk membuat roti bakar seadanya ditemani dengan segelas susu. Biasanya dulu jaman kuliah pagi-pagi sekali dia akan berangkat dan mampir di salah satu kedai langgananya. Alinw kembali mengingat masalalu yang suram juga bersama Arsen ck. Ok Alina sudah nostalgianya sekarang adalah waktunya untuk me time.
Alina memulai jalan-jalannya di sekitar alun-alun. Menikmati sore hari di kota Jogja, ramai tentu saja. Sesekali memang dulu waktu kuliah ia kemari bersama teman-temannya. Alina tidak lupa untuk kulineran di sini, gudeg legendaris pastinya, bakpia dan masih banyak lagi.
.
.
.
Hari ini adalah hari keempat Rakana tidak pulang ke mansionnya. Sebenarnya dia sudah diteror ibunya sedari kemarin agar segera pulang ya tapi dia belum siap untuk diberondong pertanyaan oleh ibunya. Sudah empat hari juga dia tidak menghubungi Alina, Ah Rakana baru teringat.
“Put, jadwal Alina hari ini Apa” tanya Rakana kepada Putri. Niatnya untuk mengajak makan siang Alina.
“dr. Alina? Sebentar saya cek” Putri memastikan
“dr. Alina sedang cuti Pak, dimulai dari tiga hari lalu. dr. Alina mengambil satu minggu cuti” Jelas Putri, perkataan putri membuat Rakana terkejut. Apa gara-gara lamarannya yang membuat Alina mengajukan cuti.
“Cuti, kenapa sata tidak tahu?” tanya Rakana, saking sibuknya Rakana mengurus acara pengobatan gratis sampai dia tidak tahu Alina cuti.
“Maaf Pak saya kira anda sudah tau dari dr. Alina sendiri” jelas serkretaris Rakana
Rakana mengeluarkan handphonenya untuk menelfon ke rumah. Mungkin Alina sedang ada dirumahnya bersama Rila.
“Halo selam-“ belum selesai berbicara perkataanya sudah dipotong oleh Rakana
“Apakah Alina ke mansion?” tanya Rakana to the point
“Ah Tuan Rakana, Nona Alina sudah tiga hari tidak ke Mansion. Hanya Nyonya besar yang berada disini Tuan”
"Apakah Rila rewel karena Alina tidak kesana?" Tanya Rakana
"Tidak Tuan, sebelumnya Nona sudah berbicara dengan Nyonya besar dan Nona muda" jelas sang maid
Pip
Rakana mematikan sambungan teleponnya dan memilih menelfon Alina. Tertera berdering menandakan bahwa memang handphone Alina aktif.
“Halo” terdengar suara mengangkat telpon darinya
“Kamu dimana? Kok enggak ke Mansion” tanya Rakana
“Aku cuti Rak, apa Tante Marina enggak ngasih tau kamu?” tanya Alina balik, jelas ibunya tidak memberi tahu Rakana saja tidak pulang ke mansion.
“Enggak, Kamu sekarang di mana? Di rumah? Aku akan kesana” kata Rakana sambil menuju ke basement
“Ngapain, aku sedang di Jogja.” jawab Alina dengan santai. Seketika membuat Rakana menghentikan langkah kakinya.
“Jogja? ngapain kamu disana?” tanya Rakana, terbesit pikiran untuk Rakana menyusul ke Jogja. Tinggal nanti minta alamat ke Alana saja pikirnya.
"Jangan coba-coba kamu menyusul kesini Rak!" Pikiran Rakana tertebak oleh Alina
“Liburan. Aku butuh liburan, Me time tepatnya. Menyenangkan diri sendiri setelah hampir setahun bekerja” jelas Alina
“Kamu tidak sedang menghindari aku kan?” Rakana bertanya dengan nada khawatir
“Enggak ngapain juga, Aku sudah jauh-jauh hari mempersiapkan liburan ini. Jadi jangan khawatir dengan berlebihan” jawaban Alina membuat Rakana tersenyum
“Apa kamu marah sama aku gara-gara lamaran itu?” tanya Rakana memastikan
“Enggak marah, Cuma kaget aja. Sudah ya aku mau pergi”
“Oke, hati-hati sayang. Nanti aku hubungin lagi” tutup Rakana
"Jangan lupa pikirkan lamaran dari aku" lanjut Rakana sebelum mengakhiri telefon
"Ck sayang sayang mulu" dengus Alina
Ckk rencana perginya mendadak molor dari perkiraan gara-gara telfon dari Rakana. Bisa-bisanya juga Rakana baru menyadari setelah tiga hari.
“aissh, bisa-bisanya dia baru tahu. Jangan-jangan dia tidak pulang ke mansion. Ah bodo amat lah” Ucap Alina
“Dan kenapa dia memanggil aku sayang” teriak Alina dengan sebal
.
.
.
Tbc
Thanks guys udah baca Alina Journey. Mohon dukungannya dengan cara vote, komen dan ikuti akun aku ya biar enggak ketinggalan update Alina Journey. take care and stay safe guys.JH
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina Journey [END]
Ficção GeralAlina Roselyne Caxton dokter muda spesialis anak yang berkerja di Rumah Sakit Sanjaya. Alina sangat suka anak kecil bukan hanya karena berkaitan dengan profesinya saja. Bagaimana jika dia dipanggil Mama secara tiba-tiba oleh Rila, anak perempuan yan...