.
.
.
Jam kerja Alina memang sudah berakhir dan untungnya tidak ada pasien gawat darurat jadi ya bisa mengobrol walau endingnya tetap saja sebuah lamaran. Rakana sendiri masih harus kembali ke rumah sakit karena masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakannya. Entah itu masalah perusahaan atau RS selalu dia kerjakan di RS, memang kantornya sekarang menetap di RS malas bolak balik lebih tepatnya. Berjumpa dengan klien tentunya dilakukan di kantor perusahaannya.
“Selamat siang Pak Raka, Ibu Natasya menunggu di ruangan Pak Raka. Saya sudah mencoba menghadang akan tetapi tetap saja kekeh untuk masuk” lapor Putri. Mendapat laporan dari asistennya Rakana bergegas masuk ke ruangan. Natasya terlalu gigih ternyata.
Cklek
“Kamu dari mana Mas? Ini aku bawakan makan siang” Tanya Natasya dengan membuka semua makanan yang sudah dia bawa
“Aku sudah makan siang, lebih baik kamu pergi dari ruanganku Sya dan bawa semua makanan itu. Aku enggak butuh” Ucap Rakana mengusir Natasya
“No, Mas kamu harus coba ini. Aku masak sendiri loh makanan kesukaanmu” ucap Natasya sambil menyodorkan makanan yang dibawanya
PRANGGGGG
Adegan sendok melayang pun tidak terhindari
“KAMU TULI HAHHHH!? KUBILANG PERGI YA PERGI” gelegar suara teriakan Rakana terdengar sampai keluar ruangan
“Mas Raka hikss kamu kenapa? Kamu berubah! Pasti gara-gara gadis itu kan. Diberi apa kamu sampai kamu berubah menjadi seperti ini?? Apa karena tubuhnya dia menggodamu kan” Cercar Natasya sambil menangis. Wanita itu memang tidak kenal takut.
PRANGGG
“Jaga omongan kamu Natasya! Dia tidak pernah melakukan seperti yang kamu katakan. Dia gadis baik-baik, jangan pernah libatkan dia dalam permasalahan kita” peringatan dari Rakana
“AKU BERUBAH ITU GARA-GARA KAMU. KAMU TIDAK PERNAH MENGINGINKAN ANAKKU BAHKAN MAU MEMBUNUHNYA, KAMU MENINGGALKAN DIA DISAAT DIA BUTUH ASI DAN SENTUHAN KASIH SAYANG DARI IBUNYA” teriak Rakana sambil menunjuk wajah dari Natasya
“Apa harus kujelaskan semua HAH? Seharusnya kamu sadar diri” sambung Rakana
"Aku sadar Mas, aku bukan Ibu yang baik untuk Rila"
“Tapi Aku mengejar impianku Mas, Impianku sedari kecil menjadi model terkenal. Kamu tidak pernah mendukung aku untuk menggapai mimpiku” Bela Natasya
“Tidak pernah mendukung, huh???? Sepertinya kamu lupa ingatan. Aku memperjuangkanmu di depan ibuku, mencarikanmu agensi untuk tempat bernaung dan masih banyak lagi. Itu yang kamu sebut tidak pernah mendukung???” tanya balik Rakana
“Kamu yang terlalu sibuk akan dunia modelmu itu mengejar ambisi tanpa memikirkan orang lain termasuk suamimu sendiri” sambung Rakana
“Hiksss Mas, aku mohon beri aku kesempatan satu kali lagi. Aku berjanji aku akan meninggalkan dunia model, Aku akan fokus mengurus kamu dan Rila Mas. Aku akan melepas semua tolong beri aku kesempatan memperbaiki semua” Natasya bersipuh dihadapan Rakana sambil mengucapkan kata-kata permohonan
“BULLSHIT!! Kamu pikir aku akan terjebak dalam lubang yang sama? Jawabannya TIDAK” Jawab Rakana
“PERGI DARI SINI” usir Rakana
“Aku enggak akan pergi sampai Mas Raka memberi kesempatan” Jawab Natasya dengan keras kepala
“Kalau kamu enggak mau pergi, aku yang pergi dari sini Sya” ucap Rakana berlalu meninggalkan Natasya diruangannya
"Put, suruh satpam untuk menyeret dia keluar. Suruh OB bersihkan ruangan saya" ucap Rakana pada Putri
.
.
.
Rakana memilih untuk pergi meninggalkan RS menjernihkan pikiran dan emosinya yang sedari tadi meledak-ledak. Rakana sekarang memilih untuk menginap di apartementnya, tidak mungkin dia pulang dalam kondisi seperti ini. Sayangnya Rakana masih belum ada sandaran hidup untuk tempat berbagi cerita. Bisa saja dia bercerita ke Alina tapi setelah pembicaraan siang tadi membuat Rakana enggan berbagi. Alina pasti masih kaget dengan pernyataannya tentang lamaran. Segelas wine menemani Rakana malam ini.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif
Sekali Rakana mencoba menelfon Alina
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif
“Shit sepertinya dia menghindariku, seharusnya kamu enggak tergesa-gesa Rakana. Bodoh” umpat Rakana pada dirinya sendiri. Rakana melanjutkan kegiatannya menyesap wine sambil menatap langit tanpa awan hanya ada bulan dan bintang-bintang disekelilingnya.
"Arghhhhhhhh" teriak Rakana dengan kesal melepaskan semua masalah yang ia hadapi hari ini
.
.
.
Tbc
Thanks sudah baca Alina Journey. Jangan lupa vote, share dan follow akun aku jika kalian suka dengan cerita aku. Ramein komen juga ya guys. Stay safe semua
JH
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina Journey [END]
General FictionAlina Roselyne Caxton dokter muda spesialis anak yang berkerja di Rumah Sakit Sanjaya. Alina sangat suka anak kecil bukan hanya karena berkaitan dengan profesinya saja. Bagaimana jika dia dipanggil Mama secara tiba-tiba oleh Rila, anak perempuan yan...