"Tapi, maukah kau jadi istriku, Na? Jadi Mamanya Jisung tanpa harus berpura-pura lagi?"
Jaemin menatap Jeno tak percaya, baru saja ia bertekad untuk menyembunyikan perasaannya kepada Jeno, tapi justru lelaki itu malah tiba-tiba melamarnya.
Apakah ini sungguhan? Apa Jeno tidak sedang bermain-main padanya?
"Jen, ini semua...Kau tidak sedang bercanda, 'kan? Jika iya, ini sungguh tidak lucu."
Tangan Jaemin masih saja digenggam oleh Jeno, "Apa aku pernah bercanda padamu?"
Jaemin menggeleng, selama ini lelaki itu memang selalu serius, tak pernah sekalipun mengajaknya bercanda. Itu salah satu poin yang membuat Jaemin tertarik pada Jeno.
Bukan apa-apa, yang Jaemin lihat selama ini segala bentuk perhatian yang Jeno berikan padanya bukanlah seperti pada seorang pasangan, melainkan perhatian biasa seorang teman.
Menurutnya hanya dia saja yang mempunyai perasaan yang tulus pada Jeno dan ia tidak akan pernah bisa mengganti posisi Haneul dihati Jeno sampai kapanpun.
Jaemin menunduk dan mengigit bibir bawahnya. Menarik tangannya dari genggaman Jeno. Apakah dia pantas?
Pernikahan bukanlah hal untuk coba-coba.Jeno mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dan membukanya, "Kau bisa menerimaku atau menolakku saat ini juga."
Jaemin kembali menatap Jeno, tatapan Jeno padanya juga begitu serius. Tangan lelaki manis itu terangkat dan mendorong kotak itu pada Jeno.
Kotak berisi cincin yang sangat indah.
"Tolong pasangkan di jariku."
Senyum Jeno mengembang, ia segera mengambil cincinnya dan memasangkannya dijari manis Jaemin. Sangat pas dan cocok.
Jeno meraih tangan itu dan mengecupnya, pipi lelaki manis itu tampak merona, membuat Jeno tak tahan untuk menciumnya.
"Hei Tuan, jauhkan bibirmu aku belum resmi menjadi istrimu."
Jeno terkekeh, anggap saja Jaemin masih malu-malu padanya, "Tenang saja aku akan segera menikahimu."
Kecupan singkat mendarat di pipi Jaemin, membuat lelaki manis itu reflek memukul bibir Jeno.
"Astaga dia malah sengaja melakukannya, sudah aku malu jadinya."
"Baiklah, kau mau makan apa Baby?"
"Baby? Baby wae?" bibir Jaemin terlihat lucu saat mengucapkan itu, Jeno tersenyum.
"Mulai hari ini kau akan terbiasa mendengarnya, itu panggilan sayang dariku."
Keduanya tertawa geli, sungguh seperti remaja yang baru saja mengenal cinta. Tapi tak apa, yang penting saat ini Jaemin tahu jika Jeno memiliki perasaan yang sama padanya.
...
"Jeno disini!" Renjun melambaikan tangannya agar Jeno melihat keberadaannya dengan Jisung.
Jeno menarik tangan Jaemin setelah menemukan dimana Renjun berada, "Maaf menunggu lama, apa Jisung tidak rewel?"
Renjun menggeleng, kemudian tersenyum manis pada Jaemin, "Astaga, selama ini aku hanya melihatmu di foto, ternyata aslinya benar-benar seperti Haneul hidup kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku | NOMIN
FanfictionBerawal dari seorang anak yang memanggil Jaemin Mama. Pertemuan mereka terus berlanjut, membuat lelaki manis itu terjebak dalam sebuah takdir yang tak pernah ia duga. Walaupun menyangkalnya, takdir itu menariknya masuk ke dalam keluarga kecil ini.