┏
*ೃ༄ 𝓣𝓱𝓮 𝓤𝓷𝔀𝓪𝓷𝓽𝓮𝓭 𝓔𝓬𝓵𝓲𝓹𝓼𝓮 .ೃ࿐
𝐄𝐩𝐬. 𝟎𝟖
┛
kinda [15+]
GADIS ITU MENGHELA nafas berat, tatkala dirinya membuka kenop pintu lemari besar berwarna hitam legam didepannya. Hatinya tergores. Sungguh tak tega ia melihat jasad burung abu-abu tak berdosa yang tergeletak di dalam lemari tersebut.
"Sudah dua burung, Draco." Ia menundukkan kepalanya.
"Kita hanya punya satu lagi."
Tak hanya [name] yang merasa sedih sekaligus merasa bersalah telah menghilangkan nyawa sebanyak dua ekor burung berturut-turut ---minggu kemarin dan sekarang. Pemuda pirang disebelahnya pun begitu. Jelas ia tak suka melihat hewan mati. Itu memberi gambaran sekilas tentang rasa kemanusiaan yang terkubur jauh di dalam dirinya.
Disamping itu, kematiannya burung naas ini membawa konklusi bahwa mereka lagi-lagi gagal dalam memperbaiki lemari ini.
Draco sedikit menengadah, arahan matanya menghadap ke atas, guna menahan air mata keluar dari kedua netra biru ke abu-abuannya. Lagi-lagi, Draco tak ingin terlihat lemah meskipun rasanya sesak bila menahan-nahan air mata.
Cukup di malam itu saja, hari ini kembali lagi menjadi Draco yang biasanya. Intinya, yang bisa dilihat sekarang ini adalah sesosok Draco Malfoy yang menjunjung tinggi harga diri dan tak ingin terlihat lemah dihadapan orang-orang. Dan tentunya, tak dalam pengaruh alkohol seperti di malam itu.
Well ... meski begitu, semenjak malam itu Draco sedikit mengikis rasa tak sukanya pada gadis ini meskipun hanya secuil. Draco berat mengakui bahwa gadis ini tak seburuk yang ada dipikirannya selama ini.
Cukup. Kembali ke laptop.
Masih berusaha menahan air mata, Draco menoleh kesamping lalu berkata dingin pada gadis yang berdiri disampingnya. "Kembali lagi nanti."
[name] yang berkaca-kaca, pun mengangguk kecil. "Kapan?"
"Seperti biasa."
; Biasanya, [name] akan mendapat surat kecil atau bahkan didatangi Draco langsung kala mereka hendak meneruskan tugas mereka di ruang kebutuhan.
"Okay." [name] kembali mengangguk kecil. Ia terdiam sebentar. "Draco."
"Hm." Draco berdeham, tak minat.
Dengan ragu-ragu, tangan [name] terulur mengusap bahu pemuda itu. "Kita pasti bisa memperbaikinya, hanya saja ini belum saatnya." [name] mengukir senyum simpul di wajah manis nya.
Pemuda itu diam saja. Sama sekali tak bergeming. Selang beberapa detik kemudian, ia menjawabnya hanya dengan mengangkat alis acuh.
Dengan langkah lebar, Draco melangkah pergi keluar dari ruang kebutuhan. Meninggalkan [name] sendiri di ruangan bercahaya remang-remang ini. Kamar mandi perempuan lantai dua, itu tempat tujuan Draco sekarang.
Sedangkan gadis yang ditinggalkan, hanya bisa menatap kepergian sang pemuda dari sini. Gadis itu menghela nafasnya. Lantas dengan kecil ia bergumam,
"I love you, Megalodon."
✧༺ 🌕 ༻✧
![](https://img.wattpad.com/cover/276118856-288-k245448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐔𝐍𝐖𝐀𝐍𝐓𝐄𝐃 𝐄𝐂𝐋𝐈𝐏𝐒𝐄 : draco malfoy
Fanfiction❝ 𝑖𝑡 𝑖𝑠 𝑏𝑜𝑡ℎ 𝑎 𝑏𝑙𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑑 𝑐𝑢𝑟𝑠𝑒 𝑡𝑜 𝑓𝑒𝑒𝑙 𝑒𝑣𝑒𝑟𝑦𝑡ℎ𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜 𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑑𝑒𝑒𝑝𝑙𝑦. ❞ ࣪⠀ ִ ۫ ᮫ ׂ ۪ ׁ ַ ּ ּ ֗ ִ ۫ ּ ֗ ִ ۪ ࣪⠀ ִ ۫ ᮫ ׂ ۪ ׁ ַ ּ ּ ֗ ִ ۫ ּ ֗ ִ ↳ 𝘋𝘳�...