┏
*ೃ༄ 𝓣𝓱𝓮 𝓤𝓷𝔀𝓪𝓷𝓽𝓮𝓭 𝓔𝓬𝓵𝓲𝓹𝓼𝓮 .ೃ࿐
𝐄𝐩𝐬. 𝟎𝟕
┛
SEJAK MALAM ITU, malam dimana mereka menemukan kembaran vanishing cabinet, mereka terus berupaya untuk memperbaikinya. Segala cara mereka lakukan, segala objek mereka gunakan. Namun, lemari itu tak kunjung berfungsi.
Draco Malfoy. Pemuda bersurai pirang platina itu kini terduduk di atas lantai kamar mandi yang dingin. Keadaannya kacau. Netra nya merah sembab, surainya berantakan, bahkan terlihat air mata mengering di kedua pipi pucatnya. Ia menyender pada dinding, tangannya memegangi sebuah botol kaca. Disisinya, terduduk si hantu penghuni kamar mandi, Moaning Myrtle, yang hanya bisa membisu menatap Draco antara nanar dan risau.
Akhir-akhir ini, seringkali Draco mendatangi kamar mandi perempuan di lantai dua. Bukan untuk menuntaskan panggilan alam atau hal-hal yang lain, melainkan pemuda ini datang untuk melepas semua beban di bahunya. Sesekali, ia datang dengan membawa sebuah botol ditangannya. Sama seperti di saat ini.
"Don't ... tell me what's wrong ... i can help you,"
Hanya Elizabeth ---Draco memanggilnya demikian--- yang bisa dengan leluasa Draco tumpahkan emosinya.
"No one can help me." Ekspresi wajah Draco kosong, layaknya seseorang yang putus asa. Ia meneguk kembali isi dari botol kaca yang berada di genggamannya.
"I can't do it ... It won't work. And unless I do it soon, he says he'll kill me ..."
Di penjuru kastil Hogwarts yang lain, terduduklah [name] diatas ranjangnya. Menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya diatas lipatan tangannya. Coco ia letakkan di sisinya.
"Cookie ... jangan menangis dong ... lihat, aku jadi ikut menangis ..."
Menangis dalam diam. Itulah yang [name] lakukan di tengah malam buta seperti ini. Berusaha untuk tak mengeluarkan suara terlalu keras mengingat Susan dan Hannah tertidur di ruangan yang sama.
"Aku takut, Coco. Aku takut Draco dan kami semua mati ... aku tidak mau ..."
Seringkali dirinya berkata-kata untuk menenangkan Draco, menyembunyikan perasaan frustasinya yang sebenarnya sama besarnya dengan Draco, berusaha untuk terlihat baik-baik saja dan tetap menebar senyum pada orang-orang disekitarnya. Namun siapa sangka, gadis Pelahap Maut termuda itu seringkali menumpahkan emosinya secara diam-diam seperti ini.
Tugas ini benar-benar berdampak pada kesehatan jiwa dan fisik mereka berdua, Draco dan [name]. Mulai dari turunnya berat badan, kulit yang memucat, sampai kantong mata yang tercetak jelas dibawah mata.
Semuanya menjadi buruk. Sangat buruk.
"I'm tired, Elizabeth."
"I'm tired, Coco."
✧༺ 🌕 ༻✧
Jika tidak mau mati, mereka harus keluar dari keterpurukan dan terus melakukan pergerakan, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐔𝐍𝐖𝐀𝐍𝐓𝐄𝐃 𝐄𝐂𝐋𝐈𝐏𝐒𝐄 : draco malfoy
Fanfic❝ 𝑖𝑡 𝑖𝑠 𝑏𝑜𝑡ℎ 𝑎 𝑏𝑙𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑑 𝑐𝑢𝑟𝑠𝑒 𝑡𝑜 𝑓𝑒𝑒𝑙 𝑒𝑣𝑒𝑟𝑦𝑡ℎ𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜 𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑑𝑒𝑒𝑝𝑙𝑦. ❞ ࣪⠀ ִ ۫ ᮫ ׂ ۪ ׁ ַ ּ ּ ֗ ִ ۫ ּ ֗ ִ ۪ ࣪⠀ ִ ۫ ᮫ ׂ ۪ ׁ ַ ּ ּ ֗ ִ ۫ ּ ֗ ִ ↳ 𝘋𝘳�...