𝚂𝙴𝙻𝙰𝙼𝙰𝚃 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰🤗
Tampaknya saat ini semua anak panti asuhan pelita bunda tengah bersiap-siap pergi ke sekolah. Amalia yang sudah siap mencoba mengajak Mentari berangkat sekolah bersama.
"Mentari, berangkat sekolah bareng yuk?" Ajak Amalia.
Mentari berdiri dari duduknya. Hendak melangkah meninggalkan Amalia tanpa menjawab ajakannya.
"Mentari." Cegah Amalia mencekal pergelangan tangan Mentari membuatnya berhenti melangkah. "Sebenarnya kamu ada masalah apa sama aku?" Tanya Amalia bingung, pasalnya sampai saat ini Mentari seperti tidak pernah menganggap nya sebagai teman.
Mentari diam tidak menjawab. "Aku salah apa sama kamu?" Lagi Amalia bertanya dengan nada sendu.
"Bertahun-tahun kita gak pernah saling berbicara layaknya teman walaupun kita sekamar dari kecil."
"Aku gak pernah tau masalah kamu sebenarnya apa. Tapi, aku cuma berharap kamu jangan cuekin aku kayak gini." Amalia menatap Mentari sendu. "Aku pengen bisa berteman baik sama kamu."
Mentari terdiam menyimak setiap ucapan Amalia. Jauh dilubuk hatinya ia juga tak ingin menjadi orang seperti ini. Tapi kenangan masa lalu selalu menghantui menjadikan dirinya benci terhadap takdir tuhan dan semua orang.
Mentari menghentak dengan kasar cekalan Amalia pada tangannya. "Karna kamu terlalu beruntung Amalia." Jawabnya dingin lalu berlalu pergi meninggalkan Amalia yang terdiam tidak mengerti maksudnya.
•••
•••"Ehem cewek." Goda Rion pada seorang gadis yang baru saja melewatinya.
Merasa ada seseorang yang memanggilnya gadis itu menoleh. Tersenyum pada Rion, tapi senyum itu seperti senyum yang dipaksakan.
"Sendirian aja nih?" Tanya Rion.
"Udah tau sendiri pakek ditanya. Dasar kang modus." Sindir Marchel yang bersandar di pintu masuk kelas 11 IPA 2 kelasnya dan Vano.
"Gak. Sama temen." Jawab gadis itu cuek.
"Mana temennya? Kok gak ada?"
"Udah tau gak ada pakek ditanya." Gumam gadis itu yang masih didengar oleh Rion."
"Hah. Ngomong apa tadi cantik?"
"Gak ngomong apa-apa." Balas gadis tersebut. "Dasar kakel budek." Batinnya sedikit kesal.
"Kalau gak ada yang diomongin lagi, Saya permisi ke kantin dulu kak Rion." Pamit gadis tersebut melangkah meninggalkan Rion dan Marchel.
"Ck, Nara Nara jadi cewek jutek banget."
"Rion Rion jadi cowok modus banget."
"Gini nih gak bisa bedaan mana yang serius dan modus."
"Serah lo yah Yon, gue ke kantin dulu." Ucap Marchel berlalu melewati Rion.
"Woy!! Chel tungguin gue napa?" Rion berlari menyamai langkahnya dengan Marchel. "Vano mana?" Tanyanya karna tidak melihat Vano sedari bel istirahat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desired Life
Teen FictionMURNI HASIL OTAK SENDIRI TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT! !! ______________________o0o_____________________ Cinta & persahabatan adalah hal yang berkaitan. Terkadang mencintai sahabat sendiri lebih menyakitkan dari cinta bertepuk sebelah tangan. Lalu bagai...