|Rey| SEPULUH

4 3 0
                                    

𝚂𝙴𝙻𝙰𝙼𝙰𝚃 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰 🤗

Amalia masih merasa tidak percaya hari ini dirinya akan mulai bersekolah di SMA Aksaraya sekolahnya Vano. Sedari pagi tadi Amalia sudah bersiap-siap begitupun dengan Mentari.

Kini keduanya memasuki gerbang SMA Aksaraya yang menjulang tinggi. Amalia merasakan dirinya sangatlah gugup, entahlah kenapa ia bisa seperti ini. Berbeda dengan Mentari yang hanya memasang wajah datar sepanjang perjalanan.

Keduanya berjalan beriringan menyusuri koridor. Sepanjang koridor banyak sekali pasang mata yang menatap keduanya mungkin karena sekarang masih belum waktunya belajar sehingga banyak sekali siswa-siswi yang masih berlalu lalang. Samar-samar Amalia mendengar bisikan demi bisikan dari orang-orang yang mereka lewati.

"Eh, mereka siapa woy?? "

"Wihhh cakep bener nih cewek dua."

"Murid baru keknya."

"Cocok nih gue  jadiin gebetan baru."

"Cantikan juga gue kali."

"Itu cewek manis bener eh."

"Lo semua bisa diam gak! Cewek kayak gitu aja di puji."

Seperti itulah lontaran dari setiap orang yang Amalia lewati di sepanjang koridor. Amalia tiba-tiba berhenti kala melihat Mentari berhenti disampingnya.

"Kenapa berhenti Tar?" Tanya Amalia menatap Mentari bingung.

"Tanyain ruang kepala sekolah dimana?" Suruh Mentari pada Amalia. Sebenarnya dirinya bisa saja bertanya sendiri, tetapi untuk sekarang ia terlalu malas saja bertanya dengan orang yang belum dikenal makanya ia menyuruh Amalia saja.

Amalia menganggukkan kepala. Dan tepat di depannya seorang siswi melangkah melewati. "Eh, permisi." Ucap Amalia membuat siswi itu berhenti.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya siswi tersebut ramah ala-ala resepsionis biasanya.

"Ruang kepala sekolah dimana ya?"

"Ruang kepala sekolah? Itu lo lurus aja terus nemu ruangan yang ada tulisan ruang kepsek berarti disitu." Tunjuk siswi itu ke arah koridor diujung sana.

Amalia mengangguk polos, lalu mengucapkan terimakasih pada siswi tersebut. "Makasih."

"Sama-sama." Balas siswi tersebut dan melangkah pergi melewati Amalia dan Mentari.

"Tar, bukannya ruang kepsek emang ada tulisannya ruang kepala sekolah kan? Kan gak mungkin kalo ruang kepala sekolah ganti jadi ruang mayat?" Tanya Amalia polos. Sedangkan yang ditanya hanya menatap datar Amalia.

•••
•••

"WOY WOYY!!! ADA BERITA HEBOH NIH . KALIAN UDAH PADA TAU BELUM?!" Teriakan itu berasal dari kelas 11 IPA 2 kelas Vano. Seorang pemuda tiba-tiba masuk ke kelas sambil berlari tergopoh-gopoh.

"Berita apaan Ga?" Tanya salah satu siswi di kelas tersebut.

"Berita apaan Cok?"

Desired LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang