Part 10

688 109 59
                                    

Hai hai semuanya!!

Bertemu lg dengan Bapak Richard dan Mbak Zeline nih!

Ada yg kangen?

Warning: MENGANDUNG UNSUR ANAK KECIL! ORANG DEWASA DILARANG MASUK!

.

.

.


"Kau sangat cantik."

"Kami menyayangimu."

"KENAPA KAU LAKUKAN ITU REMY?!"

"PERGI, JUSTIN!"

"Ayah, aku mohon."

"JALANG SIALAN! KAU PIKIR KAU SIAPA?!"

" Berhenti JUSTIN!"

"AAHH!!" Remy terbangun dan langsung terduduk di ranjangnya. Tangannya kemudian dengan cepat meraih boneka panda yang sudah bersamanya sejak dia berumur delapan tahun.

"Astaga, itu mimpi. Tenang, Emy, tenang. Itu hanya mimpi." Remy memejamkan matanya, berusaha menenangkan diri sebisanya. Dia lalu meraih gelas yang sudah diisi dengan air putih, kemudian meminumnya sampai habis.

Tapi kemudian, tangisnya pecah. Remy memeluk erta boneka pandanya dan menenggelamkan wajahnya diatas kepala benda tersebut. "Popo, aku takut. Aku sangat takut. Apa yang harus aku lakukan?" Tangisnya.

Remy menangis selama beberapa menit, sebelum akhirnya berbaring kembali dengan tetap memeluk bonekanya. Dalam setiap keadaannya, hanya Popo yang selalu ada bersamanya.

"Aku tidak jahat, tapi Ibu yang jahat. Kenapa tidak ada yang mau percaya padaku?" Remy memejamkan matanya. Dia masih mengantuk tapi takut jika mimpi buruk kembali menyerangnya.

"Tuhan, tolonglah aku."

.


.


.

"Nghhh... Daddy!! AHHH!! DAD! PLEASE!!!" Zeline berteriak, meremas tangannya sendiri yang kini diikat oleh sebuah pita. "Ngghhhh...Dad!! Ah ah~~ Daddy!!"

"So fucking good! Aarghh Zeline! Ahhhh!!" Richard mempercepat gerakannya. Dia tidak pernah segairah ini saat bercinta dengan perempuan manapun. Apalagi Zeline membiarkan dirinya terus mendominasi permainan. Perempuan itu tidak masalah saat Richard mengikat tangan dan menutup matanya.

"Ohhh!! Daddy!! Nghhh...Dad! I want-- ahhh!! Daddy!!"

"Yeahh!! Come to me!! Come to Daddy, baby girl!! Ahhhh!!"

Mereka berdua sama-sama berteriak saat mendapatkan pelepasan. Zeline menarik nafas dengan rakus, tubuhnya basah dan lengket oleh keringat. Tangannya juga mulai pegal karena terus diikat dari tadi.

"You alright baby?" Richard melepaskan tautannya lalu bergerak untuk melepaskan pita yang mengikat tangan Zeline, juga matanya.

Verhetetlen (Third Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang