approach

24 24 32
                                    

"Hanya karena menolak bukan berarti membenci"


Keesokan harinya Zhea bangun lebih awal dari biasanya. Ia sudah merencanakan hal itu kemarin malam. Rencana untuk berangkat lebih awal agar tidak berangkat bersama laki laki gila itu. Zhea bahkan tidak peduli jika di sekolah nanti laki laki itu melakukan sesuatu, karena zhea benar benar tidak suka dipaksa apalagi oleh laki laki itu yang sama sekali tidak ia kenal.

"Besok gua jemput, ga ada penolakan."

Siapa juga yang peduli dengan kata kata itu batin zhea.

Zhea lalu cepat cepat menghabiskan sarapan yang ia buat tadi. Ia bahkan makan seperti orang kelaparan karena buru buru dan ia terus menatap jendela memastikan jika Zhio tidak ada di depan sana. Setelah itu zhea langsung memasukkan bekal ke dalam tasnya lalu ia keluar perlahan lahan sambil melihat sekitarnya,kemudian ia membuka pintu dan setelah memastikan tidak ada zhio barulah ia keluar mengunci pintu dan pergi.

"Ehem.. ehem" kata Indah teman sebangku zhea.

"Kenapa?" Tanya zhea yang kebingungan.

"Kenapa? Banyak. 1 kenapa lo lari maraton ke kelas? 2 kenapa lo udah dateng jam segini? 3 lo kok bawa bekal. ga biasanya lo bawa bekal ama dateng ke sini ampe lari lari gitu" Tanya indah dengan muka yang begitu penasaran.

"Banyak banget pertanyaannya, aku bawa bekal karena hemat uang. Kalo dateng awal karena pengen aja si kalo soal lari ak -" belum selesai zhea berbicara tiba tiba seseorang itu datang dan menaruh tasnya diatas meja indah dan zhea.

"Ngehindarin gua karena gua ngajak dia berangkat bareng" jawab enteng zhio.

"EH... LO BERDUA PACARAN? SEJAK KAPAN? Tanya indah dengan raut muka terkejut dan benar benar tidak percaya.

"Kita itu ga pa-" jawab zhea namun lagi lagi ucapannya terpotong.

"Kemaren" jawab zhio sambil duduk di atas meja.

"SERIUS? BENERAN? tanya Indah yang masih tidak percaya.

"Gak. Kita gak pacaran, ga usah ngada ngada" jawab zhea dengan muka malas.

"Yaelah gue kirain beneran" ucap indah lega.

"Minggir, mulai hari ini gua duduk sama zhea dan lo duduk sama cowok lo sana" usir zhio.

"Eh? Beneran?" Tanya indah dengan muka berkaca kaca sambil memastikan.

"Hm"

"Oke. Zhea baik baik ya ama si beruang kutub ini entar kalo lo disantap gue ga tanggung jawab.

"Apaan sih, napa pindah? Tanya zhea.

Lalu Indah duduk di dekat dio sementara double z duduk berdampingan kemudian zhio tersenyum penuh kemenangan. Zhea pun enggan melihat itu ia pun mengambil novel favoritenya yang berjudul Secret Admirer, ia pun membaca itu dan mengabaikan zhio yang terus mencari cara untuk menganggunya.

Akhirnya bel pun berbunyi tanda waktunya istirahat. Ketika semua murid di kelas itu sudah pergi dan keluar justru zhea dan zhio tetap di kelas. Zhea mengeluarkan bekal dan memakannya. Zhio yang melihat itu langsung lapar dan mengambil bekal zhea.

Together With YouWhere stories live. Discover now