Together With You

chocolate

"Chocolate describes you, one of them is sweet"

Zhea tau hari inilah yang paling ia suka, hari valentine. Hari kasih sayang yang sudah ia tunggu sejak lama dan hari ini tiba. Zhea sudah membuat coklat untuk ia berikan nanti ke zhio, zhea begitu excited dan tidak sabar untuk zhio mencobanya. Meskipun zhio menyukainya atau tidak zhea tetap senang sedikit karena bisa membuat dengan usaha dan bentuknya pun sangat cantik, ia ingin sekali mencobanya tapi ia juga ingin zhio yang mencoba coklat buatannya pertama kali. Saat zhea hendak naik tangga menuju kamarnys terdengar suara mobil zhio sudah datang dan zhea sangat senang.

"Aku pulang..." Teriak zhio.

Zhea berlari memeluk zhio, ia begitu merindukan kekasihnya seperti ditinggal bertahun tahun. Walaupun begitu zhio pun senang karena zhea sekarang menjadi manja dan tidak bisa lepas dari dirinya, detak jantung mereka begitu kencang namun dibalik pelukan itu ada kehangatan yang luar biasa.

"Kamu lama banget, aku udah nunggu dari tadi" sambil memeluk zhio.

"Cieee... Nungguin aku" zhio lalu mencubit pipi zhea.

"Ayo, sini aku mau kasih kamu sesuatu" kata zhea sambil menarik tangan zhio ke arah meja makan dan menuyuruh zhio untuk duduk.

"Kenapa? Mau kasih aku cium? Boleh request ga? Cium sini aja" tangan zhio menunjuk bibir zhea.

"Apasih zhio, aku mau kasih kamu sesuatu. Tutup mata jangan ngintip atau nyawa kamu bakal ilang" lalu zhea mengeluarkan kain dari sakunya dan menutup mata zhio.

"Udah belum,Lama banget. Mau kasih apa si?"

"Sabar,napa!" zhea membawa piring yang berisi coklat yang sudah ia buat tadi.

"Udah boleh buka mata ?"

"Tunggu.." zhea lalu berjalan ke arah zhio dan membuka kain penutup mata.

"Udah boleh?" Zhio tau meskipun penutup mata itu sudah dibuka tapi ia tetap menahan agar jangan membuka mata dulu.

"Udah, happy valentine"

"Eh... Kamu bikin ini buat aku?" Zhio sangat terkejut ia tidak pernah merasakan hal seperti ini.

"I-iya ga suka ya"

"Bukan, aku ga pernah dapet coklat apalagi dibikinin kayak gini"

"Nah kalo gitu, sekarang coba dulu"

"Boleh yang mana ajakan"

"Bebas kamu pilih aja"

Zhio memilih coklat yang terdapat hati di coklat itu. Lalu zhio pun mencoba rasanya pas dan enak, tidak terlalu manis, creamy dan lezat. Zhio sangat terkejut, ia mengira bahwa rasanya akan sangat manis namun ternyata ia salah. Zhea memang spesial dan bahkan lebih mengenal zhio daripada zhio mengenal zhea.

"Benar benar sulit ditebak dan juga zhea orang yang spesial" batin zhio.

"Zhio..... Enak ga?? Kurang manis ya? Atau -"

"Enak kok, ga terlalu manis aku suka. Kayaknya kamu lebih tau aku daripada aku tau kamu" lalu zhio menghabiskan sisa coklat itu di tangannya.

"Enggak juga si, aku kan tau laki laki ga suka terlalu manis"

"Bener kok, enak banget aku suka. Makasi ya"

Zhio lalu menarik tangan zhea dan zheapun jatuh dipangkuan zhio. Zhio benar benar tidak menyangka gadis yang ia cintai benar benar spesial bahkan sulit untuk ditebak. Zhio selalu merasa bahwa semua perempuan hanya mengincar harta atau fisik dari seorang laki laki. Zhea membuktikan bahwa tidak semua perempuan sama, namun meskipun begitu tetap saja perempuan yang seperti zhea itu langka.

"Ih, aku mau ambil minum" kata zhea sambil berusaha melepas tangan zhio dari pinggangnya.

"Entar dulu, ga bakal dehidrasi juga" ucap zhio sambil menahan agar zhea tidak bisa kabur.

"Zhio, aku tu mau ambil minuman buat kamu"

"Bentar dulu napa, penting amat tu minum keknya daripada aku"

"Yauda deh" zhea pun akhirnya pasrah.

"Btw kan kamu kasih aku coklat mana homemade pula, aku kasih kamu apa ya"

"Ucapan aja cukup"

"Yakali ucapan, laki laki macam apa itu?"

"Aku ga minta, kenapa kamu yang ribet sih. Aku cuma mau ucapan aja"

"Oh ya, coklat udah. Senyuman udah. Pelukan udah. Kurang satu sih, cium belum" zhio menunjuk bibirnya memberi kode untuk zhea.

"Ga liat, gelap!"