Happiness

18 15 3
                                    

"Happiness is simple"

Kata orang bahagia itu sederhana. Bukankah bahagia itu bisa didapat dengan cara yang mudah. Bahkan tersenyum pun menandakan bahwa itu bahagia tapi bagaimana dengan air mata? Apa ada air mata mengalir karena terlalu bahagia? Apakah air mata yang mengalir memiliki arti selain tidak selalu berarti sedih.

Kebahagiaan itu bisa muncul dan kita rasakan terkadang saat kita tidak sadar. Orang mana yang tidak mau bahagia di hidupnya? Semua orang ingin bahagia dengan cara apapun. Bahagia itu sederhana cukup dengan tawa, senyum tulus dari hati dan bukan dari paksaan. Untuk apa tersenyum, tertawa bila itu hanya sebuah paksaan?

"Ngambek?" Tanya zhio sambil melirik ke zhea.

"Nyetir aja, ga usah ngomong" jawab zhea menghadap ke jendela.

"Kamu lucu tau kalo marah, mukanya ampe merah gitu. Itu marah atau -"

"Diem, males ngomong aku"

"Ih ngambek beneran, gemes deh" lalu zhio mencubit pipi zhea.

"Apaan si ga usah cubit pipi orang, kayak ga punya pipi aja" kata zhea sambil mengusap pipinya.

"Pipiku tu ga sebagus pipi kamu. Pipi kamu kan kek bakpao"

"Fokus nyetir aja ga usah ngomong"

"Yaudah, maaf ya. Bercanda doang tadi" kata zhio dan tangan kirinya memegang tangan zhea.

"Hm"

Setelah mereka sampai dan selesai membeli novel, mereka menghabiskan waktunya bermain game timezone. Mereka sangat bahagia, meskipun ada perdebatan kecil karena keduanya ingin membayar kartu dan juga saldo. Zhea melihat boneka yang ia suka disana namun harganya tiketnya ribuan jadinya ia menginginkan bermain mesin capit boneka. Zhio tau bahwa zhea ingin boneka namun zhio juga tau kalau dia bertanya ke zhea pasti zhea akan bilang enggak. Zhio memang tau wanita yang dicintainya itu seperti apa, mulai dari sifatnya yang sulit ditebak, kadang marah kadang senyum. Sangat sulit menebaknya tapi zhio suka dengan zhea karena zhea tidak pernah menunjukkan sikap yang baik baik saja, terkadang zhea juga menunjukkan sifat yang jelek seperti ngambek, marah, bahkan diem entah sampai kapan.

"Kamu mau main ini?" Tanya zhio yang dari tadi memperhatikan zhea yang sedang melihat mesin capit boneka itu.

"Mmmm... Gausah deh" jawab zhea padahal didalam hatinya sangat sangat ingin.

Zhio bisa menebak bahwa wanita di sampingnya akan merespon dengan kata ga. Zhea melihat saldo untuk bermain mesin ini sangat mahal karena ia sempat meliriknya tadi. Ia tidak ingin zhio membuang uangnya lebih banyak lagi untuk dirinya, karena jujur saja bahwa sebenernya zhio terlalu baik untuknya. Sementara Zhio hafal betul bagaimana zhea merespon saat zhio bertanya, apalagi ketika sedang badmood. Jawaban zhea pada saat itu pasti tidak sampai satu kalimat namun hanya satu kata. Zhio senang dengan hal itu karena zhea berbeda dari yang lain, ia tidak menunjukkan sifat yang baik saja seperti cewek cewek yang atau fans fans fanatiknya diluar sana. Memiliki kelebihan dan juga kekurangan dan itulah yang membuat zhio menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dan yang membuatnya sadar akan hal itu adalah zhea.

"Bener? Ga mau? Yakin?" Tanya zhio memastikan.

"Hm" jawab zhea.

"Oh yaudah sih aku tetep mau main juga" kata zhio dan menggesek kartu.

"Eh, serius? Ngapain?" karena begitu terkejut saat zhio tetap ingin bermain.

"Kenapa memangnya?" Tanya zhio sambil mengarahkan ke boneka yang besar.

Together With YouWhere stories live. Discover now