Am i jealous?

3 1 0
                                    

"I get jealous because I'm afraid someone is going to make you happier more than i do"

07.00

Zhea sengaja bangun lebih awal dari biasanya untuk membuat sarapan. Sarapan yang spesial untuk kekasihnya, ia masih merasa bersalah atas kejadian kemarin. Luka, kecewa, marah langsung hilang ketika melihat orang yang dicintainya sakit.

Zhea telah selesai menyiapkan semuanya, bahkan zhea juga tau bahwa zhio sudah bangun dan akan turun untuk sarapan bersama dengannya. Sarapan, baikan, senyuman bukankah itu sudah lengkap?

"Morning zhea" sapa zhio sambil menuruni anak tangga dan membenarkan jam tangannya.

"Morning zhio, aku udah siapin makanan buat kamu"

Zhio berjalan kearah zhea, namun bukannya duduk justru zhio memeluk zhea dan mencium kening zhea. Zhea terkejut bahkan pipinya seketika memerah, ketika zhea ingin melepas pelukan zhio, zhio sudah lebih dulu tau sehingga zhio bisa menahannya.

"Morning kiss. Mulai sekarang harus ada tiap pagi and aku tidak menerima penolakan. Kenapa? Karena aku yang lakuin, aku yang cium kamu"

Seketika itu zhea tak bisa berkata - kata lagi. Zhea hanya diam, menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia bahkan merasa dirinya sudah gila sekarang. Detak jantungnya berdetak begitu kencang, zhea benar benar gugup dan bingung. Sementara zhio hanya melihat gadisnya yang gugup dan pipinya merah karena perbuatannya.

"A - aku udah siapin nasi goreng spesial buat kamu"

"Yes, makan bareng calon i-"

"ZHIO"

Zhio tertawa karena senang melihat gadisnya yang gugup, memerah bahkan rasanya zhio mendengar suara detak jantung zhea sekarang.

"Iya - iya maaf deh. tapi kan itu memang bener. Kamu kan calon -"

"Zhio udah! Aku mau makan"

"Kenapa? Ga suka?"

"Bukan. I - itu" zhea melirik ke arah para pekerja di rumah zhio yang dari tadi melihat ke arah mereka.

"Iya deh"

***

17.00

Zhea sedang sibuk menulis cerita untuk karyanya sebagai penulis. Sementara zhio yang bermain game sesekali hanya bisa melirik ke arah zhea yang sedang fokus berpikir karena ia tidak ingin mengganggu zhea yang berpikir membuat alur cerita.


"Kapan si selesai? Lama banget. Udah capek nungguin kayak kertas - kertas di meja itu lebih penting" sindir zhio sambil fokus bermain game.

Zhea yang mendengar itu hanya melirik dan mengerti maksud perkataan zhio. Zhea dengan cepat menyelesaikan semuanya untuk zhio. Zhea merasa bersalah karena zhio sampai rela menemaninya berjam - jam hanya untuknya.

"Iya - iya udah selesai ini" jawab zhea akhirnya sambil membereskan kertas kertas di mejanya.

"Nah sekarang temenin aku"

"Kemana?"

"Ke suatu tempat"

"Stay at home aja gimana?"

"Temenin aku dulu"

"Iya, kemana? Jangan keluar rumah intinya"

"Yaudah kalo gak niat nemenin. Aku minta tolong siapa ya" Zhio mengeluarkan hp nya seperti ingin menghubungi seseorang

Zhea yang melihat itu awalnya tidak peduli. Bahkan zhea mengabaikan dan fokus untuk membereskan kertas kertas yang berantakan di meja. Zhio sempat melirik ke arah zhea, dan zhio tau pasti zhea tidak akan peduli karena zhea tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Zhio sangat kesal akan hal itu, namun tiba - tiba zhio terpikir untuk mengerjai zhea dengan pura - pura menelfon orang lain.

"Halo, lo bisa gak temenin gua jalan - jalan?"

Zhea melirik ke arah zhio.

"Gimana kalo gua bawain makanan favorit lo"

Zhea mulai berhenti membereskan mejanya dan melihat ke arah zhio sambil memegang kertas di tangannya.

"Oh gitu, gua sendiri si perginya kalo lo mau kita bisa jalan berdua. Entar gua beliin ice cream coklat favorite lo"

Zhio tau bahwa zhea melihat ke arahnya sekarang. Ia merasa puas dan senang dengan tatapan zhea. Zhea terlihat begitu bingung sementara zhio terus melancarkan aksinya agar zhea cemburu.

"Yaudah bawa aja, kan masakan lo paling enak. Lo inget ga dulu, gua suka banget ngabisin bekal yang lo bawa"

Terdengar tawa zhio yang begitu membuat zhea terkejut, zhea bahkan tidak pernah melihat zhio tertawa sesenang itu selama bersamanya. Zhea mulai panas, ia pun berjalan ke arah zhio dan mengambil hp zhio dengan paksa.

"Ciee cemburu... Panas ya?"

"Ish.. kirain telfon sama siapa. Ternyata cuma prank doang"

"Aku tadi ketawa gara gara liat wajah kamu yang udah panas. Lucu banget sih pacar aku"

"Itu gak beneran kok, cuma akting aja. Aku biasa aja sih"

"Mau beneran apa ga, panas kan? Sampe ada tanduk tu di kepala kamu terus ada asapnya juga"

"Zhio.... BERISIK"

"cieeeee.... cemburu akhirnya for the first time seorang zhea cemburu" zhio mengacak - acak rambut zhea karena merasa gemas.

"Mulai hari ini makan, minum, dan apapun itu urus sendiri. Gak akan aku bantuin"

"Jangan. Iya - iya maaf cantik" zhio lalu mencium pipi zhea.

Zhio merasa puas hari ini, detik ini, dan menit ini. Ia merasa senang dan rasanya ingin sekali mengulang kejadian tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Together With YouWhere stories live. Discover now