9

13 3 21
                                    

Setelah melalui phobia gelapnya, kini Chika sangat bersyukur karena bisa kembali lagi ke timnya. Bersama dengan Zahid, kini Chika berjalan menuju ke perkumpulan timnya.

"Sejak kapan, lo punya phobia gelap?" Tanya Zahid ke Chika, saat ini mereka berjalan menyusuri bukit saat malam itu.

"Sejak kecil kayaknya" jawab Chika menerka-nerka.

"Lo itu kayak Rara, adek gue" ucap Zahid menyahut.

"Rara itu, kalau gelap selalu minta gendong gue"tambah Zahid sambil membayangkan adeknya satu itu.

"Lo punya adek? Gue baru tahu loh" jawab Chika antusias.

"Iya, untung aja lo gak minta gendong tadi" ucap Zahid tertawa kecil.

Chika menyubit lengan Zahid dengan kesal, "Enggak lah! Emang aku masih anak-anak?!" Jawab Chika protes.

Zahid tersenyum, "Cukup di depanku aja jadi anak-anak. Jangan sama orang lain" ucap Zahid ke Chika.

***
Kali ini suasana di tenda Mangkal sangat sunyi senyap. Semuanya sedih, memikirkan keadaan Chika saat ini.

"Chika gimana ya. Dia udah ditemuin Zahid belom ya?" Tanya Vino sambil sedih.

"Gue gak mau Chika kenapa-napa gais" ucap Ayrina menangis.

"Walaupun gue sering jahilin Chika, tapi gue gak mau Chika hilang" ucap Nia sambil menangis memikirkan Chika.

"Gais, sebenarnya ini salah gue. Gue harusnya tadi gandeng Chika saat gelap" ucap Vino menyalahkan diri sendiri sambil sedih menatap langit.

Ayrina memeluk Vino yang lagi bersedih, "Bukan salah lo Vin, kita harus berdoa dan yakin kalau Chika baik-baik saja dan selamat" ucap Ayrina.

Saat mereka sedang bersedih memikirkan Chika, tiba-tiba tepat di hadapan mereka ada Chika yang berdiri menatapnya.

Melihat itu, kini Ayrina Vino dan Nia langsung berdiri berlari menghampiri Chika dan memeluk Chika.

"Chika!!!!!" Antusias mereka.

"Chika! Lo gakpapa kan? Mana yang sakit?" Tanya Ayrina khawatir.

"Chika! Gue khawatir sama lo!" Ucap Nia sedih.

"Chika, maafin gue" ucap Vino sedih.

Chika meraih tangan sahabatnya satu persatu, lalu Chika kumpulkan. "Gue baik-baik aja. Terimakasih doa kalian" jawab Chika tersenyum manis, walaupun matanya masih menunjukkan ia masih ketakutan.

Melihat itu, Ayrina langsung memeluk Chika. "Jangan hilang lagi Chik, kita gak mau lo kenapa-kenapa" ucap Ayrina sedih.

"Iya, gue bakal lebih hati-hati lagi" jawab Chika tersenyum memandang para sahabatnya.

***

Zahid saat ini sudah berada di depan tendanya. Nampak dari depan tendanya sangat seram. Ada gambar drakula yang menjadi ciri khas genknya, dan tendanya yang bewarna hitam menjadikan aura yang menakutkan seperti layaknya genknya.

Zahid membuka tendanya, dan alangkah terkejutnya.. Ternyata di dalamnya,

"KEJUTANNNN!!" Teriak para Anggotanya ke Zahid yang saat ini ada di depannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 20, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mangkal The Squad Where stories live. Discover now