Bel pulang telah berbunyi, akhirnya jam telah menunjukkan pukul 16.00 sore akhirnya bisa pulang sekolah.
Para murid bersiap memasukkan buku dan peralatannya ke dalam tasnya dan bersiap untuk keluar kelas.
Chika yang masih bersedih, kini ia berjalan keluar kelas dan bersiap pulang ke rumah.
Selama perjalanan menaiki mobil putihnya, Chika tidak sengaja melihat segerombolan lelaki berseragam sekolah SMA Harapan, yang sedang membully lelaki berkacamata.
Chika yang melihat itu, tiba-tiba dadanya sesak dan teringat masa lalunya yang pernah ada di posisi itu.
3 tahun yang lalu..
[Flashback on]Chika dan sahabatnya berada di kelas SMP, ia tertawa senang bersama. Disaat Chika sedang makan, sahabatnya mengajaknya untuk ke lapangan.
"Ayo ke lapangan!" Ajak Citra, sahabat smp Chika.
Chika berdiri semangat dan mengiyakan ajakan sahabatnya yang paling ia sayangi itu.
Saat Chika sampai di lapangan, ternyata ada sekelompok geng perempuan yang terkenal sebagai pembully sedang menunggunya.
Salah satu ketua pembully itu, membawa botol minuman yang berisi entah air apa itu.
Chika yang kebingungan menanyakan ke Citra, "Cit, kita ngapain kesini?" Tanya Chika polos ke sahabatnya.
Chika memandang wajah sahabatnya yang tidak menjawabnya dan hanya menatap ke arah para pembully itu.
"Cit?" Tanya Chika ke Citra sekali lagi. "Jawab aku!" Tegas Chika.
Citra memandang ke Chika, dan mengatakan. "Aku bukan Citra yang dulu" ucap Citra angkuh dan tersenyum pahit.
Chika kebingungan melihat para pembully yang mulai mendekat ke Chika, sedangkan Citra malah tertawa keras melihat Chika yang ketakutan.
"Wah! Sasaran empuk nih!" Teriak para pembully yang melihat Chika ketakutan.
Chika mundur dan terus berjalan mundur menghindari para pembully, sedangkan Citra hanya mematung melipat tangannya sambil tersenyum pahit melihat Chika ketakutan.
"Ja..jangann"ucap Chika terbata-bata sambil berjalan mundur.
"To..tolongg!" Teriak Chika, namun sekolah saat ini sepi, sudah tidak ada lagi orang.
Air mata Chika mulai menetes, Chika ketakutan dan hanya bisa menutup kedua telinganya sambil terduduk lemas ketakutan.
Chika merasakan ada tumpahan air di rambutnya, para pembully itu menumpahkan air dari botolnya. Air itu adalah air yang kotor yang telah dicampuri oleh telur busuk dan bermacam kotoran.
Chika menangis terisak sambil ketakutan, kacamata Chika yang dipakainya kini diambil paksa oleh mereka.
"DIEM LO!" Teriak mereka yang mendengar Chika berteriak sambil menangis.
"SAMPAI LO TERIAK, GUE BUNUH LO!"Teriak mereka kejam ke Chika.
Chika yang hanya terduduk ketakutan, kini penglihatannya buram karena kacamatanya yang diambil mereka.
"WOI! BUTA LO?" Teriak mereka sambil ketawa.
Kacamata Chika di injak oleh mereka sampai hancur, Chika hanya menangis ketakutan.
Rambut Chika dijambak oleh mereka, dan mereka menendang lutut Chika hingga berdarah.
Setelah mereka puas melihat Chika menderita, mereka pergi dan menuju ke arah Citra.
Mereka memberi uang ke Citra, "Kerja bagus!" Ucap para pembully ke Citra, yang membuat Citra tersenyum.
[Flashback off]

YOU ARE READING
Mangkal The Squad
Fiksi RemajaKisah Chika di masa SMAnya, yang memiliki trauma pernah dibully membuat hatinya keras dan tidak percaya adanya sahabat sejati dan cinta. Hingga akhirnya ada 3 gadis perempuan, yang merangkul Chika dan membawanya keluar dari pintu kegelapan. *kisah p...