Bolehkan ku berharap

183 15 6
                                    


yahoi minna, lama ndak ketemu. maaf telat ya upnya. tugas aku banyak bener, mana masa daringnya diperpanjang pulak. hadeh kapan lah bisa sekolah kembali ya. doa doa lah minna agar corona berkurang dan bisa sekolah seperti semula lagi

ok BTS (back to story) selamat membaca ya minna

~~~~~happy reading~~~~~

tunggu aku, Lucy. Aku pasti akan membawamu pulang

begitu sampai di dalam, terdapat seseorang yang sedang berdiri menggunakan ke jubah hitam sambil menutup kepalanya. Saat ku mendekat, orang itu membuka penutup kepalanya dan menampakkan sebuah surai blondie yang menatap kosong kedepan

Lucy

Entah mengapa melihat ekspresinya yang kosong tampa cahaya membuat dadaku sakit, terlihat kesedihan yang dalam ditatapannya. Aku ingin menghiburnya, ingin memeluknya, ingin mendengar keluh kesahnya, hanya itu yang kurasakan saat ini. Saat ingin melangkah kearahnya, tiba tiba dia membuka mulutnya

" mengapa kau kesini, pergilah "

Padahal cuma beberapa hari tak bertemu, akusudah rindu dengan suaranya. Aku mencoba mendekat, tapi dia tiba tiba berteriak ketakutan

" jangan mendekat!! Kumohon jangan mendekaat!" dia tampak gemetaran, dia sedang ketakutan. aku tak tahan melihatnya yang seperti itu. Aku terus mendekat sedangkan dia terus berkata untuk tak mendekat. Dan kini jarak mereka hanya 5 cm. Akupun langsung memeluknya dan mengusap punggungnya untuk memenangkan

[ oemji sejak kapan Natsu yang begok bisa seromantis ini 😱🤣 . Shock ku sumpah, bahkan pas ngetik aja udah senyum senyum sendiri wkwk ]

~~~~~~~~~

Lucy yang tadinya gemetaran dan ketakutan perlahan mulai tenang, tapi tatapannya masih kosong. Natsupun mengajak Lucy bicara untuk membangkitkan mood dan suasana

" hei Lucy, apa kau baik baik saja? Kenapa kau disini. Semua mengkhawatirkanmu. Ayo kita pulang kerumah, ke guild. Semua menunggumu " . natsu terus berbicara kepada Lucy, dia juga menggoyang goyangkan badan Lucy, tapi tak pernah dapat respon apapun

"Lucy, hei Lucy.. ayolah, kumohon kembalilah, kembalilah ke Lucy yang kami kenal. Lucy yang aku kelal bukan lah orang yang pendiam dan mudah putus asa. Lucy yang ku kenal orangnya ceria dan sangat sayang terhadap teman temanya, dia terus berusaha keras dan pantang menyerah, dan kalau marah kau sama menakutkan seperti Erza. "

"kembalilah Lucy, kami membutuhkanmu, aku membutuhkanmu. Jangan menyerah Lucy!"

Tiba tiba, Lucy mengangkat kepalanya menatap kearah Natsu. Tidak hanya Natsu, di tempat yang lain juga mengalami hal yang sama. Dan disaat itu, Lucy mengeluarkan beberapa kalimat

" kenapa? Kenapa kalian sebegitu kerasnya untuk membujuk Lucy? Dunia luar sangatlah menyakitkan baginya, karena itu aku memberikan ketenangan agar terlepas dari penderitaan yang dialaminya.

Aku bukanlah Lucy yang kalian cari, aku hanyalah kepingan memori dari kehidupan sebelumnya. aku tak ingin dia terus terusan menderita, karena itu lebih baik dia tertidur dalam ketenangan tanpa ada yang menyakitinya "

Semua terdiam dengan perkataan yang dilontarkan Lucy

"untuk apa berusaha jika akhirnya hanya akan meninggalkan luka. Untuk apa? Lagian semua juga akan berakhir, semua akan mati. Mau diulang berapa kalipun akhirnya tetap akan sama. Dari pada menerima itu, lebih baik disini.

Disini tenang, tak ada seorangpun yang akan mengganggunya. Setiap saat akan dimimpikan dengan mimpi indah. Jika ada tempat yang sesempurna itu, untuk apa kembali ke sana "

" tidak!!" teriak mereka semua terhadap Lucy, dia agar terkejut dengan respon mereka yang sama

" kenapa?"

"apanya yang bahagia, semua yang kau lakukan hanyalah lari dari kenyataan" ucap Juvia

" meski kau dikelilingi dengan mimpi indah, pasti akan muncul suatu penyesalan dari masa lalu " lanjut Gray

" aku tidak tau apa yang terjadi dikehidupan mu, tapi kau tak boleh menyerah dengan kehidupanmu Lucy " ucap Erza

" Lucy-san, kau memang berusaha untuk masa depan, tapi kau takkan bisa maju jika hanya sendirian " ucap Wendy

" kau telah berusaha sendirian selama ini. kau selalu menanggung beban yang bahkan diluar nalar. Ingat Lucy, kau tak sendiri, kau punya teman. Kami akan selalu ada untukmu " ucap Cana

" lu-chan. Jika beban itu begitu berat untukmu, maka datanglah ke kami. Kami akan mendengarkan semua keluh kesahmu, kita bisa mencari jalan keluar barsama sama " ucap Levi

" seseorang takkan bisa hidup sendiri. Kau bisa bergantung pada kami. Seorang teman tidak hanya datang disaat senang saja, tapi disetiap waktu dia selalu ada dan memberikan semua semangat dan motivasi agar bangkit kembali. Bukankah kau yang paling tau akan hal itu, Lucy " ucap Mirajean

" Lucy, kau telah banyak membantuku disaat aku susah. Kau juga selalu menemaniku disaat aku berada di titik terendah, bahkan kau menyemangatiku untuk terus bangkit. Tapi kau tak pernah meminta tolong disaat saat terpuruk. Karena itu, biarkan kali ini aku dan yang lain menolongmu " ucap Lisanna

" oi Lucy, bukanya kau yang dulu bilang kalau saling mempercayai dan melindungi sesama teman, tapi kau malah mengambil resiko itu sendirian. Apa kau sudah tak mempercayai kami lagi " ucap Gajeel

" kau tak sendiri, kau punya kami sebagai teman, sebagai keluarga. teman mana yang tak sedih jika kau terluka. Tidak ada yang akan meninggalkan mu sendirian Lucy sama, kita selalu bersama. Bukankah kau yang mengajarkan ku akan hal ini " ucap Yukino

" semangat, yang kurang darimu hanya semangat Lucy, apa kau masih lakik " teriak elfman

" kami selalu hadir untukmu. Bukankah itu arti teman, jika tidak, tak mungkin aku dan semua akan mengambil resiko untuk masuk kesini. Kami membutuhkan kau, dan kau membutuhkan kami.. karena itu" potong Natsu

" kembalilah Lucy!!" teriak mereka bersamaan. Sontak membuat Lucy tertegun. Sekilah, nampak sebuah cahaya dimatanya

" kenapa kalian sampai segitunya. Lagian aku bukan Lucy loh, Lucy yang kalian cari tak ada disini. Kenapa kalian malah berkata kepadaku, berkatalah pada Lucy yang asli "

" tidak, kau salah. Meski kau hanyalah potongan memori, Lucy tetaplah Lucy. "

Seketika, Lucy terdiam. Matanya bergetar, dan perlahan mulai muncul gumpalan bening di matanya. Mata yang tadi kosong mulai bercahaya

"bo-bolehkah aku berharap untuk kali ini. kalian tidak akan meninggalkan ku sendiri lagi kan?" ucap lucy diiringi isakan

" tidak akan "

" kalau begitu minna,onegai. Watashi o tasukete ( semua, kumohon. selamatkan aku ) isakannya pun pecah. Semua yang melihatpun mendekat dan memeluk Lucy dan mencoba menenangkannya [ kecuali yang cowok ya, yang cowok ngelus ngelus kepalanya doang. Yang meluk Cuma para cewek aja ]

Perlahan tubuh dimasing masing Lucy bercahaya dan mulai memudar membentuk sebuah kunci. Semua melihat dengan senyuman, tentunya dinbalas dengan senyum juga

" ikutilah cahaya ini, dia akan menuntun kalian menuju ketempat Lucy. Tolong selamatkan dia" ucapnya sambil memberikan sebuah cahaya kecil berwarna emas

" pasti "

" dan.. terima kasih " ucapnya tersenyum dan menghilang. Tanpa membuang waktu, merekapun bergegas menuju ke arah cahaya yang menuntun mereka ke tempat Lucy berada

Tunggu kami.. Lucy

~~~~bersambung~~~~

minna, gimana cerita kali ini, bagus nggak? maaf ya, aku ndak terlalu pinter buat yang bagian mengharukan diatas, jadi maklumin ya kok masih jelek. btw makasihya buat dukungannya di chapter sebelum

dan jangan lupa bantuan vote nya hehehe. btw bentar gi cerita ini bakal tamat. jadi minna san bisa membaca tanpa tunggu hiatus chapter berikutnya

sekian dulu y, see you next time

Adieu

ResetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang