Arc 4 : Jiwa Pengembara Setingkat Roh Jahat

588 170 19
                                    

Di sebuah bangsal tunggal di rumah sakit, seorang wanita muda sedang mengupas apel sambil mengomel pada pasien yang tertidur lelap untuk waktu yang tak diketahui.

"Hei, sampai kapan kau seperti itu?" Suaranya lembut dan memiliki rasa keibuan, dia selalu khawatir setiap hari bahwa orang di ranjang itu akan selamanya tidak bangun lagi.

Dia, Han Sooyoung, telah melalui serangkaian hal aneh dimulai dari sahabatnya yang terkasih. Dia menyukai sahabatnya dan mereka mungkin menjadi pasangan, tetapi sahabatnya tampaknya mempunyai rahasia tertentu sehingga mereka memiliki dinding pemisah.

Han Sooyoung menyadarinya ketika sudah terlambat, setidaknya sekarang dia menyesalinya.

"Apa kau akan terus mengganggu mereka? Kau memang sudah mati, tapi kenapa tubuhmu masih bernapas? Itu tidak benar kan? Kim Dokja...."

Han Sooyoung juga mendengar tentang rumor hantu di sekolah itu, tempat yang akhirnya membunuh sahabatnya. Dia tidak ingin kembali ke sana ataupun melihat jiwa pengembara sahabatnya yang telah menghitam. Dia tidak bisa menerima situasi itu sampai sekarang.

Kebenaran bahwa Kim Dokja mungkin masih hidup telah dikubur olehnya, dia menggunakan otoritasnya sebagai putri dari pasangan yang berpengaruh untuk menyembunyikan hal ini. Semua itu dia lakukan agar dapat menemukan para pelaku yang masih berkeliaran.

Jika mereka mengira bahwa Kim Dokja sudah mati, maka mereka akan menurunkan penjagaan dan tidak lagi berhati-hati. Namun, premisnya adalah apakah kebenaran itu nyata atau palsu?

Mungkin mengetahui niat Han Sooyoung tanpa mereka saling bertemu sebagai dua sosok yang berbeda, jiwa pengembara sahabatnya membuat ulah besar di sekolah itu. Menghukum beberapa orang yang pantas atau terkadang menampilkan perilaku roh jahat. Sampai akhirnya benar-benar tercemar dan berubah menjadi roh jahat.

Jika kau menatap ke jurang, jurang akan kembali menatapmu. Semacam itulah keadaannya saat ini, Han Sooyoung tidak bisa menghentikannya bahkan bila dia mau. Ada yang aneh setiap kali dia mendengar rumor baru yang muncul, seolah jiwa pengembara sahabatnya sungguh menjadi hantu dan berubah ke roh jahat.

Tentang bagaimana Han Sooyoung merawat tubuh pemuda yang kurus di ranjang itu, dia tidak hanya menggunakan koneksi pribadinya, tetapi juga uang yang mereka peroleh dengan kerja keras bersama.

Sebagian besar, Kim Dokjalah yang mengisi rekening bersama itu, entah pekerjaan apa yang dia lakukan, Han Sooyoung tidak diizinkan mengetahuinya.

Alasan mereka membuat rekening bersama ialah itu demi kemudahan. Kim Dokja tidak mungkin dapat membuatnya sendiri sehingga dia membutuhkan bantuan Han Sooyoung dengan status keluarganya.

Bukan berarti, pemuda aneh itu memanfaatkannya. Dia membayar kembali semua yang dia minta dari orang lain, meskipun sesekali dia terlihat jauh seakan dia akan menghilang kapan saja.

Han Sooyoung selesai mengupas apel dan memakannya sendiri. Dia lalu mengusap rambut lembut pemuda tampan di ranjang sambil berdiri.

"Karena aku bosan menunggu dan ini semakin tidak pasti, kali ini aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk membalas dendam pada orang-orang yang membunuhmu. Jika kau tidak ingin bangun, ucapkan selamat tinggal padaku sebelum kau pergi sepenuhnya, oke?" Nadanya sedikit bergetar, mengandung kesedihan yang tersamar.

Ada hal misterius yang sulit dipahami orang biasa, tetapi sebagai seseorang yang telah bersama orang tidak biasa tersebut, Han Sooyoung tentu saja punya cara tersendiri setelah mempersiapkan diri selama dua tahun.

Mempelajari okultisme tidaklah sesederhana belajar saja. Namun, itu membutuhkan kekuatan jiwa yang diasah bertahun-tahun. Han Sooyoung akhirnya menggigit peluru dan mati-matian belajar di sela-sela kegiatan hariannya.

Fanfic ORV Horror : Your Unreal ExcistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang