Sepanjang perjalanan, Yoo Jonghyuk mendapati segel Spirit Vision semakin melemah sehingga dia dapat melihat aura kehitaman samar yang mengarah ke langit disertai beberapa roh lemah yang berkeliaran.
Dia mengerutkan keningnya dengan kuat karena bukan hanya semua indera lainnya diperkuat, tetapi juga kegelapan di hatinya yang tersembunyi sampai sekarang perlahan menebal.
Namun, di tengah kegelapan tersebut ada cahaya murni yang terus bersinar terang, menjaganya agar tidak berjalan di jalur tanpa kembali.
Kembalinya Spirit Vision juga menandakan bahwa dia tidak bisa terus berpura-pura lagi. Yoo Jonghyuk yang selama ini terus memperhatikan dengan sempurna bagaimana seseorang berekspresi, bertindak sesuai emosi, dan bagaimana membaca hati orang lain untuk semakin menormalkan dirinya sendiri.
Boneka kecil, yang seharusnya tak bisa merasakan reaksi selayaknya manusia, memiliki ilusi bahwa ada keringat dingin di punggungnya. Dia diam-diam menatap pemuda tampan yang membawanya dengan bingung. Pada saat itu, dia menyadari perubahan besar seolah-olah pemuda tersebut telah digantikan oleh orang yang berbeda.
Pupil cokelat Yoo Jonghyuk semakin dalam dan berpusar membentuk kegelapan tersembunyi, ekspresinya berangsur-angsur menjadi dingin dan acuh tak acuh seakan segalanya tak menarik baginya.
Merasakan tatapan boneka kecil yang tiba-tiba gemetaran, Yoo Jonghyuk menarik ekspresi dinginnya dan memasang wajah penuh perhatian dalam sekejap mata seolah yang dilihat boneka kecil itu hanyalah isapan jempol dari imajinasi belaka.
"Ada apa?" tanya Yoo Jonghyuk sambil tersenyum tipis.
Namun, senyuman itu semakin menambah kesan menakutkan darinya. Boneka kecil menggeleng dengan susah payah dan berpura-pura tak melihat apapun sebelumnya.
Yoo Jonghyuk sangat sadar akan perhatian tersebut, tetapi dia tidak mengeluarkan komentar apapun dan melanjutkan perjalanan pulangnya yang semarak. Banyak suara berdenging di telinganya, makhluk-makhluk aneh berkeliaran dan roh-roh yang lemah saling melambai. Sungguh perjalanan yang fantastis seolah-olah dia berada di dunia bawah, dunia para hantu dan roh.
Sebenarnya, segel yang menekan Spirit Vision miliknya adalah isyarat psikologis yang diterapkan padanya oleh orang tuanya. Baik secara ilmiah maupun mistis. Orang tuanya tampaknya sudah mengetahui bahwa Yoo Jonghyuk ditakdirkan untuk menjadi orang yang berbahaya bila dia dibiarkan.
Namun, mereka tidak tahu bahwa segel itu tidak akan bertahan lama jika bukan karena cahaya kecil di hatinya yang gelap, cahaya itu adalah seseorang yang muncul di mimpinya. Dia memang terobsesi pada seseorang yang menakjubkan itu dan akhirnya belajar seperti apa itu rasa suka, tidak suka, simpati dasar, cinta dan kebencian.
Meskipun sampai sekarang Yoo Jonghyuk belum benar-benar memahaminya, tetapi bukan kebohongan bahwa dia tampaknya menyukai orang itu, tidak, mungkin lebih tepatnya cinta.
Perasaan yang membuat fluktuasi aneh dan menggaruk hatinya dengan lembut. Bahkan saat dia menghadiri pemakaman orang tuanya, dia sama sekali tidak memiliki fluktuasi emosi apapun.
"Mungkin ini tidak buruk untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda," gumamnya pelan sambil mengevaluasi tindakannya selama ini.
***
Han Sooyoung menatap gedung pengajaran lama dengan tatapan nostalgia. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum melangkah melewati gerbang sekolah itu, memasuki gedung dan menelusuri koridor dan menaiki tangga menuju ruang kelas di mana Dokja seharusnya berada.
Dia tiba-tiba merasakan fluktuasi energi yang kuat dari tempat tujuannya dan bergegas dengan langkah ringan agar tidak menarik bahaya tersembunyi.
Praaang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic ORV Horror : Your Unreal Excistence
FanfictionMencoba genre horror untuk fanfic, fanfic ini kira-kira cukup singkat. Tidak sebanyak fanfic lainnya yang kutulis, paling banyak adalah 15 chapter, paling sedikit 10 chapter. Aku harap kamu menyukainya ^^ *** Apakah itu kebetulan atau takdir? Pert...