Lama tidak menulis yang delapan belas coret. Udah diberi peringatan, jadi bijak dalam membaca ya. Just for fun, enjoy! 🤭
.
."Get the maincourse after done with me. I cant wait any longer, papi"
.............
Saat itu jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Belum ada tanda tanda sang sutradara berniat mengakhiri scene yang sudah di take sejak matahari masih bersinar tadi.
Aku menegak segelas air di backstage, menyeka sedikit keringat dipelipis oleh banyaknya lampu sorot di lokasi shooting. Panas.
"Khun Off, su......."
"Oke, aku kesana" jawabku memotong panggilan salah satu crew untuk kembali in frame.
Aku menitipkan kembali ponselku pada P'Kwang sebelum kembali menjadi orang lain.
"Kumohon ini take yang terakhir" batinku berdoa sambil tersenyum kecut pada P'kwang. Aku sangat ingin menunjukan rasa lelahku sekarang. Aku shooting sejak fajar terbit hingga terbenam belum juga selesai.
Kulihat layar ponselku menyala sesaat sebelum P'Kwang memasukan ponselku ke tasnya.
"Siapa?"
"My baby" ucap P'Kwang mengejek sambil memperlihatkan notifikasi pesan masuk di layar ponsel itu
Aku ingin mengambil ponsel itu lagi untuk segera membalas pesannya. Tapi tidak diberi oleh P'Kwang karna sang sutradara sudah bersiap mengambil gambar
"Stand by... camera roll..." suara P'X sudah terdengar menggema. Aku langsung balik arah dan stand by di sisi kanan menunggu waktu masuk adegan
"Aku semakin ingin cepat pulang" keluhku dalam hati dengan senyum simpul yang berusaha tetap terukir mengingat Gun mengirimiku pesan barusan.
Lepas selesai adeganku, belum sempat aku duduk di kursi tunggu, P'X sudah mengeluarkan mantra ajaib yang membuat siapapun disana bahagia
"Done for today, its a wrap!!" Ucap si sutradara
Semua crew langsung riuh bertepuk tangan. Apresiasi untuk diri mereka masing masing yang sudah berkerja keras hari ini.
"Thankyou for today" ucapku ramah pada beberapa crew yang berlalu lalang. Kuhampiri P'Kwang untuk mengambil barang barangku yang kutitipkan
"Good job, Off!" Ucap P'Kwang sambil memberikan tasku dan sebotol air mineral. Barang barangku sudah ia kemasi semua hingga aku tak perlu repot mengemasinya sendiri
Aku tersenyum lebar, lalu mengambil tasku dan memeluk P'Kwang sejenak
"Thankyou, aku pulang duluan". Memeluk P'Kwang tak jauh berbeda dengan memeluk ibuku sendiri. Perempuan itu yang selalu menemani sejak awal karierku bersama Gun. Dia selalu tau persis apa yang kubutuhkan.
Setelahnya aku berjalan keluar lokasi shooting tanpa tergesa. Aku sibuk mencari cari ponselku di tas untuk segera menengok apa isi pesan Gun tadi. Kurasa dia libur hari ini, mungkin dia berencana menemuiki malam ini. Aku juga jadi teringat akan janji dinner date yang tidak pernah kejadian itu. Aku dan Gun sedang sangat sibuk masing-masing sekarang.
"Haruskah aku mengajaknya makan malam hari ini?" Batinku mengide, ada restoran mewah yang sangat ingin aku kunjungi di dekat sini.
Aku berhenti sejenak dan duduk sembarangan. Setelah kubuka, Gun hanya mengirimkan foto lucunya dengan bando kelinci yang membuatku penasaran dan ingin segera menelponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces Of Story
FanfictionOneshoot OffGun Tema random, up tergantung mood dan moment halu 100% fiksi Happy reading Enjoy! 🥰