10

153 27 3
                                    

Setelah kejadian dirumah sakit semalam, kini Kayla sudah bisa menerima Bara. Ia tak mau munafik pelukan Bara semalam membuatnya nyaman dan mengingatkannya pada seseorang yang ia cari.

"Makan dulu ya abis itu minum obat," Ujar Bara.

"Bang Gio mana" bukannya menjawab Kayla malah mempertanyakan keberadaan sang kakak.

"Gio ke kantin, makan dulu ya terus minum obat" Ucap Bara dengan lembut.

Kayla hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, sedangkan Bara yang melihat itupun tersenyum tipis, dan menyuapi gadisnya.

***

Setelah dua hari dirawat Kayla memutuskan untuk kembali sekolah, padahal Gio dan Bara sudah melarangnya namun Kayla termasuk gadis keras kepala ia tetap memaksa untuk sekolah.

"Lo berangkat bareng siapa, gue apa Bara?" Tanya gio setelah menyelesaikan sarapannya.

Orang tua mereka masih di luar negri untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Sama Bara" jawab Kayla sambil memakai sepatunya.

"Tuh orangnya Dateng" lanjutnya menunjuk seorang lelaki yang baru saja turun dari motor besarnya.

"Yaudah gue duluan ya" ujar Gio tak lupa mengecup pipi bulat adiknya.

Setelahnya Gio pergi meninggalkan pekarangan rumah, disusul dengan Kayla dan Bara.

Kayla memeluk erat pinggang Bara, setelah kejadian itu Kayla dan Bara jauh lebih dekat dari sebelumnya. Bara selalu bersikap manis ketika bersama Kayla begitu juga sebaliknya.

Namun jiwa psikopatnya tidak pernah hilang begitu saja, seringkali ia menggoreskan pisau kecilnya pada lengan Kayla jika gadis itu tertidur, Gabut katanya.

***

"Kamu ke UKS aja ya, gak usah masuk kelas" ujar Bara, ia tak tega jika melihat gadisnya sakit seperti kemarin.

"Ih apaan si aku udah sembuh tau," decak Kayla sembari merucutkan bibirnya kesal.

Bara yang gemas dengan tingkah gadisnya pun mencubit kedua pipi bulat Kayla.

"Gemes banget si kamu" ucapnya.

"Yaudah, aku anter ke kelas yuk" lanjutnya.

Mereka berjalan sambil bergandengan tangan, banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya.

"Itu murid baru yang kemaren sama kak Gio kan"

"Iya anjir kok sekarang sama kak Bara sih"

"Ganjen banget gila kemaren sama kak Gio sekarang kak Bara, besok mau siapa lagi"

"Kak Bara ganteng banget"

"Yang disebelahnya juga cantik, mereka serasi ya"

"Dia siapa si"

"Kalo gak salah namanya Kayla"

"Eh beli cireng yuk"

Seperti itulah kira kira bisikan yang terdengar di telinga keduanya, sebagian dari mereka ada yang membenci Kayla karena mereka menganggap Kayla cewek gatel yang mau sana sini, mereka belum tau saja faktanya!.

"Udah gak usah didengerin, lagian apa yang mereka omongin itu gak bener kan" ujar Bara yang melihat Kayla menundukkan kepalanya.

"T-tapi mereka Mandang aku kaya seolah olah aku cewek murahan"

"Ya enggak lah sayang, kalo ada yang berani ngomong gitu ke kamu, aku bakal bunuh orang itu" ujarnya, Bara tak pernah main main dengan ucapannya. Karena kemarin ia membunuh seorang yang tidak dikenal karena sudah tak sengaja menginjak kaki gadisnya, kejam memang.

Kayla bergidik ngeri mendengar penuturan Bara, ia tak mau Bara membunuh orang yang tak berdosa namun apa boleh buat, membunuh adalah hobinya ia tak bisa meninggalkan kebiasaan buruknya ketika gabut.

Handsome but psycho [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang