.
ini bulan ke 25 gue jadi secret admirer si cowok basket itu. satu fakta yang harus kalian tau, cowok yang selama ini selalu gue perhatiin dari jauh ternyata adalah player.
seminggu yang lalu, gue dapet kabar shakira dan ivan putus, dengan alasan: bosen.
tanda kutip, cowoknya yang mutusin.
kaget? nggak, pastinya. anjasmara pun tau, seorang arlivan hertianto adalah satu-satunya spesies paling jago modus, jago alasan, tapi nggak jago untuk jujur.
gue, si anonymous.
doi, si pemain drama.
pertanyaannya: apa si anonymous akan tetap suka? walaupun selalu galau karena 'peka' yang dimaksud nggak kunjung datang?
jawabannya: iya.
sebutlah gue dummy. terbang sejenak, jatuh kemudian. terus begitu sampai upin & ipin tamat kuliah.
"ra?"
gue mendongak, mendapati sesosok tubuh jangkung dengan bola basket di rangkulannya. ih, ganggu aja.
"besok lo bisa bantu gue?" cowok itu mengerling jahil, "kumpul di aula, pulang sekolah."
gue mengernyit, "ngapain?"
"udah, dateng aja. bawa laptop sekalian," cowok itu melongos masa bodo setelah nyuruh gue tanpa alasan.
hayati sebel.
dan tanpa gue sadari, sebungkus permen kapas sudah mendarat tepat di sisi kanan gue. bungkusnya pink, dihiasi balutan pita merah mencolok.
gue memandang sekeliling, siapa tau pelakunya masih ada di sekitar sini. tapi, mengingat sekarang gue berada di salah satu tempat angker athajaya, pikiran itu hilang, digantikan dengan tanda tanya pada cowok yang tadi ngajak gue ngobrol.
tora.
::::
a/n
tbh,
tora kebaca dora.
KAMU SEDANG MEMBACA
cotton candy
Short Storyw e a r e n o t g o o d w i t h f e e l i n g s • 2015, lintang [REWRITTEN]