Part 3

6.3K 239 10
                                    

Pagi ini Lala bangun lebih awal hanya untuk melihat kepompongnya berubah, tanpa mencuci muka ia segera berlari ke bawah pohon mangga dan menghampiri toples bening tempat makhluk kecilnya itu.

Matanya membulat saat dirinya telah berada di tempat itu, dia mendapati kepompong miliknya membusuk dan gagal menjadi kupu-kupu.

" Ini kenapa? Perasaan kemarin masih gerak-gerak buntutnya " Lala memegang kulit kepompong yang telah mengempes.

" Kasian sekali nasib kamu, ga bisa jadi kupu-kupu yang cantik "

Dia berdiam menatap toples yang telah kosong di depannya, pikirannya langsung melayang ke hari dimana ibunya berkata bahwa dia mewarisi wajah dari bapaknya seketika dia membandingkan dirinya dengan kepompong itu, apa aku akan mati juga sebelum jadi cantik ? Batinnya.

Tanpa pikir panjang dia berlari ke dalam rumah menuju kamar kakanya.

" Kakaaa kak Dina! " Lala menggedor pintu kamar kakanya.

" Apasih pagi-pagi uda berisik " Dina membuka pintu kamarnya dengan wajah emosi.

" Kak aku pengen skincarean kaya kaka " Tanpa di persilahkan Lala menyelonong masuk ke kamar Kakaknya.

" Buat apa? "

" Biar aku ga senasib sama kepompong aku, dia mati sebelum jadi kupu-kupu, aku gamau mati sebelum jadi cantik "

Perkataan adiknya membuat Dina tertawa sambil berguling-guling di kasur, dia tidak menyangka kalau adiknya membandingkan dirinya dengan makhluk jorok peliharaannya.

" Kamu masih ulat dek, belom jadi kepompong jadi masih lama matinya " Ucap Dina disertai tawa memenuhi ruang kamarnya.

" Ihh ka serius aku mau cantik kaya Tiwi "

" Serius kamu dek? " Seketika Dina menatap serius adiknya.

Lala hanya mengangguk dan menatap balik kakanya.

" Ga bisa dek kamu uda terlanjur jele hahaha " kembali Dina tertawa yang membuat adiknya itu melempar bantal ke arahnya dan berjalan meninggalkan kamar Dina yang masih terdengar menertawainya.

Saat sudah berada di luar, Lala mendengar sekilas teriakan dari dalam kamar Kakanya.

" Kamu harus diet dulu dekk "

***

Dikamar dia memikirkan kata-kata kakanya yang mengatakan dia harus diet supaya bisa terlihat cantik, diet adalah hal yang dibutuhkan gadis itu karena dia memiliki tinggi 162 cm dengan berat badan 60 tidak gendut hanya saja terlihat besar.

Ting..

Sebuah notif WhatsApp membuat gadis itu tersadar dari lamunannya, dia mendapatkan pesan dari nomor baru.

Pesan :

" Hay "

Sejenak ia berpikir sebelum membalas pesan itu.

" Hay juga, ini siapa ? "

" Gue Riski teman Arif, kemarin kita sempet ketemu di jalan "

" Oh waktu mau belokin motor ? "

" Nah itu "

Lala kembali berpikir karena untuk pertama kalinya ada cowok yang mengirimkan pesan untuk dirinya.

" Eh ada perlu apa ya? " Balas Lala.

" Cuma mau temenan, nanti kita masuk SMA yang sama "

" Oh " Untuk pertama kalinya Lala berbalas pesan dengan seorang cowok tidak heran kalau cara dia terlihat kaku.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang