Part 39

1.8K 96 0
                                    

" Dim, aku ga ngelakuin itu, sumpah, aku, aku bener-bener gatau foto itu " Lala menggelengkan kepalanya dan berusaha meyakinkan laki-laki didepannya.

" Terus kenapa foto ini bisa ada di grup chat reuni?, Aku kira kamu cewek baik-baik, tapi ternyata kamu suka keluar ke tempat seperti itu bersama cowok lain "

Wajah lelaki itu nampak kecewa, kecewa karena gadis yang selama ini dia sayangi dan percaya ternyata berani pergi ke bar tanpa memberitahu dirinya.

" Aku kecewa La, semalam kamu juga ga ngasih tau aku mau ke bar, kamu cuma bilang mau keluar sama Mita sahabat kamu, aku selesai dengan hubungan ini "

Dengan wajah kecewa Dimas meninggalkan Lala yang hanya terdiam kaku berdiri di depan pintu, gadis itu shock dengan kejadian yang baru saja dia alami, dia sama sekali tidak mengetahui soal foto di handphone Dimas.

" Mita, aku harus tanya ke Mita "

Berulang kali dia menelpon gadis itu namun nomor Mita tidak pernah aktif akhirnya dia memutuskan untuk menemui Mita besok di kantor.

Malam itu Lala menangis di kasur dengan memandangi handphone di tangannya, Dimas sekali tidak membalas pesannya, dia sudah menjelaskan namun lelaki itu lebih percaya pada foto itu.

***

Hari ini Lala berangkat ke kantor dengan mata yang sembab bekas menangis semalaman dikamarnya, segera dia duduk di depan komputer untuk menunggu kedatangan Mita disampingnya.

Beberapa saat kemudian Mita telah datang dan mengambil tempat di sampingnya.

" Mit, cowok yang kemarin itu siapa?"

" Aku juga kurang tau La, aku cuma bilang makasih buat nganterin kita pulang " jawab Mita.

" Dimas salah paham sama aku Mit, dan mutusin aku kemarin, gara-gara foto aku yang lagi meluk cowok yang di bar, emang aku meluk? Aku ga inget pernah meluk salah satu dari mereka " Lala terlihat menahan tangisnya di depan Mita.

" Mita, lu dipanggil ke ruangan Bos "

Tiba-tiba saja percakapan mereka terpotong saat ka Fitra memanggil Mita untuk menemui Pak Mahendra.

" Maaf ya La, aku dipanggil Bos "

Mita berjalan keluar dari ruangan menuju ke ruangan pak Mahendra, saat melangkah kaki di ruangan itu bukanlah pak Mahendra dia temui melainkan Tamara.

" Bagus juga akting lu Mit "

Tamara menepuk pundak gadis itu, Mita hanya terlihat diam dan menuruti perlakuan Tamara kepadanya.

" Kalau lu mau menuruti perkataan gue, lu akan aman di kantor ini "

" Iya "

" Sekarang lu keluar, jangan sampai ada yang tau, kalau itu rencana gue"

Flashback on 🍂

Sore itu Mita terlihat masih berkutik dengan layar laptopnya dan mengerjakan laporan yang akan di serahkan besok ke ka Fitra, namun tiba-tiba saja Tamara datang dan berdiri di depan gadis itu.

" Mita " sapa Tamara.

" Tamara "

" lu inget kan, kemarin laporan Lala berantakan? Itu ulah gue, gue bisa aja buat dia di keluarin dari kantor ini "

Mita hanya diam mendengarkan gadis itu berbicara.

" lu juga bisa gue keluarin, tapi kalau misalnya lu mau bantu gue lakuin sesuatu, posisi kamu aman "

" Maksud kamu ? "

" Kamu mau apa ngga? " Tamara terlihat menekan gadis itu.

Mita hanya mengangguk, terpaksa dia menuruti keinginan Tamara karena takut dia akan di keluarkan dari kantor ini, terlebih lagi dia tidak tau harus mencari kerja kemana sedangkan Adiknya membutuhkan uang untuk biaya sekolahnya.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang