" kalian masih mau disitu ? " Ucap Dimas sambil memperhatikan mereka berdua.
" Ngga Bos uda nemu " Lala memperlihatkan kotak di tangannya.
Riko yang merasa kesal hanya diam dan memperhatikan mereka berdua keluar dari Bus.
" Takut ya? "
" Hehe sedikit "
Lala yang sudah mengerti maksud dari Dimas membuat gadis itu nyengir dan mengakui sedikit takut dengan tindakan Riko.
" Sebisa mungkin gausah deket-deket sama dia "
Gadis itu hanya mengangguk, tanpa disuruh pun dia akan berusaha keras untuk menghindar dari Riko, karena dia sudah mengetahui masa lalu dari lelaki itu.
Akhirnya mereka berdua menghampiri orang-orang kantor yang telah berkumpul untuk acara barbeque, Lala mengeluarkan satu-persatu daging dan sayuran kemudian di tata di pemanggang serta yang lainnya mempersiapkan tempat duduk untuk mereka pakai bersama.
Dimas memberikan kode ke Lala untuk duduk di sampingnya, sebisa mungkin dia ingin menjaga gadis itu agar tidak di sentuh oleh Riko.
Melihat Dimas memberikan kode ke dirinya, dengan rasa sungkan dia duduk di samping lelaki itu walaupun mendapatkan beberapa tatapan sinis dari cewek-cewek kantor lainnya.
Dengan cepat Riko ikut mengambil tempat di samping Lala, kini gadis itu diapit oleh dua orang cowok yang sama sekali tidak mengenali siapa dirinya, pikir gadis itu.
Akhirnya mereka bersama-sama menyantap makanan di depan mereka dengan canda tawa menghiasi suasana malam di pinggir pantai dan membuat acara semakin spesial karena di dukung oleh pencahayaan yang indah dari lampu-lampu yang di pasang di sekitaran tempat mereka.
Tanpa aba-aba Riko mengulurkan tangannya yang berisi garpu dengan daging yang tertancap di ujung garpu tersebut dan menyuruh Lala untuk membuka mulutnya.
Lala yang kaget diperlakukan seperti itu di depan orang-orang kantor hanya bisa menuruti dengan perasaan malu dan canggung.
" Gimana? " Ucap Riko dengan senyum di wajahnya.
Lala hanya mengangguk sambil tersenyum dan mengunyah daging di mulutnya.
" Kalian kok kaya orang pacaran " ucap salah satu dari mereka.
" Cocok ga ? " Riko merangkul pundak Lala membuat gadis itu terdiam dan tidak tau harus berbuat apa.
Dimas yang melihat tindakan Riko yang sudah melewati batas membuat lelaki itu berdiri dan melepaskan tangan Riko di pundak Lala.
" Apa-apan lu " Riko ikut berdiri dan kini mereka berdua saling berhadapan di depan orang-orang kantor lainnya.
" Lu ga liat? Lu bikin dia ga nyaman ama sikap lu! "
" Peduli apa lu ? "
" Dia karyawan gue, gue ada hak ngelindungin dia! "
" Cih "
Riko kembali duduk ke tempatnya di ikuti Dimas yang juga kembali duduk di samping gadis itu, ternyata sifat Dimas tidak berubah, dia selalu bertanggung jawab sama posisinya, batin Lala.
Akhirnya acara barbeque selesai satu-persatu telah meninggalkan tempat itu untuk kembali ke hotel kecuali Lala yang sebagai karyawan baru dia tidak bisa kembali ke hotel sebelum membersihkan tempat itu. Disana hanya tersisa dirinya dan Dimas yang hanya duduk di kursi menunggu gadis itu selesai melakukan tugasnya.
" Bos kenapa belum balik ke hotel ? "
" Nunggu lu selesai "
" Sebentar lagi kok, Bos bisa balik sekarang "
" Kalau gue bilang nunggu lu selesai gausa nyuruh-nyuruh gue balik, gue bos lu disini "
" Baik Bos " Ucap Lala sambil membungkukkan sedikit badannya dan kembali membereskan tempat itu.
"Dimas dewasa lebih sensian" Batin Lala sambil memanyunkan mulutnya.
Saat tugas Lala selesai, Dimas juga terlihat berdiri dan berjalan bersama gadis itu menuju ke hotel.
Di sisi lain sepasang mata telah mengawasi mereka, saat mereka meninggalkan tempat tersebut, orang itu keluar dan terlihat mengambil sesuatu yang berada di kursi, sebuah dompet, dia membuka dompet itu dan ternyata dompet tersebut milik Lala karena disana terdapat foto-foto gadis itu dengan latar merah dan berpakaian formal.
Namun lelaki itu nampak kaget saat melihat salah satu foto yang terselip diantara foto-foto yang lainnya.
" Si gendut! " Gumam lelaki itu.
" Cih ternyata dia si gendut adek kelas gue dulu "
Dia buru-buru memasukkan foto itu kembali ke dompet dan meletakkannya ke kursi seperti posisi saat dia menemukan benda itu.
***
Lala dan Dimas berjalan bersama menuju hotel tanpa ada percakapan diantara keduanya, Dimas berpikir inilah waktu yang tepat untuk mengatakan pada gadis ini bahwa dia mengetahui Lala sejak awal kedatangannya di kantor.
" Kenapa lu nyembunyiin semuanya ? "
Deg, Gadis itu berhenti dan terdiam di tempatnya saat mendengar perkataan Dimas.
Dimas berbalik dan ke arah gadis itu dan menatapnya.
" Kenapa La? "
" A A aku cuma " tanpa menyelesaikan ucapannya Dimas kembali bertanya kepada gadis itu.
" Cuma apa? "
" Aku malu Dim " Gadis itu menunduk dan menangis.
" Malu kenapa? Bukannya lu uda kenal gue juga? " Lelaki itu tetap berdiri di depan Lala.
Lala tidak bisa menjawab pertanyaan Dimas dan hanya bisa menangis sambil menundukkan kepalanya.
" lu nangis kenapa?, gue uda tau lu sejak pertama kali masuk di kantor, gausah hawatir " Dimas menepuk pundak gadis itu dan berharap dia bisa cepat menyelesaikan tangisnya.
Lala hanya mengangguk dan mengangkat wajahnya yang telah basah karena air mata.
" Sekarang lu bisa bersikap biasa aja ke gue, oke "
" Iyah " Lala tersenyum dia tidak menyangka bahwa Dimas telah mengetahuinya sejak awal.
Akhirnya mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju hotel disertai tawa yang menghiasi pertemuan kembali dua teman sekolah yang telah berpisah dalam waktu yang cukup lama.
Kamar mereka yang cukup berjauhan, membuat Lala sendirian berjalan di lorong hotel dengan suasana yang cukup sunyi karena penghuni kamar terlihat telah beristirahat.
Dia membuka tas untuk mengambil handphone untuk menelpon teman sekamarnya namun betapa kaget gadis itu saat menyadari dompet miliknya tidak ada di tas.
" Dompet aku mana? "
Dia berlari untuk kembali ke tempat barbeque karena dia yakin dompetnya berada di sana.
Gadis itu tersenyum lega saat melihat dompet miliknya berada di kursi bekas dia duduk, segera ia mengambil dan memasukkan kembali ke tas, tiba-tiba saja Riko telah berdiri di belakang gadis itu.
" Jadi lu si gendut teman Tiwi, kok bisa gue tertipu " Riko tertawa saat gadis itu berbalik dan menghadap ke arahnya. Wajah Lala terlihat ketakutan saat Riko telah mengetahui siapa dia sebenarnya.
" Napa lu diem aja? Seneng uda berhasil nipu gue ? " Riko berjalan maju sehingga membuat gadis itu harus melangkah ke belakang.
Lala hanya menggelengkan kepalanya, rasa takut kini telah menguasai tubuhnya membuat gadis itu tidak dapat lagi berpikir.
" Lu harus bayar semuanya " Riko menarik tangan Lala dan menjauh dari tempat itu.
" Lepasin aku ka " Lala berusaha melepaskan tangannya dari genggaman lelaki itu namun kekuatan Riko jauh lebih besari darinya. Sedikit dorongan dari Riko membuat Lala terjatuh di pasir sehingga mempermudah lelaki itu untuk mengunci tubuh Lala dengan memegang kedua tangannya lelaki itu berusaha mencium bibir gadis itu.
Jangan lupa vote dan like.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ )
Cerita Pendek21+ ROMANCE 🔞 Ulat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik lantas apa manusia yang sering di cap buruk rupa bisa bermetamorfosis juga menjadi cantik? " Kasian sekali nasib kamu, tidak bisa jadi kupu-kupu yang cantik " Dia berdiam menatap to...