Secret Comic | SungLe

Prologue

Memang fakta, Tuhan di dalam novel dan komik itu sang penulis sendiri. Karena dia yang menentukan nasib setiap tokoh yang dia buat. Tetapi, banyaknya tokoh yang dia buat. Penulis hanya memperdulikan tokoh utamanya saja. Sisanya yang menjadi figuran, tidak terlalu dipedulikan.

Fokus utama sang penulis tentu saja tokoh utamanya dan jalan ceritanya yang akan menjadi happy ending. Kenapa penulis harus repot-repot memikirkan figuran yang hanya tokoh pendukung dan peramai cerita saja. Memikirkan tokoh utamanya saja sudah bikin pusing.

Lelaki berseragam merah maroon itu melangkah pelan menyusuri perpustakaan. Langkah kakinya membawanya ke arah belakang rak buku yang terdapat kursi tunggal dan meja tunggal. Lelaki itu menaruh sebuah buku bersampul biru navy berjudul Secret Comic di atas meja. Sebelum dirinya duduk di sana.

Lelaki itu menatap ke arah luar jendela besar di hadapannya. Menghembuskan napas pelan lalu membuka buku bersampul biru navy itu.

Kosong.

Karena memang ia belum ada menulis atau menggambar sketsa seseorang di dalam bukunya. Tapi, sekarang sepertinya ia akan menulis dan menggambar di sana. Ia sudah memutuskan, walau masih sedikit bimbang belum terlalu yakin.

Mengambil pensil di dalam saku seragamnya. Lelaki itu mulai menggambar sketsa seseorang yang akan menjadi tokoh utama di dalam cerita komik rahasianya.

"Satu hal yang harus kau ingat. Di dunia ini penulis itu Tuhannya. Jadi, bertingkahlah baik dan menuruti perkataan sang penulis."[]

*****
Tbc.

Author note :

Halo... ada yang ingat saya? Tidak ingat juga tidak apa-apa.

So..............

Saya membawa cerita baru. Kalau kalian masih ingat cerita saya yang crossroad (tolong bilang enggak ingat) cerita yang kata reader ngegantung--maksud saya emang beneran gantung karena sebenarnya tuh ada lanjutannya tapi karena saya waktu itu... pokoknya rahasia. Saya tidak bisa ngelanjutin. Sebenarnya mau ngelanjutin tapi saya penginnya yang crossroad itu direvisi dulu.

Tapi karena malas dan feeling di crossroad sudah hilang, rencana revisi itu hanya wacana saja.

Oke, lupakan masalah crossroad. Kalo saya ada niatan dan feeling itu kembali lagi mungkin saya akan ngelanjutin cerita crossroad yang ngegantung itu.

Kembali pada cerita baru saya :) yang sangat saya harap kalian suka :)

Berbeda dengan crossroad yang momen chenji nya itu sedikit, cerita ini bakalan ada banyak momen chenji (mungkin) walau saya nggak tau menurut kalian itu uwu atau enggak.

Dan semoga saja cerita ini nggak gantung kayak cerita sebelah :)

Okey, itu saja dan selamat membaca 🙂

Minggu, 8 Agustus 2021